2. Penuaan ekstrinsik photoagingextrinsic aging Penuaan ekstrinsik terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh. Faktor
lingkungan seperti pajanan sinar matahari ultraviolet yang berlebihan, kelembaban udara, suhu, asap rokok, polusi dan berbagai faktor
eksternal lainnya seperti cara perawatan kulit yang salah, penyakit menahun, gizi buruk, bahan tambahan pada makanan pengawet,
pewarna, pelezat makanan, kebiasaan merokok, minum alkohol maupun kopi secara berlebihan, sering mengalami stres, pajanan
bahan-bahan kimia, penurunan berat badan yang terlalu cepat dan pemakaian kosmetik yang tak diperlukan, berulang-ulang dan
berlangsung lama dapat mempercepat proses menua kulit. Lebih kurang 90 kulit menua dimulai pada usia 20 tahun. Proses ini dapat dicegah
dengan menghindari faktor - faktor yang mempercepat proses tersebut. Wlascheck et al, 2001; Chung et al, 2003; Yaar dan Gilchrest, 2007;
Baumann dan Saghari, 2009
2.2 Kulit
2.2.1 Definisi dan Anatomi Kulit
Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasi organ lainnya dari lingkungan hidup manusia. Kulit memiliki fungsi utama sebagai pelindung
dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk
secara terus-menerus keratinasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati, respirasi
dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari,
sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar Tranggono dan Latifah, 2007.
Gambar 2.1 Anatomi Kulit Manusia Mescher, 2009
Kulit terdiri dari tiga lapisan yang mempunyai fungsi dan karakteristik berbeda. Ketiga lapisan tersebut yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis dan
lapisan subkutanhipodermis .
2.2.1.1 Lapisan epidermis .
Lapisan kulit yang paling luar disebut epidermis. Epidermis sangat penting dalam kosmetika karena lapisan ini memberikan tekstur, kelembaban serta
warna kulit. Sel penyusun utama lapisan epidermis adalah keratinosit. Keratinosit
diproduksi oleh lapisan sel basal. Apabila keratinosit matang akan bergerak ke lapisan di atasnya yang disebut dengan proses keratinisasi Baumann dan Saghari,
2009. Epidermis merupakan epitel gepeng skuamosa ber lap is. Pada berbagai bagian tubuh, epidermis memiliki ketebalan yang berbeda, paling tebal
berukuran 1 mm, misalnya pada telapak kaki dan telapak tangan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1 mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut
Tranggono dan Latifah, 2007. Lapisan epidermis terbagi dari bagian terluar hingga ke dalam menjadi 5
lapisan, yakni Chu, 2008; Mescher, 2013: 1. Lapisan Tanduk Stratum Corneum
Stratum korneum merupakan lapisan kulit yang paling luar, terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti dan
protoplasmanya telah berubah menjadi keratin zat tanduk. 2. Lapisan Jernih Stratum Lucidum
Stratum lusidum berada langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang
berubah menjadi protein yang disebut eleidin. 3. Lapisan berbutir-butir Stratum Granulosum
Stratum granulosum lapisan keratohialin merupakan 2-3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya,
butiran kasar tersebut terdiri atas keratohialin. Granula keratohialin mengandung profilagrin dan akan berubah menjadi filagrin dalam dua
sampai tiga hari. Filagrin akan terdegradasi menjadi molekul yang
berkontribusi terhadap hidrasi pada stratum korneum dan membantu penyerapan radiasi sinar ultraviolet.
4. Lapisan Malphigi Stratum Spinosum atau Malphigi Layer Stratum spinosum stratum malphigi lapisan ini disebut juga prickle
cell layer, terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, dan inti
terletak di tengah-tengah. 5. Lapisan Basal Stratum Germinativum atau Membran Basalis
Merupakan lapisan paling bawah dari epidermis. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubis kolumner yang tersusun vertikal berbaris
seperti pagar pada perbatasan dermo-epidermal. Lapisan sel basal berfungsi melindungi epidermis dengan terus menerus memperbarui
selnya.
Gambar 2.2 Lapisan epidermis pada kulit tebal Mescher, 2009
2.2.1.2 Lapisan Demis
Merupakan lapisan yang terletak di antara lapisan epidermis dan subkutan. Lapisan ini lebih tebal daripada epidermis, terdiri atas sel-sel dalam berbagai
bentuk dan keadaan, terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin yang berada di dalam substansi dasar yang bersifat koloid dan terbuat dari gelatin
mukopolisakarida. Dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu: a pars papilare, bagian yang
menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah; b pars retikulare terdiri atas serabut-serabut penunjang seperti serabut kolagen, elastin
dan retikulin. Dasar matriks lapisan ini terdiri atas asam hialuronat dan kondroitin sulfat, serta fibroblas.
Serabut kolagen dihasilkan oleh fibroblas, membentuk ikatan yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksilisin. Serabut elastin biasanya
bergelombang berbentuk amorf dan mudah mengembang serta lebih elastis. Gambar 2.3 Lapisan epidermis pada kulit tipis C=Stratum Corneum; S=Stratum
Spinosum; G=Stratum Granulosum, B=Stratum Basale; Ep=Epidermal Pegs; DP=Dermal Papillare; D=Dermis Mescher, 2009
Retikulin mirip dengan kolagen muda Chu, 2008. Serabut kolagen dapat mencapai 72 dari keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak. Di dalam
dermis terdapat juga folikel rambut, papila rambut, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut, ujung pembuluh darah dan ujung
saraf, juga sebagian serabut lemak yang tedapat pada lapisan lemak bawah kulit subkutishipodermis Tranggono dan Latifah, 2007.
2.2.1.3 Lapisan Subkutan
Lapisan subkutan atau hipodermis terdapat di antara dermis dan jaringan serta organ di bawahnya. Lapisan ini terdiri dari sebagian besar jaringan adiposa
dan merupakan tempat penyimpanan lemak tubuh. Lapisan ini juga memiliki fungsi sebagai pengikat kulit dengan permukaan di bawahnya, menyerap
guncangan dari benturan kulit, dan menyediakan penyekatan suhu Pack, 2007.
2.2.2 Stratum Korneum