commit to user
3. Tinjauan Umum tentang Bank
a.  Pengertian Bank Menurut Abdurrachman, secara terminology, istilah “bank” berasal
dari  bahasa  Italia  “banca”  yang  bearti  “bence”  yaitu  suatu  bangku  atau tempat  duduk.  Sebab  pada  zaman  pertengahan,  pihak  bankir  Italia  yang
memberikan  pinjaman-pinjaman  melakukan  usahanya  tersebut  dengan duduk di bangku-bangku halaman pasar Munir Fuady, 2001: 13.
Pengertian  bank  dalam  kamus  perbankan  diartikan  sebagai  badan usaha dibidang keuangan, yang menarik uang dari dan menyalurkannya ke
dalam  masyarakat,  terutama  dengan  memberikan  kredit  dan  jasa  dalam lalu-lintas pembayaran dan peredaran uang.
Menurut Hermansyah, Bank adalah badan usaha yang menjalankan kegiatan  menghimpunkan  dana  dari  masyarakat  dan  menyalurkannya
kembali kepada pihak-pihak  yang membutuhkan  dalam bentuk kredit dan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Hermansyah, 2005 : 8.
Di Indonesia, pengertian bank diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang  Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan Pasal 1 angka 2 yang menyebutkan: “Bank  adalah  badan  usaha  yang  menghimpun  dana  dari  masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk  kredit  dan  atau  bentuk-bentuk  lainnya  dalam  rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Pada hakekatnya pengertian bank dari berbagai pendapat para ahli
hampir  sama.  Pada  dasarnya  bank  merupakan  tempat  penitipan  atau penyimpanan  uang,  pemberi  atau  penyalur  kredit  dan  juga  perantara  di
dalam lalu-lintas pembayaran. b.  Macam-macam Bank
1 Dilihat dari segi fungsinya a  Bank Sentral Central Bank
b Bank Umum Commercial Bank
commit to user
c  Bank Tabungan Saving Bank d Bank Pembangunan Development Bank
e  Bank Desa Rural Bank 2 Dilihat dari segi kepemilikannya, bank terbagi dalam:
a  Bank Milik Pemerintah Dalam  akta  pendirian  maupun  modalnya  dimiliki  oleh  pemerintah,
sehingga  seluruh  keuntungan  bank  dimiliki  pula  oleh  pemerintah. Contohnya adalah Bank Negara Indonesia 46 BNI, Bank Mandiri,
Bank Rakyat Indonesia BRI.
b Bank Milik Swasta Nasional Seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh swasta nasional serta
akta pendiriannya didirikan oleh swasta pula. Contohnya ialah Bank Central  Asia  BCA,  Bank  Danamon,  Bank  Lippo,  Bank  Niaga,
Bank Bali dan sebagainya.
c  Bank Milik Koperasi Kepemilikan  saham-saham  bank  untuk  kategori  ini  dimiliki  oleh
perusahaan  yang  berbadan  hukum  koperasi.  Sebagai  contoh  Bank Umum Kopersi Indonesia.
d Bank Milik Asing Merupakan  cabang  dari  bank  yang  ada  di  luar  negeri,  baik  milik
swasta  asing  atau  pemerintah  asing.  Dengan  demikian,  jelas kepemilikan sahamnya  dimiliki pihak asing. Contohnya antara lain:
ABN AMRO Bank, Deutsche Bank, American Express Bank, Bank of America dan sebagainya.
e  Bank Milik Campuran Kepemilikan  saham  bank  campuran  dimiliki  oleh  pihak  asing  dan
swasta nasional. Kepemilikan sahamnya tergantung dari posisi tawar dari para pihak yang mendirikan bank tersebut, bias pihak asing atau
pihak  swasta  nasional.  Contonya  adalah  Sumitomo  Niaga  Bank, Bank  Merincorp,  Sanwa  Indonesia  Bank,  Mitsubishi  Buana  Bank
Johannes Ibrahim, 2004: 39-40.
Bank  menurut  Undang-undang  Nomor  10  Tahun  1998  tentang Perubahan  Atas  Undang-undang  Nomor  7  Tahun  1992  tentang
Perbankan Pasal 5: a  Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensonal  dan  atau  berdasarkan  prinsip  syariah  yang  dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lau-lintas pembayaran;
b  Bank  Perkreditan  Rakyat  yaitu  bank  yang  melaksanakan  kegiatan usaha  secara  konvensional  atau  berdasarkan  prinsip  syariah  yang
commit to user
dalam  kegiatannya  tidak  memberikan  jasa  dalam  lalu-lintas pembayaran.
3 Bank  dilihat  dari  segi  atau  cara  menentukan  harga  baik  harga  jual maupun harga beli:
a  Bank  berdasarkan  prinsip  konvensional,  yaitu  bank  yang  dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya,
bank  yang  berdasarkan  prinsip  konvensional  menggunakan  metode yaitu menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan
seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk  pinjamannya  kredit  juga  ditentukan  berdasarkan  tingkat
suku bunga tertentu.
b Bank  berdasarkan  prinsip  syariah,  yaitu  bank  yang  menerapkan aturan syariah atau perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank
dengan  pihak  lain  untuk  menyimpan  dana  atau  pembiayaaan  usaha atau  kegiatan  perbankan  lainnya.  Bank  berdasarkan  prinsip  ini
dikenal  dengan  pembiayaan  berdasarkan  prinsip  bagi  hasil,  prinsip penyertaan modal, jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
dan lain sebagainya Johannes Ibrahim, 2004: 41-42.
4 Bank dilihat dari kedudukan atau status: a  Bank devisa
b Bank non devisa c.  Fungsi dan tujuan Bank
Mengenai  fungsi  perbankan  Indonesia,  secara  umum  diatur  dalam Pasal  3  UU  No.  7  Tahun  1992,  yaitu:  sebagai  penghimpun  dan  penyalur
dana masyarakat. Adapun fungsi perbankan Indonesia secara luas adalah:
1  Bank  sebagai  lembaga  yang  menghimpun  dana  dari  masyarakat  atau penerima kredit.
2  Bank sebagai penyalur dana kepada masyarakat atau sebagai lembaga pemberi kredit.
3  Bank  sebagai  lembaga  yang  melancarkan  transaksi  perdagangan  dan pembayaran.
Tujuan  Perbankan  di  Indonesia  diatur  dalam  Pasal  4  UU  No.  7 Tahun  1992.  Perbankan  Indonesia  bertujuan  untuk  menunjang
commit to user
pelaksanaan  pembangunan  nasional  dalam  rangka  meningkatkan pemerataan,  pertumbuhan  ekonomi,  dan  stabilitas  nasional  ke  arah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
4. Tinjauan Umum Bank Tabungan Negara BTN