21 3.
Income Maximization Dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income
maximization bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar. Pola ini dilakukan oleh
perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang.
4. Income Smoothing
Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena
pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.
2.1.6.4 Faktor-faktor manajemen laba
Faktor-faktor manajemen laba yang diajukan Watt dan Zimmerman, 1996 adalah:
1. Bonus Plan Hypothesis Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan
utilitasnya yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan bonus terbesar berdasarkan earnings lebih banyak
menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan.
2. Debt to Equity Hypothesis
Manajer perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian kredit cenderung memilih metode akuntansi yang memiliki dampak
meningkatkan laba Sweeney, 1994. Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal. Perusahaan
yang mempunyai rasio debt to equity cukup tinggi akan mendorong manajer perusahaan untuk menggunakan metode akuntansi yang
dapat meningkatkan pendapatan atau laba, menyebabkan perusahaan kesulitan dalam memperoleh dana tambahan dari pihak
kreditor bahkan perusahaan terancam melanggar perjanjian hutang.
3. Political Cost Hypothesis Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan
perusahaan tersebut memilih metode akuntansi yang menurunkan laba. Hal tersebut dikarenakan laba yang tinggi membuat
pemerintah akan segera mengambil tindakan seperti: mengenakan peraturan antitrust, menaikkan pajak pendapatan perusahaan, dan
lain-lain.
2.2 Penelitian terdahulu
Beberapa penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba telah banyak dilakukan oleh peneliti seperti Deni Darmawati
Universitas sumatera Utara
22 2003 meneliti corporate governance dan manajemen laba : Suatu Studi Empiris,
dengan variabel mekanisme GCG pelaksanaan RUPS, kualitas dewan komisaris, kualitas komite audit, kualitas hubungan stakeholders, transparansi dan
akuntabilitas, kepemilikan saham oleh investor institusional. Hasilnya hanya satu variabel dalam mekanisme GCG, yaitu kualitas hubungan perusahaan dengan
stakeholders yang berhubungan negatif dengan praktik manajemen laba. Wedari 2004 meneliti pengaruh proporsi dewan komisaris dan keberadaan komite audit
terhadap manajemen laba dengan variabel komite audit, proporsi dewan komisaris, akuntan publik big 4, kepemilikan manajerial dan institusional,
hasilnya komite audit dan dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba sedangkan kepemilikan manajerial dan institusional berpengaruh
positif terhadap manajemen laba. Siregar dan Utama 2005 meneliti pengaruh Struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan praktek corporate governance
terhadap pengelolaan laba Earnings Management dengan variabel kepemilikan keluarga, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, praktek corporate
governance ukuran KAP, proporsi dewan komisaris, keberadaan komite audit. Hasilnya kepemilikan keluarga dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba sedangkan kepemilikan institusional dan tiga variabel praktek GCG tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Halima Sathila Palestin 2006 meneliti Analis struktur Kepemilikan, Praktik corporate governance dan kompensasi bonus terhadap manajemen laba
dengan variabel Struktur kepemilikan, komposisi dewan komisaris, komite audit, dan auditor independen dengan proksi ukuran auditor, kompensasi bonus dan
Universitas sumatera Utara
23 hasilnya struktur kepemilikan, proporsi dewan komisaris independen dan
kompensasi bonus berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba sedangkan komite audit dan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba. Nasution dan Setiawan 2007 meneliti pengaruh corporate governance
terhadap manajemen laba di industri perbankan Indonesia dengan variabel komposisi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, komite audit, ukuran
perusahaan. Hasilnya komposisi dewan komisaris dan ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap manajemen laba komite audit berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba sedangkan komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Nuryaman 2008 meneliti konsentrasi
kepemilikan, ukuran perusahaan, dan mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba dengan menggunakan variabel konsentrasi kepemilikan, ukuran
perusahaan, dan mekanisme GCG komposisi dewan komisaris dan spesialisai industri KAP, hasilnya konsentrasi kepemilikan dan ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba sedangkan komposisi dewan komisaris dan spesialisasi industri KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba. Tuti Sriwedari 2009 meneliti mekanisme good corporate govenance, manajeman laba dan kinerja keuangan perusahaan manufaktur di
Indonesia di Bursa Efek Indonesia dengan variabel dependen : manajemen laba, kinerja keuangan variabel Independen :Kepemilikan manajerial, kepemilikan
Institusional, komite audit, dewan komisaris. Hasilnya mekanisme good corporate governance mempengaruhi manajemen laba dan manajemen laba, berpengaruh
Universitas sumatera Utara
24 terhadap kinerja keuangan. Mekanisme good
corporate governance
mempengaruhi manajemen laba dan manajemen laba, berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Suryani 2010 meneliti pengaruh mekanisme corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI dengan variabel independen dalam kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris,
jumlah rapat komite audit dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel dependennya adalah manajemen laba dan hasilnya konsentrasi kepemilikan
berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba; sedangkan komposisi komite audit, komposisi dewan komisaris dan ukuran dewan komisaris tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba. Yohana 2010 meneliti tentang pengaruh kualitas auditor, corporate
governance, leverage dan kinerja keuangan terhadap manajemen laba. Objek penelitiannya adalah perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
2006-2008 yang terdiri dari 66 sampel. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kualitas auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba.
Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
manajemen laba. Proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Leverage tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap manajemen laba. CAR sebagai proksi dari kinerja keuangan memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif.
Universitas sumatera Utara
25
Rahmi Mardhatilla 2011 meneliti tentang pengaruh penerapan good
corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian
adalah perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011. Proporsi komisaris independen, ukuran dewan
komisaris, leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang
terdaftar di BEI. Beberapa hasil pengujian dari para penelitian terdahulu dapat dilihat dari
Tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Variabel
Hasil 1.
Deni Darmawati
2003 Corporate
governance dan Manajemen laba:
Suatu Studi Empiris
Mekanisme GCG Pelaksanaan
RUPS,kualitas dewan komisaris,
kualitas komite audit, kualitas
hubungan stakeholders,
transparansi dan, akuntabilitas,
kepemilikan saham oleh
investor institusional
Hanya satu variabel dalam
mekanisme GCG, yaitu kualitas
hubungan perusahaan
dengan stakeholders yang
berhubungan negatif dengan
praktik manajemen laba
2. Wedari
2004
Analisis Pengaruh Proporsi dewan
komisaris dan Keberadaan Komite
audit terhadap Manajemen laba
Komite audit, proporsi dewan
komisaris, akuntan publik big 4,
kepemilikan manajerial dan
institusional 1 Komite audit
dan dewan komisaris
berpengaruh signifikan
terhadap manajemen
laba
Universitas sumatera Utara
26 2 Kepemilikan
manajerial dan institusional
berpengaruh positif terhadap
manajemen laba.
3. Siregar dan
Utama 2005
Pengaruh Struktur Kepemilikan,Ukuran
Perusahaan,dan Praktek Corporate
governance terhadap Pengelolaan Laba
Earnings Management
Kepemilikan keluarga,
kepemilikan institusional,ukuran
perusahaan,praktek Corporate
governance ukuran KAP, proporsi
dewan komisaris, keberadaan komite
audit
1
Kepemilikan keluarga dan
ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
2Kepemilikan institusional dan
tiga variabel praktek GCG
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
manajemen laba.
4. Halima
Sathila Palestin
2006 Analis struktur
Kepemilikan, Praktik Corporate
governance dan Kompensasi
Bonus terhadap Manajemen laba
Struktur kepemilikan,
komposisi dewan komisaris, komite
audit, dan auditor independen
dengan proksi ukuran auditor,
kompensasi bonus 1Struktur
kepemilikan, proporsi dewan
komisaris independen dan
kompensasi bonus
berpengaruh signifikan
terhadap manajemen
laba
2Komite audit dan ukuran
KAP tidak berpengaruh
signifikan terhadap
manajemen laba
5. Nasution
dan Setiawan
Pengaruh Corporate
governance Komposisi dewan
komisaris,ukuran dewan komisaris,
1Komposisi dewan
komisaris dan
Universitas sumatera Utara
27 2007
terhadap Manajemen laba di
Industri Perbankan Indonesia
komite audit, ukuran perusahaan
ukuran perusahaan
berpengaruh tidak signifikan
terhadap manajemen
laba
2Komite audit berpengaruh
signifikan terhadap
manajemen laba
6. Nuryaman
2008 Konsentrasi
Kepemilikan,Ukur an Perusahaan,dan
Mekanisme Corporate
governance terhadap
Manajemen laba Konsentrasi
kepemilikan, ukuran
perusahaan, dan mekanisme GCG
komposisi dewan komisaris dan
spesialisai industri KAP
1Konsentrasi kepemilikan
dan ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan
terhadap manajemen
laba
2 Komposisi dewan
komisaris dan spesialisasi
industri KAP tidak
berpengaruh signifikan
terhadap manajemen
laba.
7. Tuti
Sriwedari 2009
Mekanisme good corporate
governance, Manajemen laba
dan kinerja Keuangan
Perusahaan Manufaktur di
Indonesia di Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen:
Manajemen laba,Kinerja
Keuangan Variabel
Independen:Kepe milikan
manajerial, kepemilikan
Institusional, Komite audit,
Dewan Komisaris Mekanisme good
corporate governance
mempengaruhi manajemen laba
dan manajemen laba, berpengaruh
terhadap kinerja keuangan
Universitas sumatera Utara
28 8.
Suryani 2010
Pengaruh mekanisme
Corporate governance dan
ukuran perusahaan terhadap manajemen
laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel independen:
kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, ukuran
dewan komisaris, komposisi dewan
komisaris, jumlah rapat komite audit
dan ukuran perusahaan.Sedangk
an variabel dependen adalah
manajemen laba Kosentrasi
kepemilikan berpengaruh negatif
signifikan terhadap manajemen laba;
sedangkan komposisi komite
audit, komposisi dewan komisaris
dan ukuran dewan komisaris tidak
berpengaruh terhadap manajemen
laba
9 Yohanna
2010
Pengaruh Kualitas Auditor,Corporate
governance, Leverage dan
Kinerja Keuangan terhadap Manajemen
laba Studi pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia BEI Tahun 2006-
2008 Variabel Dependen:
Kualitas auditor,kepemilikan
manajerial,kepemili kan
instusional,Proporsi dewan komisaris
independen,Leverag e,kinerja keuangan
perbankan.Sedangka n variabel
Independen adalah manajemen laba
Kualitas auditor berpengaruh positif
dan signifikan terhadap manajemen
laba. Kepemilikan
manajerial berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap manajemen
laba. Kepemilikan
institusional berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap manajemen
laba. Proporsi dewan
komisaris independen tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
manajemen laba. Leverage tidak
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap manajemen laba.
CAR sebagai proksi dari kinerja
keuangan memiliki pengaruh yang
signifikan dan berhubungan
Universitas sumatera Utara
29
negatif.
10
Rahmi Marthila
2011 Pengaruh Penerapan
good corporate governance terhadap
Manajemen laba pada perusahaan
manufaktur sektor barang konsumsi
yang terdapat di Bursa Efek
Indonesia Variabel Independen
: Proporsi dewan komisaris,ukuran
dewan komisaris, leverage dan Return
On Asset ROA. Sedangkan Variabel
Dependen : Manajemen laba
Proporsi komisaris independen, ukuran
dewan komisaris, leverage dan
profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap praktik manajemen laba
pada perusahaan manufaktur sektor
barang konsumsi yang terdaftar di
BEI
2.3. Kerangka Konseptual