Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 1

commit to user 19

d. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 1

Pengertian Jigsaw Menurut Anita Lie 2005: 69 Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al sebagai pendekatan cooperative learning. Tehnik atau tipe ini biasa digunakan dalam pengajaran membaca , menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Metode ini digunakan dalam beberapa mata pelajaran seperti, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama dan bahasa. Jigsaw cocok untuk semua kelas atau tingkatan. Dalam Jigsaw, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Menurut Isjoni 2010: 54 Pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. 2 Langkah-langkah Jigsaw Aronson dalam www.Jigsaw.org menjelaskan bahwa pengguna- an Jigsaw di dalam kelas sangat mudah dilakukan, pelaksanaannya me- liputi langkah-langkah sebagai berikut : a Membagi siswa secara berkelompok yang terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen dari jenis kelamin, suku, ras dan kemampuan. b Menunjuk seorang siswa dari setiap kelompok sebagai pemimpin. c Membagi materi menjadi 5-6 bagian. d Setiap siswa harus mempelajari satu bagian materi yang diberikan kepada mereka. e Memberi waktu pada setiap siswa untuk membaca materi bagian mereka sekurang-kurangnya dua kali sehingga materi terkuasai. Dalam hal ini tidak mengharuskan mereka menghafal. f Membentuk kelompok ahli yang setiap anggotanya berasal dari kelompok asal dengan bagian materi yang sama. g Membawa siswa kembali ke kelompok asal mereka. h Setiap siswa mempresentasikan materi bagiannya yang telah dibahas dalam kelompok ahli kepada kelompok asal mereka. i Guru dapat berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk mengobservasi prosesnya. Guru dapat memberi bantuan penjelasan atau mengintervensi secara tidak langsung. commit to user 20 j Pada akhir pelajaran siswa diminta untuk mengerjakan tes atau kuis tentang materi yang telah mereka pelajari dalam kelompok secara keseluruhan. Agar mereka lebih serius. 3 Keunggulan dan Kelemahan Jigsaw Menurut Aronson dalam www.Jigsaw.org penggunaan Jigsaw memiliki beberapa keunggulan, antara lain : a Banyak pengajar yang menyatakan bahwa Jigsaw mudah dipelajari. b Banyak pengajar yang lebih menyukai pengajaran dengan Jigsaw. c Jigsaw dapat digunakan bersama dengan strategi belajar yang lain. d Jigsaw efektif bahkan bila hanya di lakukan satu jam perhari. e Jigsaw mudah di lakukan. Dalam penggunaan Jigsaw di kelas bukan tidak mungkin berjalan tidak mulus, beberapa masalah mungkin dapat terjadi. Biasanya siswa yang dominan akan berbicara terlalu banyak dan mengontrol kelompoknya, sementara siswa yang lambat, kesulitan untuk memberikan presentasinya. Masalah juga dapat muncul dari siswa pandai, mungkin akan merasa bosan dengan anggota kelompok lamban. Masalah-masalah ini sering terjadi meskipun tidak berakibat fatal. Jigsaw memberi jalan tersendiri untuk mengatasi masalah tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Aronson dalam www.Jigsaw.org : a Masalah siswa yang dominan Siswa dalam kelas Jigsaw mendapatkan giliran untuk menjadi pemimpin diskusi dan mereka menyadari bahwa kerja kelompok akan lebih efektif bila setiap siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan materinya sebelum dikomentari atau diberi pertanyaan. Hal ini akan meningkatkan ketertarikan pada kelompok dan mengurangi mendominasi salah satu siswa. b Masalah siswa yang lambat Sebelum siswa menampilkan laporannya kepada kelompok siswa terlebih dahulu berdiskusi dengan kelompok ahlinya yang terdiri dari siswa yang hendak mempersiapkan permasalahan yang sama. Setiap siswa akan mendapat kesempatan untuk mendiskusikan laporan dan memodifikasinya berdasarkan saran dari kelompok ahli. Guru dapat memastikan bahwa apa yang mereka peroleh dari diskusi ini tepat. Biasanya kelompok dapat mengatasi masalahnya sendiri sehingga guru tidak diperlukan untuk memonitor lebih dekat. c Masalah siswa pandai yang bosan Kebosanan bisa jadi merupakan masalah bagi setiap teknik pengajaran. Penelitian menunjukkan bahwa kebosanan dapat dikurangi dengan model Jigsaw. Model ini menguatkan rasa suka siswa terhadap sekolah baik siswa pandai maupun lambat. Siswa yang pandai akan mendapat giliran commit to user 21 untuk memposisikan diri mereka menjadi “pengajar”. Hal ini akan memacu mereka untuk lebih giat belajar dan akhirnya mengurangi rasa bosan mereka. 4 Penerapan Jigsaw Dalam penerapan Jigsaw, siswa dibagi menjadi lima sampai enam kelompok belajar heterogen. Setiap anggota dari masing-masing kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari, menguasai bagian tertentu bahan yang diberikan, kemudian menjelaskan pada anggota kelompoknya. Dengan demikian terdapat rasa saling membutuhkan dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Para anggota dari kelompok lain yang bertugas mendapat topik yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Kemudian anggota tim ahli kembali ke kelompok asal dan mengajarkan apa yang telah dipelajarinya dan didiskusikan didalam kelompok ahlinya untuk diajarkan kepada teman kelompoknya sendiri. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut: Kelompok Asal Kelompok Ahli Gambar 1. Ilustrasi kelompok JIGSAW Keterangan : Siswa anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai , para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok semula asal dan berusaha mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah commit to user 22 mereka dapatkan pada saat pertemuan dikelompok ahli. Selanjutnya diakhir pembelajaran, siswa diberi kuis secara individu yang mencakup topik materi yang telah dibahas.

3. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XI IPS

0 11 188

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MODEL EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS S M A NE GE RI 2

0 15 109

STUDI KOMPARASI METODE CERAMAH DAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Studi Komparasi Metode Ceramah Dan Metode Kooperatif tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Bela jar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas IV

0 1 15

PENGARUH PENDEKATAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF Pengaruh Pendekatan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI-IPA SMA Negeri 1 Karangpandan Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Pendekatan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI-IPA SMA Negeri 1 Karangpandan Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 9