Economic Failure FINANCIAL DISTRESS
Halaman
26
Situasi ekonomi ini tidak menyatakan keberadaan entitas. Keputusan normatif untuk tidak melanjutkan operasi dibuat berdasarkan
expected returns dan kemampuan
perusahaan untuk menutup variable cost
. Harus dicatat bahwa perusahaan mungkin mengalami
economic failure selama bertahun-tahun, juga tidak pernah gagal atau lalai
memenuhi current obligation
karena ketidakberadaan atau hampir tidak ada utang legally
enforceable debt . Ketika perusahaan sudah tidak dapat lagi memenuhi
legally enforceable demand
dari kreditor, hal ini seringkali disebut legal failure
. Istilah legal
seringkali menyesatkan karena situasi tersebut dapat saja terjadi tanpa melibatkan pengadilan formal.
Tanda-tanda umum bahwa suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan meliputi penurunan penjualan, melambatnya pertumbuhan penjualan, menurunnya arus
kas dan posisi net income
, serta meningkatnya utang. Faktor-faktor ini menyebabkan memburuknya posisi solvabilitas perusahaan. Perusahaan yang berada dalam situasi
seperti ini juga memiliki biaya operasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata perusahaan sejenis yang sukses. Oleh karena perusahaan mengalami kerugian, aset-
asetnya pun menyusut karena aset-asetnya tidak diganti. Akumulasi kerugian dan aset- aset yang tidak diganti mengurangi kemampuan operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan di masa depan. Newton 2003 menyatakan bahwa perusahaan tidak akan menjadi
insolvent dalam waktu semalam. Setiap perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan
melewati beberapa tahap transisi sebelum sampai kepada kebangkrutan. Financial failure
dapat dibagi paling tidak ke dalam tiga tahap, yaitu incubation period
, cash shortage
, dan insolvency
. Istilah
incubation period yang dikemukakan oleh Newton 2003 serupa dengan
istilah economic failure
yang dikemukakan oleh Brigham dan Gapenski 1996 serta Altman 1993. Di dalam tahap
incubation period , satu atau sejumlah masalah serius
Halaman
27
mungkin berkembang secara perlahan-lahan tanpa disadari oleh pihak-pihak luar, bahkan dalam beberapa kasus tidak disadari oleh pihak manajemen.
Masalah-masalah yang mungkin berkembang selama incubation period
dapat meliputi perubahan dalam permintaan produk, peningkatan biaya
overhead secara terus-
menerus, metode produksi yang telah usang, peningkatan persaingan, manajer-manajer dalam posisi kunci yang tidak kompeten, anak perusahaan yang tidak menguntungkan
atau diakuisisi, overexpansion
tanpa working capital
yang memadai, departemen penagihan atau departemen kredit yang tidak kompeten, fasilitas perbankan yang tidak
memadai, komunikasi yang tidak baik terutama dengan orang-orang yang melakukan operasi.
Kerugian ekonomis sering terjadi selama incubation period
, yaitu return on
assets lebih rendah daripada
rate of return normal perusahaan Newton, 2003. Pada
tahap ini, manajemen perlu berkonsentrasi pada penyebab terjadinya failure
. Beberapa alternatif solusi harus ditemukan apabila penyebab
failure tidak dapat ditemukan. Jika
permasalahan ditemukan pada tahap ini, maka perusahaan memiliki peluang lebih besar untuk dapat bertahan.
Akan lebih efektif apabila perencanaan ulang dapat dilakukan pada tahap ini. Selanjutnya, memperbaiki penyebab
failure pada tahap
incubation period tidak akan
terlalu sulit jika dilakukan pada tahap berikutnya, yaitu tahap cash shortage
. Pada akhirnya, kepercayaan masyarakat tidak akan turun drastis apabila tindakan dilakukan
pada tahap awal ini. Hal ini sangat penting karena turunnya kepercayaan masyarakat akan menyebabkan biaya pendanaan akan meningkat dan perusahaan mungkin terpaksa
harus menolak proyek-proyek yang sebenarnya menguntungkan.