Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Pelatihan

commit to user Satuan kerja manajemen risiko bekerja sama dan atau berkoordinasi dengan satuan audit internal dengan melakukan langkah- langkah konkrit dalam upaya peningkatan internal control dalam berbagai kegiatan operasional, diantaranya: 1 Dalam setiap pelaksanaan audit di lapangan oleh Divisi Audit Internal telah dilaksanakan prosedur Audit Rating dan Control Self Assesment berupa kuesioner yang diperuntukkan bagi seluruh jajaran manajemen dimana salah satu variabel diantaranya adalah untuk menilai manajemen Kantor Cabang secara umum serta gaya kepemimpinan dan kontrol di Kantor Cabang sebagai cermin penilaian tata kelola hubungan antara para pelaku Good Corporate Governace GCG secara detil meliputi hubungan antara Kepala Cabang dengan Para Manajer Lininya serta dengan para pegawai dan sebaliknya. 2 Sejak tahun 20062007 Divisi Audit Internal DAI dan Divisi Manajemen Resiko DMR telah menginstruksikan kepada seluruh Kantor Cabang untuk melakukan evaluasi dan sosialisasi terhadap Standar Operasional Prosedur SOP di kantor Cabang yang pelaksanaannya harus dan telah dibuat Berita Acara per masing- masing karyawanpejabat peserta sosialisasi. 3 Para pejabat Branch Risk Control Officer BRCO yang ditempatkan di Kantor Cabang telah diberikan pelatihan Audit Command Language ACL oleh Divisi Audit Intern sehingga agar dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari dapat melakukan evaluasi dan asessment terhadap risiko dan pengendalian rekening aplikasi nasabah dan debitur. Dengan demikian day to day risk control dapat di tingkatkan berdasarkan melalui masukan dari BRCO.

4. Sistem Informasi Manajemen

Dalam Pasal 41 ayat 1 PBI No. 1128PBI2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT disebutkan, Bank wajib memiliki sistem informasi commit to user yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau, dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan oleh Nasabah Bank. Sedangkan ayat 2 disebutkan, Bank wajib memiliki dan memelihara profil Nasabah secara terpadu Single Customer Identification File, yang meliputi informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Pasal 16, dan Pasal 17 ayat 1. Selain itu juga, BTN kantor cabang Surakarta saat ini telah mengembangkan dan memiliki sistem informasi yang memadai untuk dapat mengidentifikasi, menganalisis, memantau dan menyediakan laporan mengenai transaksi pencucian uang yang dilakukan oleh nasabah kepada pihak otoritas. Pemantauan yang dilakukan terhadap Penerapan Program APU dan PPT di lapangan dibagi 2 dua kegiatan, yaitu : a. Untuk Cash Transaction CTR dilakukan melalui sistem secara online oleh Staf Khusus Penerapan Program APU dan PPT di Compliance Desk berdasarkan data yang di-up date Petugas Khusus Penerapan Program APU dan PPT pada H + 1 setelah proses End of Day. b. Untuk Suspicious Transaction STR dilakukan berdasarkan Laporan data yang dikirim oleh Penanggung Jawab Penerapan Program APU dan PPT di Kantor Cabang. Penerapan Program APU dan PPT ini juga senantiasa merupakan obyek pemeriksaan Internal Audit, Bank Indonesia dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK.

5. Sumber Daya Manusia Dan Pelatihan

Pasal 43 PBI No. 1128PBI2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT disebutkan bahwa, Bank wajib menyelenggarakan pelatihan yang berkesinambungan tentang: a. implementasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan program APU dan PPT; commit to user b. Teknik, metode, dan tipologi pencucian uang atau pendanaan terorisme; dan c. Kebijakan dan prosedur penerapan program APU dan PPT serta peran dan tanggungjawab pegawai dalam memberantas pencucian uang atau pendanaan terorisme. Setiap petugas di BTN cabang Surakarta mendapat pelatihan intern maupun ekstern. Pelatihan intern adalah pelatihan yang diadakan oleh BTN, contohnya berkaitan dengan produk bank atau sosialisasi peraturan baru. Sedangkan pelatihan ekstern adalah pelatihan yang dilakukan oleh petugas itu sendiri, contohnya adalah pelatihan computer atau pelatihan bahasa inggris, yang awalnya menggunakan uang sendiri tetapi nantinya mendapat uang ganti dari pihak bank. Dalam pelaksanaan wawancara kepada petugas BTN cabang Surakarta tentang penerapan PBI No. 1128PBI2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT pelatihan terhadap ptugas bank terkesan seadanya saja, hal ini terbukti ketika penulis mengajukan beberapa pertanyaan mengenai WIC dan BO narasumber tidak mengerti mengenai arti atau maksud dari pertanyaan tersebut. baru setelah penulis menjelaskan arti dari WIC dan BO baru narasumber mengerti dan baru dapat menjelaskannya. Seakan pelatihan terhadap petugas bank hanya seadanya saja hanya sebagai formalitas saja. Selain peraturan PBI No. 1128PBI2009 tentang Penerapan Program APU dan PPT, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Bank Indonesia SEBI No. 1131DPNP2009 tentang Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Berikut ini hasil penelitian di BTN kantor cabang Surakarta.

1. Unit Kerja Khusus UKK