Listed Di Bursa Efek
Indonesia tahun 2005-
2008. Pangsa pasar
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
ROA dan variabel NPL
dan BOPO berpengaruh
secara signifikan
tetapi negatif terhadap
ROA.
Sumber : Dari Berbagai Jurnal
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, terdapat perbedaan dan persamaan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian
yang sebelumnya. Kesamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu adalah menganalisispengaruh rasio keuangan terhadap tingkat
profitablitas yang diproksikan dengan Return on Asset ROA. Sedangkan perbedaannya adalah pada periode penelitian, dimana periode penelitian ini adalah
pada tahun 2009-2012. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio CAR, Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional BOPO, Net Interest Margin NIM, Non Performing Loan NPL, Loan Deposit ratio LDR dan Return on Asset ROA.
2.3 Kerangka Konseptual
Capital Adequacy Ratio CAR atau rasio kecukupan modal berarti jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko kerugian dari yang timbul
dari penanaman aktiva-aktiva yang mengandung risiko serta membiayai seluruh
Universitas Sumatera Utara
benda tetap dan inventaris bank. Dengan kata lain, CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh bank untuk menunjang
aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR menunjukkan sejauhmana penurunan aset bank yang masih dapat
ditutup oleh equity bank yang tersedia, semakin tinggi CAR maka semakin baik kondisi bank.
Rasio Non Performing Loan menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio NPL
maka semakin buruk kualitas kredit yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar sehingga dapat menyebabkan kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah semakin besar. Maka dalam hal ini semakin tinggi rasio NPL maka semakin rendah profitabilitas suatu bank.
BOPO merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan operasi Dahlan Siamat,2005. Biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat
efisien dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas usaha
pokoknya seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya operasional lainnya. Pendapatan operasioanl merupakan pendapatan utama bank,
yaitu pendapatan bunga yang dipeeroleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Bank yang efisien dalam menekan biaya
operasionalnya dapat mengurangi kerugian akibat ketidakefisienan bank dalam mengelola usahanya sehingga laba yang diperoleh juga akan meningkat. Semakin
Universitas Sumatera Utara
kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalakan aktivitas usahanya sehingga semakin sehat bank tersebut.
Net Interest Margin NIM merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktivitas produktifnya untuk
menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pemberian kredit atau pinjaman, sementara bank memiliki kewajiban beban bunga
kepada deposan. Semakin besar rasio ini maka meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam
kondisi bermasalah semakin kecil. Meningkatnya pendapatan bunga dapat memberikan kontribusi laba terhadap bank. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semakin besar periubahan Net Interest Margin NIM suatu bank, maka semakin besar pula profitabilitas bank tersebut, yang berarti kinerja keuangan bank
tersebut semakin meningkat. Loan Deposit Ratio LDR menunjukkan kemampuan suatu bank dalam
menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank maupun dana yang dapat dikumpulkan oleh masyarakat. Loan to Deposit Ratio
LDR mencerminkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya, dengan kata lain seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera
memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit yang diberikan dengan total dana
pihak ketiga.
Universitas Sumatera Utara
Semakin tinggi nilai rasio Loan to Deposit Ratio LDR menunjukkan semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar, sebaliknya semakin rendah rasio Loan to Deposit Ratio LDR menunjukkan
kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit sehingga hilangnya kesempatan bank untuk memperoleh laba. Meningkatnya laba maka Return on
Asset ROA juga akan meningkat, karena laba merupakan komponen yang membentuk ROA.
Berdasarkan konsep teori di atas, peneliti mencoba menguraikan dalam bentuk kerangka pikir sebagai berikut:
X
1
+ X
2
- X
3
- X
4
+ X
5
+
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual
CAR
NPL
ROA
BOPO
NIM
LDR
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis