16
1.
Pembangunan dapat
diartikan sebagai
proses menata
dan mengembangkan pranata-pranata dalam masyarakat, yang didalam
pranata tersebut berisi nilai-nilai dan norma-norma untuk mengatur dan memberi pedoman bagi eksistensi tindakan masyarakat. Sejumlah
pranata tersebut, akan membentuk suatu keterkaitan fungsional guna mendukung, melegitimasi dan mengevaluasi komplek tindakan manusia
tersebut. Jadi, pembangunan akan menyinggung isu pemeliharaan nilai dan norma masyarakat, namun sekaligus membuka ruang bagi isu
perubahan sosial. Hal ini logis, karena setiap kegiatan pembangunan menuntut dan mengadopsi berbagai kondisi kemapanan yang telah
diciptakan oleh masyarakat untuk terus dinamis. Pembangunan harus mempertahankan nilai dan norma masyarakat.
2.
Antropolog berperan dalam perencanaan pembangunan Indonesia. Antropolog dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliki dengan
melakukan penelitian dan proses analisis berperan dalam membantu pembuatan kebijakan sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam
masyarakat. Masalah perubahan sosial ekonomi, aspek ekologi, dinamika sosial budaya, hubungan antar masyarakat kota dan struktur sosial
indonesia.
3.
Ada tiga tahapan perencanaan pembangunan berbasis budaya, yaitu: Tahap Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
17
BAGIAN 2 PEMBELAJARAN BAB II ANALISIS BUDAYA TRADISIONAL DALAM PEMBANGUNAN
Kegiatan Pembelajaran 1 Analisis Budaya Tradisional dalam Pembangunan
A. Tujuan Pembelajaran
Materi ini disajikan untuk membekali peserta diklat tentang analisis budaya tradional dalam pembangunan. Diharapkan setelah mempelajari materi ini
peserta diklat mampu menggunakan konsep budaya dan pengetahuan tradisonal untuk menganalisis p
eran pemerintah memberi perlindungan budaya tradisional dalam masa pembangunan
B. Indikator Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diklat diharapkan dapat: 1. Menjelaskan budaya dan pengetahuan tradisional
2. Menjelaskan peran pemerintah memberi perlindungan pada budaya tradisional dalam masa pembangunan
3. Menjelaskan pembangunan ekonomi masyarakat dan melindungi kekayaan budaya tradisional Indonesia
C. Uraian Materi
Budaya dan Pengetahuan Tradisional
Seharusnya pemerintah terlebih dahulu melakukan penelitian- penelitian terhadap lingkungan masyarakat sekitarnya, mendengarkan suara-
suara kecil agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, pun jika ada dampak negatif hal tersebut merupakan dampak yang masih bisa ditolerir yang paling
minimal karena pembangunan bukan hanya pembangunan secara material atau fisik saja tetapi juga merupakan pembangunan secara sosial. Dan
pembangunan secara sosial tersebut tidak hanya dapat diselesaikan oleh sarjana-sarjana teknik tetapi juga peranan sarjana sosial termasuk disiplin
antropologi harus turut berperan serta. Karena bagaimanapun juga,
18
pembangunan pada akhirnya harus ditujukan pada pembangunan manusia. Manusia yang di bangun adalah manusia yang kreatif..
Pembangunan manusia
dapat diwujudkan
dengan budaya
tradisonal. Budaya tradisional terlihat dengan jelas pada aspek- aspek geografis,
etnis, sosio
kultural, agama
serta kepercayaan.
Indonesiamemilikikekayaanbudaya tradisional
beserta pengetahuannya
dengan potensi yang sangat besar untuk menghasilkan berbagai macam hasil karya dan tradisi dari seluruh wilayah di Indonesia dari Sabang hingga
Merauke di mana terdapat lebih 900 suku bangsa yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia Lembaga Pengkajian Hukum Indonesia, FHUI, 2005 :
109. Budaya tradisional yang telah lama
“hidup” dalam masyarakat tradisional, dianggap sebagai suatu aset yang bernilai ekonomis.
Pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional merupakan kekayaan Indonesia yang tak ternilai sebagai sebuah identitas bangsa,
sehingga kebudayaan daerah ini dapat disandingkan dengan kebudayaan maupun hasil karya internasional dan merupakan asset Negara yang tidak
ada duanya. Pengetahuan tradisional traditiona lknowledge diartikan sebagai
pengetahuan yang dimiliki atau dikuasai dan digunakan oleh suatu komunitas, masyarakat atau suku bangsa tertentu yang bersifat turun
temurun dan terus berkembang sesuai dengan perubahan lingkungan. Pengetahuan tradisional termasuk juga di dalamnya ekspresi folklor yang
antara lain berwujud: cerita, lagu, barang hasil kerajinan, dll telah ada sejak ratusan bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu. Banyak keuntungan yang
diperoleh dengan memanfaatkan kekayaan tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Sepert ikita ketahui “batik” merupakan suatu produk tekstil dengan
desain khusus yang merupakan ciri khas Indonesia;“Coto Makassar”,
“Gudeg” mengindikasikan suatu produk makanan khas Makassar dan Yogyakarta;
“Reog Ponorogo dan Tari Pendet” adalah seni tradisiona ldari Ponorogo dan Bali Lembaga Pengkajian Hukum Indonesia, FHUI, 2005 :
62.. “Tuguran” merupakan salah satu pakaian upacara perkawinan Daerah
Istimewa Yogyakarta Ismaji, PTEBT.