2.3 Sinar Ultraviolet
Sinar matahari terdiri dari spectrum kontinu radiasi elektromagnetik yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu, sinar ultraviolet 45, sinar tampak 5, dan
sinar inframerah 50. Panjang gelombang sinar UV berada antara 100nm – 400nm. Radiasi UV dibagi menjadi 3 kategori tergantung pada panjang
gelombangnya yaitu gelombang panjang UVA, gelombang medium UVB, dan gelombang pendek UV-B Svobodova et al., 2006.
Sinar UV-A dengan spektrum 320-400 nm, adalah jenis radiasi yang lemah. 1000 kali lebih lemah daripada UV-B namun 100 kali lebih banyak
mencapai permukaan bumi, sekitar 90-95 dari total radiasi sinar matahari yang berhasil sampai ke permukaan bumi. UV-A dapat menembus sampai kedalaman
1000 μm. Radiasi UV-A diserap sebagian besar pada lapisan epidermis, tetapi 20-30 mencapai bagian yang lebih dalam dermis kulit manusia. Dan
bertanggung jawab atas timbulnya tumor kulit baik yang jinak maupun kanker Svobodova et al., 2006.
Sinar UV-B dengan spektrum 280-320 nm, paling banyak menembus atmosfer bumi. Walaupun hanya 5 dari total radiasi sinar matahari, tetapi
bertanggungjawab atas sebagian besar photodamage pada kulit. Sinar UV-B dapat memicu baik langsung maupun tidak langsung, kerusakan DNA, stres oksidatif,
penuaan dini kulit dan berbagai efek terhadap sistem imun, serta memiliki efek penting terhadap timbulnya tumor kulit. Sinar UVB dapat menginduksi
perubahan terutama pada lapisan epidermis, yang merupakan tempat dimana sebagian besar sinar UVB diserap. Sinar UVB dapat merusak DNA dalam
keratinosit dan melanosit, juga bertanggung jawab dalam munculnya thymidine dimer. Sel-sel yang terkena dampak dari sinar UVB akan muncul sebagai sel kulit
yang terbakar sunburn yang terlihat 8 sampai 12 jam setelah paparan serta beberapa efek lainnya yang muncul seperti keratosis actinic, lentigo, karsinoma,
dan melanoma Svobodova et al., 2006; Ivic, 2008. Sinar UV-C dengan spektrum 100-280 nm, adalah radiasi yang paling
banyak diserap di lapisan ozon atmosfer bumi dan normalnya tidak mencapai permukaan bumi. Sinar UV-C memiliki potensi yang sangat besar dalam
menyebabkan terjadinya kerusakan biologis dengan waktu yang sangat singkat. Panjang gelombang ini memiliki energi yang sangat hebat dan bersifat sangat
mutagenik Svobodova et al., 2006. Radiasi UV-B yang mencapai kulit, 70 diserap pada stratum korneum,
20 mencapai seluruh epidermis, dan hanya 10 mencapai bagian atas dermis. Radiasi UV-A diabsorbsi sebagian besar pada epidermis, dan hanya 10
mencapai bagian atas dermis. Radiasi UV-A diabsorbsi sebagian besar pada epidermis, tetapi 20-30 radiasi ini mencapai bagian yang lebih dalam dermis
dibandingkan dengan UV-B. Walaupun UV-B memiliki panjang gelombang yang lebih pendek tetapi lebih efisien mencapai permukaan bumi, lebih kuat terserap
pada epidermis dan lebih eritemogenik dibandingkan dengan UV-A Rigel, 2004.
2.4 Radikal bebas dan