commit to user
9 pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan adalah suatu usaha
untuk mendekati atau mendekatkan dengan tujuan yang ingin dicapai. Istilah pembelajaran menurut Purwadarminta dalam Gino et al 1999: 30
sama dengan instruction atau pengajaran. Pengajaran mempunyai arti cara perbuatan mengajar atau mengajarkan. Menurut Gino et al 1999: 32,
“Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam
kegiatan belajar mengajar”. Driscoll dalam Slavin 2008: 170 mendefinisikan “Pembelajaran sebagai
perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman”. Kesimpulan berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa pembelajaran adalah upaya yang
dilakukan oleh guru agar terjadi perubahan tingkah laku sehingga diperoleh kemampuan baru dalam diri siswa.
Jadi pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara yang dipergunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
a. Pendekatan Pembelajaran
Ekspositori 1
Pengertian Pembelajaran Ekspositori Ekspository Learning
Dalam pembelajaran ekspositori ekspository learning Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2002: 23 mengemukakan bahwa guru
menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak dan
mencernanya saja secara tertib dan teratur. Menurut Wina Sanjaya 2010: 179 “Pembelajaran ekspositori adalah
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal”. Margono 1995: 48 menyatakan bahwa dalam pembelajaran ekspositori ini
pusat pengajarannya pada guru dimana guru memberikan informasi, menerangkan suatu konsep, mendemonstrasikan ketrampilan- nya mengenai
pola, aturan, dalil, member kesempatan siswa bertanya, guru memberikan
commit to user
10 contoh soal siswa diminta mengerjakan soal secara individu atau bersama-
sama.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembe- lajaran ekspositori adalah pembelajaran yang berorientasi kepada guru
dalam penyampaian materi pembelajaran yang dilakukan secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan tersebut dapat dikuasai
siswa dengan baik.
2 Karakteristik Pembelajaran
Ekspositori
Menurut Wina Sanjaya 2010: 179 terdapat beberapa karakteristik pembelajaran ekspositori, yaitu :
a Pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat
utama dalam melakukan pembelajaran ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.
b Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang
harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. c Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu
sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan
kembali materi yang diuraikan.
3 Metode
Pembelajaran Ekspositori
Dalam prakteknya, metode mengajar dalam pendekatan ekspositori tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari beberapa
metode mengajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2002: 110-118 kemungkinan kombinasi metode mengajar yang diterapkan oleh
guru antara lain : a Ceramah, Tanya Jawab dan Tugas CTT
Mengingat ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan, maka penggunaannya harus didukung dengan alat dan media atau dengan
metode lain. Karena itu, setelah guru memberikan ceramah, maka dipandang perlu untuk memberikan kesempatan kepada siswanya
mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan guru melalui
metode ceramah. Untuk lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap bahan yang telah disampaikan, maka pada tahap selanjutnya siswa diberi
commit to user
11 tugas, misalnya membuat kesimpulan hasil ceramah, mengerjakan
pekerjaan rumah, diskusi, dan sebagainya. b Ceramah, Diskusi dan Tugas CDT
Penggunaan ketiga jenis metode mengajar ini dapat dilakukan diawali dengan pemberian informasi kepada siswa tentang bahan yang akan
didiskusikan oleh siswa, lalu memberikan masalah untuk didiskusi-kan. Kemudian diikuti dengan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa.
Ceramah dimaksudkan untuk memberikan penjelasaninformasi me- ngenai bahan apa yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga diskusi
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pada akhir kegiatan diskusi siswa diberikan beberapa tugas yang harus
dikerjakan saat itu juga. Maksudnya untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa melalui diskusi tersebut. Dengan demikian, tugas ini sekaligus
merupakan umpan balik bagi guru terhadap hasil diskusi yang dilakukan siswa.
c Ceramah, Demonstrasi dan Eksperimen CDE Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan eksperimen.
Apapun yang didemonstrasikan, baik oleh guru maupun oleh siswa yang dianggap mampu untuk melakukan demonstrasi, tanpa diikuti dengan
eksperimen tidak akan mencapai hasil yang efektif. Dalam melaksanakan demonstrasi, seorang demonstrator menjelaskan apa yang akan
didemonstrasikannya biasanya suatu proses, sehingga semua siswa dapat mengikuti jalannya demonstrasi tersebut dengan baik.
Metode eksperimen adalah metode yang siswanya mencoba mem- praktekan suatu proses tersebut, setelah melihatmengamati apa yang
telah didemonstrasikan oleh seorang demonstrator. Eksperimen dapat juga dilakukan untuk membuktikan kebenaran sesuatu, misalnya menguji
sebuah hipotesis. Dalam pelaksanaannya, metode demon- strasi dan eksperimen dapat digabungkan; artinya, setelah dilakukan demonstrasi
kemudian diikuti eksperimen dengan disertai penjelasan secara lisan ceramah.
d Ceramah, Sosiodrama dan Diskusi CSD Sebelum metode sosiodrama digunakan, terlebih dahulu harus diawali
dengan penjelasan dari guru tentang situasi social yang akan didramatisasikan oleh para pemainpelaku. Tanpa diberikan penjelas- an,
anak didik tidak akan dapat melakukan peranannya dengan baik. Karena itu, ceramah mengenai masalah sosial yang akan didemon-strasikan
penting sekali dilaksanakan sebelum melakukan sosiodrama.
Sosiodrama adalah sandiwara tanpa naskah skript dan tanpa latihan terlebih dahulu, sehingga dilakukan secara spontan. Masalah yang
didramatisasikan adalah mengenai situasi sosial. Sosiodrama akan menarik bila pada situasi yang sedang memuncak, kemudian di-
commit to user
12 hentikan. Selanjutnya diadakan diskusi, bagaimana jalan cerita se-
lanjutnya, atau pemecahan masalah selanjutnya.
e Ceramah, Problem Solving dan Tugas CPT Pada saat guru memberikan pelajaran kepada siswa, adakalanya timbul
suatu persoalanmasalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara lisan melalui ceramah. Untuk itu guru perlu
menggunakan metode pemecahan masalah atau problem solving, sebagai jalan keluarnya. Kemudian diakhiri dengan tugas-tugas, baik individu
maupun tugas kelompok, sehingga siswa melakukan tukar pikiran dalam memecahkan masalah
yang dihadapinya. Metode ini banyak menimbulkan kegiatan belajar siswa yang lebih optimal.
f Ceramah, Demonstrasi dan Latihan CDL Metode latihan umumnya digunakan untuk memperoleh suatu
ketangkasan atau keterampilan dari bahan yang dipelajarinya. Karena itu, metode ceramah dapat digunakan sebelum maupun sesudah latihan
dilakukan. Tujuan dari ceramah untuk memberikan penjelasan kepada siswa mengenai bentuk keterampilan tertentu yang akan dilakukannya.
Kemudian untuk metode demonstrasi di sini dimaksud- kan untuk memperagakan atau mempertunjukkan suatu keterampilan yang akan
dipelajari siswa.
b. Pendekatan Pembelajaran