commit to user
penyimpanan data. Dokumen tersebut tidak disimpan secara sembarangan tetapi telah diatur letaknya sesuai dengan nomor urut serta jenisnya sehingga
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan mudah untuk mencarinya.
3. Pengendalian Intern
Pasal 40 PBI No. 1128PBI2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT Setiap bank wajib memiliki sistem pengendalian intern yang efektif.
Pelaksanaan sistem pengendalian intern yang efektif antara lain dibuktikan dengan:
a. adanya batasan wewenang dan tanggung jawab satuan kerja terkait dengan penerapan program APU dan PPT;
Dalam struktur organisasi BTN kantor cabang Surakarta terdapat pemisahan fungsi front office dan back office. Perbedannya ialah:
1 Setiap unit kerja akan mempunyai tanggung jawab, wewenang dan alur laporan yang jelas.
2 Fungsi-fungsi umum hanya dikerjakan oleh satu unit. Bank BTN Kantor Cabang Solo mempunyai sruktur organisasi
inti yaitu Branch Manager Manajer Cabang yang membawahi para kepala seksi yaitu Retail Service Head, Operation Head, serta Collection
Work Out Head. Selain itu, Branch Manager mempunyai peran sebagai induk dari kepala-kepala kantor cabang pembantu sehingga memilki
kewenangan untuk memberikan instruksi dalam pelaksanaan organisasi di Bank BTN. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan struktur
organisasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing
bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut: 1 Branch Manager Kepala Cabang
Fungsi : a Pengembangan bisnis cabang
1 Mengelola hubungan dengan nasabah 2 Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang
commit to user
3 Membimbing kampanye
promosi dan
upaya-upaya pemasaran
b Perencanaan dan penyusunan kebijakan 1 Menyusun kebijakan cabang sesuai petunjuk kantor pusat
2 Menetapkan strategi kinerja untuk seluruh unit cabang 3 Membuat perencanaan sumber daya manusia
c Pengawasan dan persetujuan transaksi bisnis cabang 1 Mengambil kepentingan bisnis
2 Memberikan persetujuan terhadap transaksi yang tidak lazim
3 Memotivasi bawahan dan pekerjaan
2 Operation Head Kepala Operasional a Bertanggungjawab atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang
menyangkut operasioanl bank baik ekstern maupun intern. b Bertanggungjawab atas seluruh aktivitas operasional dan
administrasi. c Bertanggungjawab
atas penerimaan
pendelegasian openingclosing Branch.
d Bertanggungjawab atas seluruh aktivitas operasioanl Bank Office operation.
e Bertanggungjawab atas kesuksesan proses klirring di kantor cabang pembantu.
f Bertanggungjawab atas seluruh aktivitas yang menyangkut di Kancapem.
g Bertanggungjawab terhadap pembinaan, pengimbangan, dan penilaian pegawai di unit operation.
3 Retail Service Head Kepala Layanan Retail, terbagi menjadi dua fungsi yaitu:
commit to user
a Teller service, melayani setoran tunai angsuran kredit kepemilikan rumah cabang sendiri dan cabang lain, melayani
tabungan dan penarikan uang tunai, melayani setoran dan pembayaran deposito, mengelola proses kas cabang, melayani
kebutuhan nasabah lainnya, menerima transaksi penyempitan uang tunai, melakukan penjualan dana keluar, dan memelihara
rekening saldo. b Customer service, memberikan pelayanan tabungan loket
cabang, memberikan pelayanan tabungan kantor pos, melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas, melayani nasabah
lainnya, administrasi transaksi loket cabang, dan melaksanakan penjualan keluar.
4 Accounting and Control Head Kepala Akuntansi dan Pengendalian a Reporting staff
Bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan untuk pihak ekstern, bertanggungjawab atas pemantauan laporan
keuangan baik
pihak intern
maupun ekstern,
dan bertanggungjawab atas proses dan analisa laporan kinerja kantor
cabang. b Internal Control
Bertanggungjawab atas pemerikasaan kebenaran atas alur transaksi operasioanl bank telah sesuai dengan aturan yang
berlaku, bertanggungjawab dalam mengkoordinir tindak lanjut hasil pemeriksaan ekstern maupun intern, dan bertanggungjawab
atas kebenaran data-data pada laporan keuangan.
5 Collection and Work Out Head Kepala penagihan dan Penyelematan Kredit
a Memastikan penerapan prinsip mengenal nasabah di kantor cabang.
commit to user
b Memastikan pencapaian sasaran dan rencana tindakan di unit kerja loan collection and work out.
c Melakukan perencanaan dan penetapan strategi serta kebijakan pembinaan, penyelamatan serta penyelesaian kredit.
d Melakukan pembinaan, penyelamatan dan penyelesaian kredit baik kredit retail maupun restruksurisasi kredit umum.
e Melakukan perencanaan, bimbingan serta penilaian kinerja secara objektif petugas penagihan dan penyelamatan kredit.
f Membina hubungan dengan pihak luar, seperti pengadilan negeri, KP2LN, notaris, developer, atau instansi yang lain
terkait dengan pembinaan, penyelamatan, dan penyelesaian kredit.
g Memastikan bahwa semua langkah penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan ketentuan bank serta bebas dari
permasalahan hukum yang merugikan BTN. h Mengelola anggaran yang terkait dengan pembinaan dan
penyelamatan kredit secara efektif dan efisien. i Memastikan dan memeriksa akurasi laporan-laporan yang
terkait pembinaan dan penyelamatan kredit.
6 General Branch Administration Head Kepala Umum dan Administrasi
Bertugas dalam administration kepegawaian, pengelolaan logistik, menjaga
keamanan, mengelola
anggaran cabang,
dan kesekertariatan.
7 Loan Service Head Kepala Layanan Kredit Bertugas memberikan pelayanan kepada nasabah, memproses
pengajuan kredit,
menganalisa permohonan
kredit, menyelenggarakan realisasi kredit, dan memproses pelunasan kredit.
commit to user
8 Loan Administration Head Kepala Administrasi Kredit Bertugas dalam hal antara lain yaitu On the Spot OTS, appraise,
laporan pemeriksaan akhir, dokumentasi kredit, dan administrasi kredit umum.
Di BTN kantor cabang Surakarta per unit kerja antara customer servis, teller, head teller, dan kasie retail mempunyai satu sistem tetapi
tiap-tiap bagian tersebut mempuyai tugas yang berbeda-beda atau mempunyai batas kewenangan masing-masing. Dibagian customer
service yang bisa dilakukan adalah menginput data nasabah, mengupdate data nasabah, memantau transaksi, tetapi tidak bisa melakukan perintah
transaksi. Kalau dibagian teller hanya bisa melakukan perintah transaksi tanpa bisa mengganti-ganti data nasabah. Tetapi kalau bagian kasie retail
hanya bisa melihat transaksi dan mempunyai kewenangan untuk menyetujui atau tidak suatu transaksi. Untuk transaksi kurang dari Rp.
10.000.000,- perintah transaksi dapat dilakukan oleh petugas teller, untuk transaksi sebesar Rp. 10.000.000,- sampai Rp. 50.000.000,- perintah
transaksi kewengannya berada pada petugas head teller, kalau transaksi antara Rp. 50.000.000,- sampai Rp. 100.000.000,- kewenangannya
berada pada kasie retail, dan transaksi diatas Rp. 100.000.000,00 yang mempunyai kewenangan untuk menyetujui atau tidak transaksi tersebut
adalah kepala kantor cabang BTN Surakarta. Pelaporan transaksi sebesar Rp. 100.000.000,- dan Rp.
500.000.000,- lebih dilakukan oleh petugas yang berbeda, hal ini bertujuan untuk memudahkan pemantauan transaksi. Transaksi tersebut
kemudian dilaporkan dikantor pusat BTN yang berada di Jakarta untuk dipantau apakah uang tersebut berasal dari tindak kejahatan atau tidak.
Apabila terdapat kecurigaan maka dapat dilaporkan ke Direktur Kepatuhan yang berada di pusat.
b. Dilakukannya pemeriksaan terhadap efektifitas pelaksanaan program APU dan PPT oleh satuan kerja audit intern.
commit to user
Satuan kerja manajemen risiko bekerja sama dan atau berkoordinasi dengan satuan audit internal dengan melakukan langkah-
langkah konkrit dalam upaya peningkatan internal control dalam
berbagai kegiatan operasional, diantaranya: 1 Dalam setiap pelaksanaan audit di lapangan oleh Divisi Audit
Internal telah dilaksanakan prosedur Audit Rating dan Control Self Assesment berupa kuesioner yang diperuntukkan bagi seluruh jajaran
manajemen dimana salah satu variabel diantaranya adalah untuk menilai manajemen Kantor Cabang secara umum serta gaya
kepemimpinan dan kontrol di Kantor Cabang sebagai cermin penilaian tata kelola hubungan antara para pelaku Good Corporate
Governace GCG secara detil meliputi hubungan antara Kepala Cabang dengan Para Manajer Lininya serta dengan para pegawai dan
sebaliknya. 2 Sejak tahun 20062007 Divisi Audit Internal DAI dan Divisi
Manajemen Resiko DMR telah menginstruksikan kepada seluruh Kantor Cabang untuk melakukan evaluasi dan sosialisasi terhadap
Standar Operasional Prosedur SOP di kantor Cabang yang pelaksanaannya harus dan telah dibuat Berita Acara per masing-
masing karyawanpejabat peserta sosialisasi. 3 Para pejabat Branch Risk Control Officer BRCO yang ditempatkan
di Kantor Cabang telah diberikan pelatihan Audit Command Language ACL oleh Divisi Audit Intern sehingga agar dalam
pelaksanaan tugasnya sehari-hari dapat melakukan evaluasi dan asessment terhadap risiko dan pengendalian rekening aplikasi
nasabah dan debitur. Dengan demikian day to day risk control dapat di tingkatkan berdasarkan melalui masukan dari BRCO.
4. Sistem Informasi Manajemen