Sasaran kajian Antropologi Pendidikan

50 rangka menuju tujuan yang diinginkan. Norma-norma tersebut mengacu pada nilai-nilai ideal yang berlaku dalam kehidupan bersama sosial. Norma, pada umumnya diartikan sebagai suatu aturan yang menentukan kebiasaan, kelakuan yang diterapkan dalam kehidupan sosial. Norma di tengah masyarakat dibedakan menjadi dua sifat sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Norma yang berakibat berat apabila dilangar disebut tata cara. Akibat berat dari pelangaran norma misalnya sanksi sosial berupa pengusiran, atau denda yang harus dibayar. Akibat ringan dari pelanggaran norma misalnya disesalkan oleh sebagian besar angota maysarakat atau hanya ditertawakan. Orang-orang yang berkelakuan sesuai dengan norma-norma yang berlaku, disebut orang yang bersusila. Sebaliknya sebutan asusila ditujukan kepada orang yang kelakuannya melangar norma-norma. Demikian juga sebutan orang bermoral, ditujukan kepada orang-orang yang memilih pengetahuan tentang moral dan diujudkan dalam perilakunya. Sebaliknya sebutan a moral, ditujukan kepada orang yang peilakunya tidak mengacu atau mengabaikan pengetahuan moral. Interaksi antar individu dalam suatu masyarakat dalam rangka kehidupan masyarakat diatur oleh norma-norma berupa pola-pola yang resmi, disebut pranata. Norma sebagai acuan kelakuan yang diharapkan dalam suatu masyarakat berarti mempunyai bobot nilai yang ideal. Akan tetapi oleh karena perbedaan pola budaya yang dianut oleh masyarakat tertentu berbeda dengan masyarakat lain maka apa yang dianggap ideal oleh suatu masyarakat bisa saja berbeda dengan anggapan masyarakat lainnya. Suatu contoh. Ada masyarakat yang menganggap kurang ajar apabila ada yang berani berkata keras kepada orang tuanya. Akan tetapi CR. Ember dan Malvin Ember 1986 dalam laporan penelitiannya memberi ilustrasi bahwa ada kebiasaan anak-anak suku Yanomamo yakni Indian yang bermukim diperbatasan Venezuela dan Brazil, apabila sedang kesal dan marah pada orang tua, mereka menampar orang tuanya. Pekerjaan seperti itu bukannya dicela melainkan banyak mendapat pujian. Pengetahuan normatif, dapat disebut sebagai naluri apabila dilihat dari sikap orang tua terhadap anaknya. Oleh karena itu, pendidikan yang diberikan orang tua terhadap anaknya lebih bersifat naluri. Seorang yang pekerjaannya mencuri maling dan tidak pernah memperoleh pendidikan formal, tidak 51 mendidik anaknya agar menjadi maling. Banyak dijumpai orang tua yang mulai mendidik anaknya dengan memberi nama anak bersifat ideal, misalnya Slamet Raharjo, artinya sang anak jadilah orang yang selamat dan sukses. Rahmat Hidayat, selain agar anak memperoleh rahmat dari Tuhan, juga selalu memperoleh petunjuk dari-Nya.

D. Aktivitas Pembelajaran

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Analisis Anropologi dalam Sistem Penddikan” maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut. a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul ““Analisis Anropologi dalam Sistem Penddikan””. b. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini. c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok. d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas terhadap materi modul e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan keperluan; f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihankasustugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. g. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. h. Penyampaian hasil diskusi; i. Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok j. Menyimpulkan hasil pembelajaran k. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. l. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran m. Merencanakan kegiatan tindak lanjut 52

E. LatihanKasusTugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas diskusi yang diberikan kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat mengerjakan latihan secara individual atau bersama dengan teman anda  Pada hakekatnya antara proses sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi pada anak merupakan satu satu rangkaian utuh, jelaskanlah ketiga rangkaian proses sosial tersebut

F. Rangkuman

Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini: a. Sosialisasi yaitu proses dimana anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat b. Enkulturasi yaitu suatu proses dimana individu belajar cara berpikir, cara bertindak, dan merasa yang mencerminkan kebudayaan masyarakatnya c. Internalisasi yaitu suatu proses dimana individu belajar cara berpikir, cara bertindak, dan merasa yang mencerminkan kebudayaan masyarakatnya

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Anda telah mempelajari manusia, kebudayaan, dan lingkungan; yang isinya tentang Konsep Manusia, Kebudayaan, Lingkungan Hidup, dan Hubungan antara Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan Hidup. Untuk pengembangan dan implementasinya, Anda dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran Antropologi. Hasil pemahaman Anda terhadap materi modul ini akan sangat bermanfaat pada kegiatan pembelajaran berikutnya yai tu “Sumber dan Media Pembelajaran ”.

H. Kunci Jawaban LatihanKasusTugas

Manusia berbeda dengan hewan dimana yang seluruh perilakunya dikendalikan oleh naluri yang diperoleh sejak kelahirannya. Manusia hingga dewasa harus belajar banyak hal mulai dari keluarga batih hingga lingkungan