13 sahamnya, penyandang dana serta karyawannya, dan bagi perusahaan itu sendiri
FCGI. Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117M-MBU2002,
mendefinisikan corporate governance sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh suatu organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya
berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. Menurut Utama dalam Herawaty, 2008 prinsip-prinsip corporate
governance yang telah diterapkan memberikan beberapa manfaat, diantaranya : 1. Meminimalkan agency cost dengan mengontrol konflik kepentingan
yang mungkin terjadi antara prinsipal dengan agen. 2. Meminimalkan cost of capital dengan menciptakan sinyal positif
kepada para penyedia modal. 3. Meningkatkan citra perusahaan.
4. Meningkatkan nilai perusahaan yang dapat dilihat dari cost of capital yang rendah.
5. Peningkatan kinerja keuangan dan persepsi stakeholder terhadap masa depan perusahaan yang lebih baik.
2.1.2.1. Tujuan corporate governance
Forum for corporate governance in Indonesia 2002 menjelaskan bahwa tujuan dari corporate governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi
semua pihak yang berkepentingan stakeholders. Secara lebih rinci, terminologi corporate governance dapat dipergunakan untuk menjelaskan peranan dan
perilaku dari dewan direksi, dewan komisaris, pengurus pengelola perusahaan, dan para pemegang saham.
Universitas sumatera Utara
14 Forum for corporate governance in Indonesia 2002 menjelaskan bahwa
corporate governance merupakan acuan bagi perusahaan dalam rangka: 1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui
pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan, yaitu dewan komisaris, direksi, dan rapat umum
pemegang saham. 3. Mendorong pemegang saham, anggota dewan komisaris, dan anggota
direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan.
4. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama
di sekitar perusahaan. 5. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap
memperhatikan pemangku kepentingan lainnya. 6. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun
internasional,sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang
berkesinambungan.
Pelaksanaan mekanisme corporate governance yang efektif, juga dapat memperluas tingkat kebebasan perusahaan untuk membuat pengambilan
keputusan dengan tepat waktu, dan membawa pada peningkatan nilai perusahaan Chen, 2008.
2.1.2.2. Ukuran dewan direksi
Dewan direksi dalam suatu perusahaan akan menentukan kebijakan yang akan diambil atau strategi perusahaan tersebut secara jangka pendek maupun
jangka panjang. Dewan direksi juga merupakan salah satu indikator dalam pelaksanaan corporate governance yang bertugas dan bertanggungjawab untuk
menjalankan manajemen perusahaan. Hermalin dan Weisbach dalam Pratiwi,
Universitas sumatera Utara
15 2012 mengatakan bahwa jumlah anggota dewan direksi umumnya berhubungan
dengan implikasi dari kebijakan mengenai batasan jumlah dewan direksi. Fungsi pengelolaan perusahaan oleh direksi mencakup lima tugas utama,
yaitu sebagai berikut: Solihin, 2009 a.
Kepengurusan, mencakup tugas penyusunan visi dan misi perusahaan, serta penyusunan program jangka pendek dan jangka panjang.
b. Manajemen risiko, mencakup tugas penyusunan dan pelaksanaan sistem manajemen risiko perusahaan yang mencakup seluruh aspek
kegiatan perusahaan. c.
Pengendalian internal, mencakup penyusunan dan pelaksanaan sistem pengendalian internal perusahaan dalam rangka menjaga kekayaan
dan kinerja perusahaan serta memenuhi peraturan perundang- undangan.
d. Komunikasi, mencakup tugas yang memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan dengan
memberdayakan fungsi sekretaris perusahaan. e.
Tanggung jawab sosial, mencakup perencanaan tertulis yang jelas dan terfokus dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
2.1.2.3. Ukuran dewan komisaris