Kerangka Konseptual Populasi dan Sampel

29 negatif. 10 Rahmi Marthila 2011 Pengaruh Penerapan good corporate governance terhadap Manajemen laba pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen : Proporsi dewan komisaris,ukuran dewan komisaris, leverage dan Return On Asset ROA. Sedangkan Variabel Dependen : Manajemen laba Proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI

2.3. Kerangka Konseptual

Manajemen laba merupakan salah satu bentuk akibat asimetri informasi dalam teori agensi. Hal ini dikarenakan manajer lebih mengetahui informasi tentang perusahaan yang dikelolanya. Kehadiran mekanisme corporate governance diharapkan dapat menciptakan iklim tata kelola yang baik dan lebih transparan. Menurut Barnhart dan Rosenstein 1998, mekanisme corporate governance meliputi mekanisme internal, seperti adanya struktur dewan direksi, kepemilikan manajerial dan kompensasi eksekutif, dan mekanisme eksternal, seperti pasar untuk kontrol perusahaan, kepemilikan institusional dan tingkat pendanaan dengan hutang debt financing. Sedangkan menurut Veronica dan Bachtiar 2004, beberapa mekanisme corporate governance antara lain diwujudkan dengan adanya dewan direksi, komite audit, kualitas audit, dan kepemilikan institusional. Universitas sumatera Utara 30 Tindakan manajemen laba mengakibatkan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya perusahaan. Hasil kinerja perusahaan menjadi tidak diketahui dengan pasti oleh investor sehingga menyebabkan investor menyalah artikan laporan keuangan tersebut. Kontrak hutang leverage yang tinggi juga dapat menyebabkan manajer melakukan tindakan manajemen laba. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman dalam Sulistyanto, 2008 yang mengelompokkan leverage dalam debt covenant hypothesis. Berdasarkan penjelasan singkat di atas maka peneliti merumuskan kerangka pemikiran penelitian ini. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Variabel Independen Variabel Dependen Ukuran Dewan Direksi X1 Manajemen laba Y Komite Audit X3 Kepemilikan Manajerial X4 Ukuran Dewan Komisaris X2 Leverage X5 Universitas sumatera Utara 31 2.4. Hipotesis Penelitian 2.4.1 Ukuran dewan direksi Dewan direksi mempunyai peran dan tanggung jawab yang penting dalam menentukan kebijakan yang akan dijalankan oleh perusahaan, baik dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka panjang. Ukuran dewan direksi juga sebagai salah satu komponen good corporate governance yang sangat berperan penting dalam mengatasi manajemen laba. Keberadaan dewan direksi tersebut sebagai mekanisme pengendali internal utama untuk memonitor para manajer perusahaan Subhan, 2011. Dengan adanya kebutuhan yang besar akan jumlah dewan direksi mengakibatkan munculnya permasalahan antara pihak principal dengan agent, karena perusahaan dengan jumlah dewan direksi yang besar tidak dapat melakukan koordinasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang lebih baik dibanding dengan perusahaan yang memiliki jumlah dewan direksi yang lebih kecil Wardhani, 2007. Ukuran direksi yang besar mengakibatkan proses pengawasan kurang efektif dan dapat meningkatkan praktek manajemen laba oleh manajemen. Apabila jumlah dewan direksi sedikit, maka praktik manajemen laba dapat dikurangi karena komunikasi dan koordinasi pada ukuran dewan direksi yang kecil dalam aktivitas tersebut lebih efektif dibandingkan dengan ukuran direksi yang besar sehingga dapat meningkatkan pengawasan terhadap manajemen Purwandari, 2011. Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Universitas sumatera Utara 32 H1: ukuran dewan direksi berpengaruh positif terhadap manajemen laba

2.4.2. Ukuran dewan komisaris

Ukuran dewan komisaris mempengaruhi praktik manajemen laba pada perusahaan. Nasution dan Setyawan 2007 menemukan pengaruh positif signifikan terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan perbankan. Semakin besar ukuran dewan komisaris, maka semakin besar pula manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa ukuran dewan komisaris yang besar tidak efektif dalam mengurangi praktik manajemen laba. Dari hasil tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H2: Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap praktik manajemen laba.

2.4.3 Komite audit

Semakin banyak anggota dari Komite audit maka akan semakin ketat proses pengawasan pada suatu perusahaan karena Komite audit akan bekerja sama dengan yang menjalankan fungsi internal kontrol perusahaan. Menurut penelitian Maharani 2011 menyatakan terdapat hubungan negatif antara Ukuran Komite audit dengan Manajemen laba. Oleh karena penelitian diatas maka peneliti dapat menyimpulkan sementara bahwa Ukuran Komite audit memiliki kemampuan dalam mendeteksi adanya manajemen laba. Maka hipotesis sementara dari penelitian ini yaitu: H3 : Terdapat hubungan negatif antara Ukuran Komite audit dengan Manajemen laba Universitas sumatera Utara 33

2.4.4 Kepemilikan manajerial

Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai pemegang saham. Hal ini sesuai dengan sistem pengelolaan perusahaan dalam dua kriteria: 1 perusahaan dipimpin oleh manajer dan pemilik owner-manager dan 2 perusahaan yang dipimpin oleh manajer dan bukan pemilik non owners- manager. Dua kriteria ini akan mempengaruhi manajemen laba, sebab kepemilikan seorang manajer akan ikut menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola Boediono, 2003. Pendapat tersebut sesuai dengan Midiastuty dan Mahfoedz 2003 dimana hubungannya menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dengan manajemen laba berhubungan negatif. Penelitian Ujiyantho dan Pramuka 2007 menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen. Selain di Indonesia, penelitian di Jepang yang dilakukan oleh Teshima dan Shuto 2008 hasilnya sesuai dengan Midiastuty dan Mahfoedz 2003 bahwa kepemilikan manajerial berhubungan negatif dengan manajemen laba. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: Universitas sumatera Utara 34 H4 : kepemilikan manajerial berhubungan negatif terhadap manajemen laba

2.4.5. Leverage Ratio

Scott dalam Sulistyanto, 2008 menyatakan bahwa praktik perataan laba yang merupakan salah satu bentuk manajemen laba sering dilakukan oleh perusahaan ketika mereka menghadapi paksaan dari kreditor dengan cara mengubah metode akuntansinya. Semakin besarnya rasio leverage mengakibatkan risiko yang ditanggung oleh pemilik modal juga akan semakin meningkat. Achmad et al. 2007 menunjukkan bahwa peningkatan motivasi perjanjian hutang debt covenant meningkatkan praktik manajemen laba. Alasannya bahwa motivasi debt covenant merupakan praktik manajemen laba berlaku umum. Widyaningdyah 2001 menemukan bahwa leverage di antara variabel lain dalam penelitiannya hanya leverage yang berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini sesuai dengan penelitian Tarjo 2008. Temuan tersebut sesuai dengan debt covenant hypothesis yang menyatakan bahwa jika semua hal yang lain tetap sama dan semakin dekat perusahaan dengan pelanggaran perjanjian hutang yang berbasis akuntansi, maka lebih mungkin manajer perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang memindahkan laba yang dilaporkan dari periode mendatang ke periode sekarang. Hal tersebut dilakukan karena laba bersih yang dilaporkan naik akan mengurangi kemungkinan kegagalan membayar hutang-hutangnya pada masa mendatang Tarjo, 2008. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan hipotesisnya adalah: H5: leverage berhubungan positif terhadap manajemen laba. Universitas sumatera Utara 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan dua variabel yaitu variabel terikat dependent dan variabel bebas independent. Variabel terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen laba yang diukur dengan dasar rasio akrual kerja dengan pendapatan penjualan. Sedangkan variabel bebas merupakan variabel yang diduga mempengaruhi variabel terikat. Sedangkan variabel bebas merupakan variabel yang diduga mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, komite audit, kepemilikan manajerial dan leverage pada perusahaan manufaktur barang konsumsi.

3.1.2 Definisi operasional 3.1.3. Variabel terikat

dependent variable Variabel terikat dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan Universitas sumatera Utara 36 diri sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa Setiawati dan Na’im, 2000. Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan dasar rasio akrual kerja dengan pendapatan penjualan berdasarkan penelitian McNichols 2000 dan Girsang 2010, yang secara matematis dapat digambarkan sebagai berikut: Manajemen Laba = Pendapatan t ∆ Modal kerja t ∆ Akrual Modal kerja = ∆ AL - ∆HL - ∆KAS Keterangan : ΔAL = Perubahan aktiva lancar pada periode t ΔHL = Perubahan hutang lancar pada periode t ΔKas = Perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode t Data akrual modal kerja dapat diperoleh langsung dari laporan arus kas aktivitas operasi, sehingga investor dapat langsung memperoleh data tersebut tanpa melakukan perhitungan yang rumit.

3.1.4. Variabel independen Bebas

Variabel independen bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengaruh corporate governance ukuran dewan direksi,ukuran dewan komisaris, komite audit dan kepemilikan manajerial ditambah dengan Leverage. 1. Ukuran anggota dewan direksi Universitas sumatera Utara 37 Ukuran dewan direksi adalah jumlah anggota dewan direksi yang ada dalam perusahaan. Keberadaan dewan direksi tersebut bertugas sebagai mekanisme pengendali internal utama untuk memonitor para manajer perusahaan. Maka ukuran dewan direksi diukur dengan : 2. Ukuran dewan komisaris Variabel ukuran dewan komisaris diukur dengan jumlah total anggota dewan komisaris, baik yang berasal dari internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan sampel. 3. Komite audit Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan mengamatisistem pengendalian internal termasuk audit internal agar dapat mengurangi sifat oportunistik manajemen yang melakukan manajemen laba. Komite audit diukur dengan jumlah anggota komite audit. 4. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola Boediono, ������ d���� d������ = ∑ a������ d���� d������ ������ d���� komisaris = ∑ a������ d���� komisaris ������ komite audit = ∑ a������ komite audit Universitas sumatera Utara 38 2005. Secara teoritis ketika kepemilikan saham oleh manajerial tinggi maka kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer manajemen laba. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah : 5. Leverage Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang perusahaan. Leverage digunakan untuk menangkap insentif dalam tindakan manajemen laba ketika terjadi pelanggaran perjanjian hutang Klein, 2002. Rasio leverage dihitung seperti di bawah ini: Adapun defenisi operasional dan pengukuran variabel penelitian penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Defenisi operasional dan pengukuran variable penelitian Nama Variabel Variabel Penelitian Defenisi Parameter Skala Ukuran Independen Ukuran Dewan Direksi X1 Jumlah anggota dewan direksi yang ada dalam perusahaan Jumlah dewan direksi dalam struktur organisasi perusahaan Nominal Leverage = Total Hutang Total Asset Kepemilikan manajerial = Saham yang dimiliki manajemen Total Saham yang beredar Universitas sumatera Utara 39 Independen Ukuran Dewan Komisaris X2 Jumlah anggota dewan komisaris yang ada dalam perusahaan Jumlah dewan komisaris dalam struktur organisasi perusahaan Nominal Independen Komite audit X3 Keberadaan komite audit AC sekurang- kurangnya terdiri dari 3 anggota, seorang diantaranya komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite, sedangkan yang lain adalah pihak ekstern yang independen dan minimal salah seorang memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan Jumlah anggota komite audit yang ada dalam perusahaan Nominal Independen Kepemilikan Manajerial X4 Jumlah persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan dari seluruh total saham Persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham Rasio Universitas sumatera Utara 40 Independen Leverage X5 Rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besarnya rasio leverage mengakibatkan risiko yang ditanggung oleh pemilik modal juga akan semakin meningkat. . Leverage : Total Asset Total Hutang Rasio Dependen Manajemen laba Y Tindakan `campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri ML = ∆ Modal kerja Pendapatan t Rasio

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2009-2012 yaitu 30 perusahaan. Penentuan sampel perusahaan dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel penelitian pada penelitian ini yaitu 10 perusahaan. Dimana dalam penelitian ini, pemilihan anggota sampel penelitian didasarkan pada kriteria sebagai berikut: Universitas sumatera Utara 41 a. Perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2009- 2012. b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit dan tidak mengalami kerugian untuk periode yang berakhir 31 Desember tahun 2009- 2012. c. Data-data mengenai variabel penelitian yang akan diteliti tersedia lengkap dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang diterbitkan pada tahun 2009-2012. Tabel 3.2 Jumlah Sampel berdasarkan krieria Sampel No Kriteria Sampel Jumlah 1 Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2012 30 2 Sampel dikeluarkan karena Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang mengalami kerugian pada tahun yang diteliti 4 3 Sampel dikeluarkan tidak memiliki kelengkapan Tidak Mempublikasikan laporan keuangan yang diaudit secara lengkap untuk periode 31 Desember 2009-2012 dalam Bursa Efek Indonesia 16 4 Jumlah populasi yang masuk kriteria sampel 10 Universitas sumatera Utara 42 Tabel 3.3 Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan 1 ADES Akashia Wira International Tbk 2 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 3 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 4 STTP Siantar Top,Tbk 5 ULTJ Ultrajaya Milk Industry Trading Co. Tbk. 6 GRRM Gudang Garam Tbk 7 KAEF Kimia Farma Persero Tbk. 8 KLBF Kalbe Farma Tbk 9 MRAT Mustika Ratu Tbk 10 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : Diolah Peneliti, 2013 3.3. Jenis dan sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur barang konsumsi tahun yang diaudit oleh Akuntan Publik 2009-2012 pada Bursa Efek Indonesia yang didapat di www.idx.co.id

3.4. Metode pengumpulan data

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 92 161

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 29 101

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap manajemen laba pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 42

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12