Halaman
80 3.3 RENTANG
WAKTU PENELITIAN
Data yang berupa rasio-rasio keuangan terpilih dari perusahaan-perusahaan properti dan
real estate yang
go public diperoleh dalam beberapa periode waktu tertentu,
yaitu tahun 2003-2008.
3.4 TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
, yaitu metode pemilihan sampel analisa
analysis sample dan sampel validasi sampel
prediksi holdout sample
predicted sample dengan beberapa kriteria tertentu, yaitu:
Sampel adalah perusahaan-perusahaan properti dan real estate.
Sampel adalah perusahaan yang go public
dan listing
di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2003-2008. Perusahaan yang
listing di BEI pada tahun 2003-2007
digunakan sebagai sampel analisa, dan perusahaan yang listing
di BEI pada tahun 2008 digunakan sebagai sampel validasi.
Perusahaan yang dipilih memiliki akhir tahun fiskal pada bulan Desember. Data yang dibutuhkan tersedia selama periode 2003-2008.
3.5 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas: Variabel Y merupakan
dependent variable yang berskala nominal kategori. Dalam
melakukan prediksi kegagalan perusahaan properti dan real estate
di Bursa Efek Indonesia, ditentukan dua kelompok, yaitu:
Y = 0; jika perusahaan gagal berdasarkan kriteria yang digunakan. Y = 1; jika perusahaan tidak gagal berdasarkan kriteria yang digunakan.
Kode-kode tersebut bertujuan untuk mengkuantitatifkan definisi Y dependent
variable yang sifatnya kualitatif, yaitu perusahaan gagal dan perusahaan tidak gagal.
Nilai Y ini diidentikan dengan nilai Z yang diperoleh dari perhitungan persamaan
Halaman
81
diskriminan yang disebut dengan Z-score,
yang kemudian akan memrediksikan apakah suatu perusahaan gagal
failure atau tidak gagal
non failure .
Variabel X merupakan independent variable
yang berskala rasio. Dalam penelitian ini digunakan rasio-rasio keuangan yang mengacu pada model Altman, di mana rasio-
rasio ini digunakan untuk memrediksi kegagalan perusahaan. Namun demikian, tujuan penelitian ini bukan mengembangkan model, melainkan menjadikan dasar
analisis diskriminan untuk memrediksi kegagalan suatu perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan mencakup:
1 Liquidity ratio
rasio likuiditas. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Rasio ini dapat diperoleh dengan membandingkan kewajiban jangka pendek mereka dengan sumber daya lancar atau
sumber daya jangka pendek yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut. 2
Solvency ratio rasio solvabilitas.
Rasio ini digunakan untuk mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan untuk melakukan pembiayaan terhadap harta, yang diperoleh dengan membandingkan total kewajiban perusahaan dengan total harta atau sekuritas
pemegang saham. 3
Profitability ratio rasio profitabilitas.
Mengukur efektivitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan. Ada dua jenis, yang pertama menunjukkan
profitabilitas dalam hubungannya dengan penjualan, dan yang kedua menunjukkan profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi. Secara bersama-sama, kedua
jenis rasio profitabilitas ini menunjukkan efektivitas operasional perusahaan.