4.2.4 Koefisien Determinasi
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model
R R
Square Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
dimension0 1 ,839
a
0,703 0,687
0,60005
a. Predictors: Constant, LDR, NPL, CAR, BOPO, NIM b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.9, variabel dependen ROA dalam penelitian ini memiliki nilai Adjusted R square sebesar 0,687 artinya 68,7 variabel
independent CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR dapat menjelaskan variabel ROA. Sedangkan sisanya 31,3 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan
Secara simultan, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Net
Interest Margin NIM, dan Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh signfikan terhadap Return On Asset ROA pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia
jika ditinjau dari tahun 2009-2012. Tetapi jika diteliti secara parsial, tidak semua
Universitas Sumatera Utara
variabel independet tersebut yang berpengaruh sigifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah.
Secara parsial variabel yang paling berpengaruh negatif dan signifikan pada ROA adalah BOPO. Maka keefisiensian BOPO sangat berpengaruh pada
profitabilitas pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Hal ini sesuai dengan penelitian Wisnu Mawardi, Ponttie Pransnugraha, Budi Ponco, dan Fitriany
Prastiyaningtyas yang menyatakan bahwa rasio BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA bank. Sehingga Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa
BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA dapat diterima. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh terhadap ROA pada bank
Pembangunan Daerah adalah CAR dan NPL. Artinya penelitian ini menunjukkan bahwa rasio kecukupan modal pada bank pembangunan daerah di Indonesia tidak
mempengaruhi profitabilitas BPD yang diukur dengan ROA. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan di bank umum oleh Wisnu Mawardi, Budi
Ponco, dan Fitriani Prastiyaningtyas, penelitian membuktikan bahwa CAR bepengaruh positif dan signifikan terhadap ROA bank umum. Sehingga hal ini
juga membuat Hipotesis 1 tidak dapat diterima yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA.
Demikian halnya dengan NPL, dengan kata lain rasio kredit bermasalah yang terjadi pada bank pembangunan daerah di Indonesia tidak mempengaruhi
ROA sama sekali. Artinya jika terjadi masalah atas kredit yang dijalankan bank pembangunan daerah, hal ini tidak akan mempengaruhi profitabilitas bank yang
Universitas Sumatera Utara
diukur dengan ROA, kemungkinan hal ini terjadi karena bank pembangunan daerah umumnya adalah berorientasi terhadap pengembangan kredit kepada
masyarakat daerah dalam rangka mendukung pembangunan perekonomian daerah, jadi apabila terjadi kredit bermasalah sudah dilakukan manajemen risiko
untuk mengatasinya sedemikian agar tidak besar pengaruhya dalam perolehan ROA bank. Hal ini juga berbeda dengan hasil penelitian wisnu Mawardi, Ponttie
Pranugraha dan Fitri Prastiningtyas yang membuktikan bahwa NPL berpengaruh negatif signifikan pada bank umum. Sehingga hal ini juga membuat Hipotesis 2
tidak dapat diterima yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA.
Rasio NIM secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada bank pembangunan daerah. Artinya jika NIM meningkat maka ROA
pada bank pembangunan daerah juga mengalami peningkatan. Dengan kata lain perolehan atas pendapatan bunga terhadap biaya bunga bank mempengaruhi
tingkat perolehan ROA bank pembangunan daerah. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Wisnu Mawardi, Budi Ponco, dan Fitri Prastiyaningtyas. Sehingga
hipotesis 4 dapat diterima yang menyatakan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA bank.
Secara parsial, rasio LDR juga berpengaruh positif terhadap ROA pada bank pembangunan daerah. Jika LDR meningkat maka ROA pada bank
pembangunan daerah juga mengalami peningkatan. Dengan kata lain peningkatan kemampuan bank pembangunan daerah dalam menyalurkan kembali dana yang
dikumpulkan mampu meningkatkan laba perusahaan atas pendapatan bunganya
Universitas Sumatera Utara
sehingga meningkatkan ROA pada bank pembangunan daerah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Budi Ponco dan Fitri Prastiyaningtyas.
Sehingga hipotesis 5 dapat diterima yang meyatakan bahwa LDR berpengaruh terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji penelitian Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, dan LDR terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia pada
tahun 2009-2012, maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat disimpulkan
bahwa: a. Varabel CAR tidak berpengaruh terhadap ROA pada bank
pembangunan daerah di Indonesia. Sehingga X
1
yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA tidak dapat
diterima. b. Variabel NPL tidak berpengaruh terhadap ROA pada bank
pembangunan daerah di Indonesia. Sehingga X
2
yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA tidak dapat diterima.
c. Variabel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada bank pembangunan daerah di Indonesia. Sehingga X
3
yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA pada
bank Pembangunan daerah di Indonesia dapat diterima. d. Variabel NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada
bank pembangunan daerah di Indonesia. Sehingga X
4
yang
Universitas Sumatera Utara