Pengelompokan Nasabah Peran BTN Cabang Surakarta Dalam Menanggulangi Tindak Pidana

commit to user dilaksanakan oleh Ibu Dyah Respati Woro H yang juga merangkap jabatan sebagai Kasie Retail. Rangkap jabatan ini diperbolehkan menurut SEBI No. 1131DPNP2009 tentang Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum disebutkan jabatan tersebut dapat dirangkap oleh pejabat Bank yang mempunyai tugas lain, dengan mempertimbangkan bahwa satuan kerja yang melaksanakan kebijakan dan prosedur Program APU dan PPT terpisah dari satuan kerja yang mengawasi penerapannya sehingga rangkap jabatan diperkenankan sepanjang tugas lain tersebut tidak merupakan bagian dari tugas operasional seperti unit kerja manajemen risiko.

2. Pengelompokan Nasabah

a. Untuk mendukung terlaksananya kebijakan dan penerapan Costumer Due Dilligence CDD yang efektif, Bank perlu melakukan pendekatan berdasarkan risiko. b. Dalam melakukan penerimaan Nasabah, Bank wajib mengelompokkan Nasabah berdasarkan tingkat risiko terhadap kemungkinan terjadinya pencucian uang atau pendanaan terorisme. c. Tingkat risiko Nasabah terdiri dari risiko rendah, menengah, dan tinggi. 1 Dalam hal Nasabah memiliki tingkat risiko yang rendah maka terhadap Nasabah tersebut dapat diberikan pengecualian beberapa persyaratan. 2 Dalam hal Nasabah memiliki tingkat risiko menengah maka terhadap yang bersangkutan diberlakukan persyaratan sebagaimana ketentuan yang berlaku. 3 Dalam hal Nasabah memiliki tingkat risiko tinggi maka terhadap yang bersangkutan wajib diterapkan prosedur Enhanced Due Dilligence EDD. d. Pengelompokkan Nasabah harus didokumentasikan dan dipantau secara berkesinambungan. e. Penilaian risiko risk assessment secara memadai perlu dilakukan terhadap Nasabah yang telah menjalani hubungan usaha dalam jangka commit to user waktu tertentu, dengan cara mempertimbangkan informasi serta profil Nasabah serta kebutuhan Nasabah terhadap produk dan jasa yang ditawarkan Bank. f. Pemantauan dilakukan untuk memastikan kesesuaian tingkat risiko yang telah ditetapkan. g. Apabila terdapat ketidak sesuaian antara transaksiprofil Nasabah dengan tingkat risiko yang telah ditetapkan, maka Bank hares menyesuaian tingkat risiko dengan cara: 1 Menerapkan prosedur CDD bagi Nasabah yang semula tergolong berisiko rendah berubah menjadi berisiko menengah yang sesuai dengan penetapan tingkat risiko yang baru. 2 Menerapkan prosedur EDD bagi Nasabah yang semula tergolong berisiko rendah atau menengah berubah menjadi berisiko tinggi atau Politically Exposed Person PEP. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan wawancara terhadap narasumber didapatkan bahwa pengelompokkan nasabah di BTN kantor cabang Surakarta hanya berdasarkan atas lembaga tersebut dimiliki oleh pemerintah atau individu saja. Jika nasabah merupakan lembaga milik pemerintah, maka pengawasan terhadap nasabah tersebut termasuk dalam golongan tingkat rendah, misalnya sekolah-sekolah, universitas-universitas maupun Badan Usaha Milik Negara. Hal ini disebabkan uang yang didapatkan dari lembaga tersebut bisa diketahui dengan jelas, tidak ada unsur dari tindak kejahatan. Apabila nasabah milik individu atau swasta maka dilakukan pengawasan yang ketat, karena dikhawatirkan uangnya berasal dari suatu tindak kejahatan sehingga perlu diketahui dengan jelas asal-usul uangnya.

3. Penatausahaan Dokumen