Indikator Pencapaian Kompetensi ANTROPOLOGI KELOMPOK KOMPETENSI H

5 meneliti, perencanaan, pelaksanaan kebutuhan masyarakat dan evaluasi.Memformulasikan kebijakan dan memilih alternatif solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat. Merencanakan dan melaksanakan proyek sesuai dengan kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan. Dalam perspektif Antropologi, pembangunan adalah bagian dari kebudayaan. Pembangunan adalah eksistensi dari sejumlah tindakan manusia. Sementara, kebudayaan merupakan pedoman bagi tindakan manusia. Dengan demikian berdasarkan pemahaman antropologi, pembangunan beorientasi dan bertujuan untuk membangun masyarakat dan peradaban umat manusia. Antropologi mencakup perhatian kepada kajian- kajian tentang: a Seluruh variasi masyarakat di seluruh dunia. b Masyarakat dalam seluruh periode waktu yang dimulai dari perkembangan manusia jutaan tahun silam sampai melacak perkembangannya pada kondisi kekinian, c Masyarakat yang dikategorikan karena perkembangan kategorikal peradaban, sehingga membentuk suatu masyarakat kota dan masyarakat pedesaan. Pembangunan berisi suatu kompleks tindakan manusia yang cukup rumit yang melibatkan sejumlah pranata dalam masyarakat. Hampir semua tindakan manusia adalah kebudayaan. Dalam pembangunan, masyarakat menjadi pelaku dan sekaligus objek dari aktivitas pembangunan. Keterkaitan atau korelasi antara masyarakat dan pembangunan akan terjadi melalui pengendalian dari kebudayaan. Di dalam kebudayaan, tatanan nilai menjadi inti dan basis bagi tindakan manusia. Fungsi elemen nilai cultural value bagi pembangunan adalah untuk mengevaluasi proses pembangunan agar tetap sesuai dengan standar dan kadar manusia. Manusia menjadi fokus bagi proses pelaksanaan pembangunan. Salah satu yang utama dari proses tersebut adalah terbentuknya mentalitas pembangunan yang dapat mendorong secara positif gerak pembangunan Koentjaraningrat 1990. Mentalitas pembangunan ini terwujud karena berbasiskan nilai budaya yang luhur, positif dan inovatif bagi pemunculan ide- ide dan gerak pembangunan.