Return on Asset ROA Capital Adequacy Ratio CAR

3. Rasio Rentabilitas Analisis rasio rentabilitas adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan, selain itu rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Dalam perhitungan rasio-rasio rentabilitas ini dapat dicari hubungan timbal balik antar pos yang terdapat pada laporan laba rugi, ataupun hubungan timbal balik antar pos yang ada pada laporan laba rugi dengan pos yanga ada pada neraca bank guna memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas bank yang berangkutan. Analisis rentabilitas bank antara lain Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Margin, dan Rasio biaya operasional Dendawijaya, 2001

2.1.3.1 Return on Asset ROA

Return on Asset ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan Mahrinasari, 2003. Sedangkan menurut Bank Indonesia ROA merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total aset dalam suatu periode. Rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan bank. Rasio ini sangat penting mengingat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset dapat mencerminkan tingkat efisiensi usaha dalam bank. BI memberikan score maksimal 100 sehat apabila bank memiliki ROA 1,5 Hasibuan, 2001:100 Universitas Sumatera Utara Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Total aset biasanya digunakan untuk mengukur ROA sebuah bank adalah jumlah aset-aset produktif yang terdiri dari penempatan surat-surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia, surat berharga pasar uang, penempatan dalam saham perusahaan lain, penempatan pada call money atau money market dan penempatan dalam bentuk kredit Dendawijaya, 2001

2.1.3.2 Capital Adequacy Ratio CAR

Peran modal sangat penting karena selain digunakan untuk kepentingan ekspansi,juga digunakan sebagai buffer untuk menyerap kerugian kegiatan usaha. Dalam hal ini bank wajib memenuhi ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM yang berlaku untuk peningkatan modal. Secara teknis analisis tentang permodalan disebut juga analisis solvabilitas atau juga disebut capital adequacy analysis, yang mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah permodalan bank yang ada telah mencukupi untuk mendukung kegiatan bank secara efisien, apakah permodalan bank tersebut akan mampu menyerap kerugian- kerugian yang tidak dapat dihindarkan, dan apakah kekayaan bank kekayaan pemegang saham akan semakin besar atau semakin kecil Muljono,1999. Lebih lanjut lagi menurut Muljono, untuk mengukur kemampuan permodalan tersebut digunakan : primary ratio, capital ratio dan Capital Adequacy Ratio CAR. Jumlah kebutuhan modal suatu bank meningkat dari waktu ke waktu tergantung dari tiga pertimbangan yaitu pertumbuhan aset dan simpanan, persyaratan kecukupan modal dari pihak yang berwenang dan ketersediaan serta biaya modal Universitas Sumatera Utara bank. Menurut Muljono 1999, Capital Adequacy Ratio CAR menunjukkan sampai sejauh mana kemampuan permodalan suatu bank untuk mampu menyerap risiko kegagalan kredit yang mungkin terjadi sehingga semakin tinggi angka rasio ini, maka menunjukkan bank tersebut semakin sehat begitu juga dengan sebaliknya. Sementara peraturan Bank Indonesia, CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan surat berharga,tagihan pada bank lain dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman utang dan lain-lain. Sejalan dengan standart yang ditetapkan bank for International Settlement BIS, Bank Indonesia mewajibkan setiap bank menyediakan modal minimal 8 dari aktiva tertimbang menurut risiko. Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian bank yang disebabkan oleh operasional bank. Semakin besar rasio tersebut semakin baik posisi modal bank. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad et,al 2003 menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio CAR sangat berpengaruh terhadap kebangkrutan suatu bank. Besar kecilnya modal yang dimiliki sebuah bank dapat digunakan untuk memprediksi apakah bank tersebut akan mengalami kebangkrutan atau tidak pada masa yang akan datang. Jadi dapat disusun sebuah logika bahwa dengan tercukupinya permodalan suatu bank maka bank tersebut dapat menjalakan Universitas Sumatera Utara operasinya dengan efisien. Saat bank dikatakan efisien maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut mempunyai kinerja yang bagus, sehingga potensi untuk mengalami kerugian dapat diminimalisir. Dengan semakin kecil kerugian yang dialami, maka dapat dipastikan laba yang diperoleh bank tersebut semakin meningkat. Maka dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa besarnya bahwa Capital Adequacy Ratio CAR mempengaruhi profitabilitas bank yang dapat diukur dengan proksi Return on Asset ROA karena laba merupakan komponen pembentuk Return on Asset ROA, jadi semakin besar Capital Adequacy Ratio CAR akan berpengaruh kepada semakin besarnya Return on Asset ROA.

2.1.3.3 Non Performing Loan NPL

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

Analisis Pengaruh Non Performing Loan , Capital Adequacy Ratio, Loan Analisis Pengaruh Non Performing Loan , Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Efisiensi Operasi, dan Net Interest Margin terhadap Return On Assets Pada Bank Umum Swasta Nasio

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Non Performing Loan , Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Efisiensi Operasi, dan Net Interest Margin terhadap Return On Assets Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

0 1 8

NASKAH PUBLIKASI Analisis Pengaruh Non Performing Loan , Capital Adequacy Ratio, Loan Analisis Pengaruh Non Performing Loan , Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Efisiensi Operasi, dan Net Interest Margin terhadap Return On Assets Pada Bank

0 2 20

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Loan To Deposit Ratio (Ldr), Net Interest Margin (Nim), Non Performing Loan (Npl) Terhadap Return On Asset (Roa)

0 0 13

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Loan To Deposit Ratio (Ldr), Net Interest Margin (Nim), Non Performing Loan (Npl) Terhadap Return On Asset (Roa)

0 0 2

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Loan To Deposit Ratio (Ldr), Net Interest Margin (Nim), Non Performing Loan (Npl) Terhadap Return On Asset (Roa)

0 0 7

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Loan To Deposit Ratio (Ldr), Net Interest Margin (Nim), Non Performing Loan (Npl) Terhadap Return On Asset (Roa)

0 0 21

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Loan To Deposit Ratio (Ldr), Net Interest Margin (Nim), Non Performing Loan (Npl) Terhadap Return On Asset (Roa)

0 0 2