sebaliknya, jika Non Performing Loan NPL turun, maka Return on Asset ROA akan semakin meningkat, sehingga kinerja keuangan bank akan semakin baik.
2.1.3.4 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Dalam perbankan, efisiensi operasi dilakukan untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya yang berhubungan dengan usaha pokok bank dilakukan
dengan benar dalam arti sesuai dengan yang diharapkan manajemen dan pihak pemegang saham, efisiensi operasi juga berpengaruh terhadap kinerja bank, yaitu
untuk menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna Mawardi, 2005
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam mengendalikan biaya operasioanl terhadap pendapatan opersional Dahlan Siamat, 2001. Semakin kecil rasio ini berati semakin efisien biaya
operasioanl yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan. Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank dapat diukur
dengan menggunakan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Hal ini disebabkan setiap peningkatan operasi akan berakibat pada menurunnya
laba sebelum pajak dan akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas ROA bank yang bersangkutan. Menurut Dendawijaya 2001 berdasarkan ketentuan
Bank Indonesia besarnya BOPO yang normal berkisar 94-96
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.5 Net Interest Margin NIM
Kegiatan utama bank sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat maka biaya dan pendapatan operasional bank
didominasi oleh biaya dan hasil bunga Dendawijaya, 2003. NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva
produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. NIM merupakan rasio antara pendapatan bunga terhadap rata-rata aktiva
produktif. Pendapatan diperoleh dari bunga yang diberikan dari pinjaman yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang dikumpulkan.
NIM mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut merugikan bank . NIM suatu bank dikatakan sehat apabila
memiliki NIM datas 2 Miljono, 1999. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, biaya dana adalah bunga yang dibayarkan
oleh bank kepada masing-masing sumber dana yang bersangkutan. Secara keseluruhan, biaya yang dikeluarkan oleh bank akan menentukan berapa persen
bank harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasbah untuk memperoleh pendapatan neto bank. Dalam hal ini tingkat suku bunga menentukan
NIM. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva prodiktif yang dikelola bank sehungga kemungkinan bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.6 Loan to Deposite Ratio LDR