Refleksi Siklus III Pada siklus ketiga ini, sebagian besar anak

28 Jurnal Pendidikan Penabur - No.25Tahun ke-14Desember 2015 Penerapan Metode Whole Brain Teaching Tabel 12: Kategorisasi Kode Kode yang Muncul Kategori LG = Anak dapat mengatur arah pandangan ketika guru berbicara LM = Anak dapat mengatur arah pandangan pada media yang digunakan guru DT = Anak dapat duduk dengan tertib Sikap anak dalam menyimak mendengarkan dengan penuh perhatian P = Anak dapat melakukan 2 perintah sederhana TA = Anak dapat menaati peraturan J = Anak dapat menjawab pertanyaan guru Kemampuan anak dalam menyimak SR = Anak dapat meniru dan merespon stimulus guru seperti Class- Yes, Children- Yes, Ms., Hands and Eyes, Mirror, Switch U = Anak dapat mengulangi kalimat dan gerakan yang dicontohkan guru TO= Anak dapat mengajarkan konsep kepada temannya Karakteristik Whole Brain Teaching Tabel 13: Kategorisasi ke Teori Kode yang Muncul Kategori Tema Teori LG = Anak dapat mengatur arah pandangan ketika guru berbicara LM = Anak dapat mengatur arah pandangan pada media yang digunakan guru DT = Anak dapat duduk dengan tertib Sikap anak dalam menyimak mendengarkan dengan penuh perhatian Kemampuan menyimak anak usia dini Metode Whole Brain Teaching dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak usia dini. P = Anak dapat melakukan 2 perintah sederhana TA = Anak dapat menaati peraturan J = Anak dapat menjawab pertanyaan guru Kemampuan anak dalam menyimak SR = Anak dapat meniru dan merespon stimulus guru seperti Class- Yes, Children- Yes, Ms., Hands and Eyes, Mirror, Switch U = Anak dapat mengulangi kalimat dan gerakan yang dicontohkan guru TO= Anak dapat mengajarkan konsep kepada temannya Karakteristik Whole Brain Teaching Karakteristik Whole Brain Teaching Peneliti kemudian membuat kategorisasi dari koding tersebut sesuai Tabel 12. Kemudian peneliti menentukan tema dari kategorisasi tersebut. Tema yang dimaksud adalah kemampuan anak dalam menyimak dan kemampuan anak dalam menerapkan karakteristik metode Whole Brain Teaching. Selama siklus satu hingga siklus ketiga, peneliti menganalisa telah terjadi pengulangan dan peningkatan frekuensi kegiatan yang menunjukkan kemampuan anak dalam menyimak menyimak dan kemampuan anak dalam menerapkan metode Whole Brain Teaching. Pada siklus pertama terlihat ada 9