Siklus III 1. Perencanaan Siklus III

25 Jurnal Pendidikan Penabur - No.25Tahun ke-14Desember 2015 Penerapan Metode Whole Brain Teaching Media yang akan digunakan guru adalah gambar peraturan kelas, boneka Bob The Builder, gambar bangunan hasil rancangan arsitek, gambar berawal huruf b, kertas segi empat. Sub tema untuk tindakan kedua adalah tentang Petugas Pemadam Kebakaran Fireman adapun rancangan kegiatan pada siklus ketiga tindakan kedua adalah sebagai berikut: Media yang digunakan adalah gambar peraturan kelas, gambar benda dengan huruf awal c dan d, baju pemadam, alat yang biasa digunakan oleh petugas pemadam kebakaran, kertas worksheet.

2. Pelaksanaan dan Pengamatan Siklus Ketiga Pada siklus ketiga tindakan pertama dilakukan

pada hari Kamis, 8 Oktober 2015. Pelaksanaan siklus ketiga ini disesuaikan dengan rancangan yang telah disusun sebelumnya bersama dengan guru dan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus kedua.Perbaikan yang dilakukan adalah sikap dan ketegasan guru untuk menegur anak- anak yang terlihat tidak menyimak, penggunaan karakteristik hands and eyes dan tehnik pemberian reward . Pada siklus ketiga ini peneliti ingin melihat penilaian anak terhadap temannya Tabel 9: Rancangan Kegiatan Siklus III Tindakan 2 No Kegiatan Aktivitas Pembelajaran 1 Morning Assembly 2 Senam bersama Bahasa Inggris 3 a Pembukaan Mengucap ulang peraturan kelas no 1-6 4 a b c Kegiatan Inti Pengenalan huruf c dan d Bercakap-cakap tentang petugas pemadam kebakaran Mewarnai gambar yang berhubungan dengan pemadam kebakaran 5 Penutup ketika temannya menjadi guru dan murid, yang diharapkan adalah anak dapat menyimak ketika mereka menjadi murid dan dapat menjelaskan konsep ketika mereka menjadi guru. a. Anak mengucap ulang peraturan kelas no 1-6. Guru meminta 1 orang anak untuk memimpin di depan kelas dan anak-anak mengikutinya, tapi ada 1 anak yang tidak ikut mengucap ulang. Guru mengajarkan karakteristik focuser yaitu hands and eyes. b. Bercakap-cakap tentang pekerjaan arsitek. Guru membawa boneka Bob The Builder, semua mata anak tertuju pada boneka tersebut. Guru bercerita tentang Bob pekerjaan Bob, memperlihatkan gambar- gambar design bangunan yang digambar oleh arsitek dan peralatan yang biasa digunakan oleh arsitek kemudian guru menjelaskan tentang pengertian arsitek dan meminta anak untuk mengulanginya. Ketika guru menjelaskan mata anak tertuju pada guru dan pada media yang digunakan oleh guru. c. Anak-anak menyimak penjelasan guru tentang huruf b. Guru memperlihatkan gambar benda yang berawalan huruf b, namun sebelum guru memberi contoh, anak- anak sudah menyanyi terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak sangat antusias dengan media dan metode yang dibawakan oleh guru. Kemudian guru menugaskan anak-anak untuk saling mengajar tapi sebelumnya guru memilih anak-anak untuk duduk berpasangan dan memberikan magnet absen untuk penilaian terhadap temannya ketika menjadi guru dan murid. d. Anak-anak mendengarkan penjelasan guru tentang konsep segiempat. Guru mengulang pelajaran minggu lalu yaitu bentuk geometri segitiga dan bentuk yang baru yaitu segiempat. Guru menggunakan media kertas lipat dan mengajak anak untuk menghitung sisi dari tiap bentuk geometri segi tiga dan segi empat. Setelah paham guru meminta anak mengulangi konsep segitiga dan segiempat kemudian meminta anak- anak untuk saling mengajar. Anak-anak pun kembali ditugaskan untuk menilai sikap 26 Jurnal Pendidikan Penabur - No.25Tahun ke-14Desember 2015 Penerapan Metode Whole Brain Teaching temannya ketika mereka menjadi guru dan murid, pada konsep segitiga ada 1 anak yang berada di posisi muka sedih, Guru memotivasi anak tersebut untuk lebih baik lagi dalam mengajar dan menyimak. Pada konsep segiempat semua anak dapat menjadi guru dan murid yang baik dan akhirnya semua anak berada di posisi muka senyum. Guru memuji keberhasilan anak- anak dalam melakukan aktivitas teach-ok. Tindakan kedua pada siklus ketiga ini dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Oktober 2015, dengan sub tema ‘Fireman”. Pada siklus ketiga, tindakan kedua ini peneliti ingin melihat peningkatan kemampuan menyimak anak melalui pemberian reward dan anak-anak belajar membuat definisi dari pekerjaan petugas pemadam kebakaran. Adapun kegiatan yang teramati pada tindakan kedua ini sesuai dengan rencana pembelajaran. a. Anak-anak mengucap ulang peraturan kelas no 1-6. Guru meminta 1 anak untuk memimpin pengucapan ulang peraturan kelas, semua anak dapat melakukannya dengan baik, meskipun masih dengan suara yang pelan. b. Anak menyimak penjelasan guru tentang pengenalan huruf c dan d. Guru dengan mudah mengajarkan konsep huruf c dan d karena anak-anak sudah terpola dan terbiasa dengan karakteristik metode Whole Brain Teaching yaitu di mana anak-anak diajak untuk mendengar, menyimak, mengulangi beberapa kali dan akhirnya anak-anak dapat mengajarkan pada temannya. Untuk memotivasi anak, guru pun memberikan reward pada anak. Pada pengenalan konsep huruf c ada 8 anak yang mendapat reward dan pada pengenalan huruf d terjadi peningkatan menjadi 13 anak yang mendapat reward. c. Anak bercakap-cakap tentang petugas pemadam kebakaran. Guru meminta 1 anak untuk mengenakan pakaian pemadam kebakaran, dan meminta anak-anak menebak jenis pakaian tersebut, apa saja pekerjaannya dan alat apa saja yang dipakai. Dengan bertanya jawab seperti itu Tabel 10: Kemampuan Anak dalam Menyimak Setelah Siklus III Kode Indikator Kemampuan awal Siklus I Siklus II Siklus III LG Anak dapat mengatur arah pandangan ketika guru berbicara 5 anak 7 anak 13 anak 16 anak LM Anak dapat mengatur arah pandangan pada media yang digunakan guru 5 anak 7 anak 13 anak 16 anak DT Anak dapat duduk dengan tertib 7 anak 9 anak 9 anak 14 anak P Anak dapat melakukan 2 perintah sederhana 7 anak 8 anak 13 anak 15 anak TA Anak dapat menaati peraturan 7 anak 10 anak 11 anak 14 anak J Anak dapat menjawab pertanyaan guru 4 anak 5 anak 12 anak 14 anak SR Anak dapat meniru dan merespon stimulus guru seperti Class- Yes, Children- Yes, Ms., Hands and Eyes, Mirror, Switch 4 anak 6 anak 10 anak 14 anak U Anak dapat mengulangi kalimat dan gerakan yang dicontohkan guru - 5 anak 9 anak 14 anak TO Anak dapat mengajarkan konsep kepada temannya - 6 anak 9 anak 13 anak