Pengawasan Aktif Direksi Dan Dewan Komisaris

commit to user Berdasarkan peraturan tersebut BTN menerapkan program anti pencucian uang dan sebagai pedomannya adalah Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No. 1131DPNP2009 tentang Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Berikut ini adalah hasil penelitian tentang penerapan program anti pencucian uang di BTN cabang Surakarta. Dalam Pasal 2 PBI No. 1128PBI2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT disebutkan bahwa bank wajib menerapkan program APU dan PPT. Dalam penerapan program tersebut, bank wajib berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan bank Indonesia. Penerapan program ini paling kurang mencakup:

1. Pengawasan Aktif Direksi Dan Dewan Komisaris

Dalam Pasal 4 PBI No. 1128PBI2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT disebutkan, pengawasan aktif direksi bank paling kurang mencakup: a. memastikan bank memiliki kebijakan dan prosedur program APU dan PPT; b. mengusulkan kebijakan dan prosedur tertulis program APU dan PPT kepada Dewan Komisaris; c. memastikan penerapan program APU dan PPT dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis yang telah ditetapkan; d. memastikan bahwa satuan kerja yang melaksanakan kebijakan dan prosedur program APU dan PPT terpisah dari satuan kerja yang mengawasi penerapannya; e. membentuk unit kerja khusus yang melaksanakan program APU dan PPT dan atau menunjuk pejabat yang bertanggungjawab terhadap Program APU dan PPT di Kantor Pusat; f. pengawasan atas kepatuhan satuan kerja dalam menerapkan program APU dan PPT; g. memastikan bahwa kantor cabang dan kantor cabang pembantu Bank memiliki pegawai yang menjalankan fungsi unit kerja khusus atau pejabat yang melaksanakan program APU dan PPT; commit to user h. memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perubahan dan perkembangan produk, jasa, dan teknologi Bank serta sesuai dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme; dan i. memastikan bahwa seluruh pegawai khususnya pegawai dari unit kerja terkait dan pegawai baru. telah mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan program APU dan PPT secara berkala. Dalam Pasal 5 PBI No. 1128PBI2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT disebutkan pengawasan aktif Dewan Komisaris paling kurang mencakup: a. persetujuan atas kebijakan dan prosedur penerapan program APU dan PPT; b. pengawasan atas pelaksanaan tanggung jawab direksi terhadap penerapan program APU dan PPT. Pengawasan atas pelaksanaan tanggung jawab dilakukannya penerapan program APU dan PPT pada BTN kantor cabang Surakarta dilaksanakan oleh Bapak Arif Budiman, selaku Branch Manager BTN. Dengan kata lain, Branch Manager merupakan pelaksanaan tugas dari dewan komisaris dan direksi pada kantor cabang BTN. Tidak hanya itu, Branch manager juga mempunyai tugas untuk memberikan persetujuan ataupun tidak suatu transaksi diatas Rp. 500.000.000,-. Apabila terdapat kecurigaan terhadap transaksi tersebut, maka beliau akan memberikan perintah kepada petugas Unit kerja khusus untuk memberikan laporan kepada direktur kepatuhan yang berada di pusat. Pasal 6 PBI No. 1128PBI2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT disebutkan, bank wajib membentuk unit kerja khusus dan atau menunjuk pejabat bank yang bertanggung jawab dalam penerapan program APU dan PPT, dalam hal ini, unit kerja tersebut bertanggung jawab kepada direktur kepatuhan. commit to user

2. Kebijakan dan Prosedur