KLASIFIKASI OBJEK Rasio-Rasio Keuangan, Analisa Diskriminan, dan Prediksi Probabilitas Kegagalan Perusahaan-Perusahaan pada Industri Properti dan Real Estate yang Listing di Bursa Efek Indonesia.
Halaman
91 Tabel 4.1
Variabel Independen Lambang Variabel
Ukuran Kinerja Keuangan Rasio-rasio Keuangan
X
1
Likuiditas Current ratio
X
2
Likuiditas Quick ratio
X
3
Likuiditas Working capital to sales ratio
X
4
Likuiditas Cash ratio
X
5
Solvabilitas Debt to equity ratio
X
6
Solvabilitas Debt to assets ratio
X
7
Solvabilitas Interest coverage ratio
X
8
Profitabilitas Gross profit margin
X
9
Profitabilitas Operating profit margin
X
10
Profitabilitas Net profit margin
X
11
Profitabilitas Return on assets
X
12
Profitabilitas Return on equity
X
13
Profitabilitas Return on net assets
X
14
Aktivitas Inventory turnover ratio
X
15
Aktivitas Day’s sales in inventory ratio
X
16
Aktivitas Fixed assets turnover ratio
X
17
Aktivitas Total assets turnover ratio
X
18
Aktivitas Accounts receivable turnover ratio
X
19
Aktivitas Average collection period ratio
X
20
Aktivitas Accounts payable turnover ratio
X
21
Aktivitas Average payment period ratio
X
22
Nilai Pasar Earnings per share ratio
X
23
Nilai Pasar Price to earnings ratio
X
24
Nilai Pasar Price to book value ratio
X
25
Nilai Pasar Dividend payout ratio
X
26
Nilai Pasar Dividend yield ratio
X
27
Nilai Pasar Dividend cover ratio
Tabel 4.2 Variabel Dependen
Klasifikasi Variabel Dependen
Group 1 Perusahaan gagal failure
Group 2 Perusahaan tidak gagal non failure
Halaman
92 4.2 PEMILIHAN VARIABEL INDEPENDEN YANG DIGUNAKAN
Dari seluruh variabel independen yang ada, dipilih beberapa variabel yang memengaruhi probabilitas suatu perusahaan gagal atau tidak gagal. Untuk menentukan
variabel mana yang secara signifikan memengaruhi, maka digunakan analisis diskriminan dengan metode stepwise. Dengan teknik ini, ditentukan batas tingkat signifikansi di mana
variabel dapat masuk ke dalam model. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi α
sebesar 0,01. Dalam pengolahan data dengan metode diskriminan ini, pada mulanya belum
ada variabel yang masuk ke dalam model dan pada step pertama program mengambil satu variabel dengan tingkat signifikansi terkecil terbaik untuk dimasukkan ke dalam
model. Seluruh variabel independen yang tersisa dimasukkan kembali ke dalam proses pengujian. Pada step kedua, program kembali mengambil satu variabel dengan tingkat
signifikansi terkecil terbaik untuk dimasukkan ke dalam model. Seluruh variabel independen yang tersisa dimasukkan kembali ke dalam proses pengujian, dan
seterusnya sampai tidak ada lagi variabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,01 yang belum dimasukkan ke dalam model.
Tabel 4.3 Variables in the Analysis
Step Tolerance Sig. of F to Remove Min. D Squared
Between Groups 1
ROE 1.000
.000 ROE
.550 .000
.016 Failure and Non Failure 2
DTE .550
.008 29.572 Failure and Non Failure
Dari hasil stepwise, terdapat dua variabel yang signifikan yaitu ROE dan DTE di mana variabel-variabel ini mampu membedakan kedua kelompok perusahaan
berdasarkan pada nilai maksimum mahalanobis distance.
Halaman
93
Variabel-variabel independen yang tidak masuk ke dalam model adalah variabel- variabel independen dengan tingkat signifikansi lebih besar daripada 0,01, artinya
variabel-variabel independen tersebut jatuh pada daerah penolakan rejection region hipotesis null. Hal ini berarti kedua variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena tujuan penelitian ini adalah ingin menentukan variabel-variabel yang
paling efisien dalam membedakan antar kedua kelompok perusahaan, maka digunakan prosedur stepwise. Mahalanobis distance akan digunakan untuk prosedur stepwise guna
menentukan variabel yang memiliki kekuatan terbesar mendiskriminasi.
Tabel 4.4 Variables EnteredRemoved