120 121
hulu dengan 40 persen topograi wilayah Jakarta merupakan dataran rendah 1-1,5 meter dpl. Beberapa bagian wilayah Jakarta menjadi lokasi langganan banjir dan genangan
karena terletak pada dataran rendah dan daerah aliran sungai.
Banjir dan genangan terjadi juga akibat pasang air laut atau dikenal dengan banjir rob yang terjadi di pantai utara Jakarta. Gelombang tinggi disertai banjir rob yang terjadi di perairan
utara Jakarta disebabkan karena perubahan angin barat yang terjadi di musim penghujan. Dampak banjir rob di pesisir pantai utara Jakarta semakin parah dengan terjadinya
penurunan tanah yang mencapai 10 centimeter setiap tahunnya.
4.1.3 Perumahan dan Permukiman
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penyediaannya menjadi tanggung jawab pemerintah. Pemenuhan kebutuhan rumah masih
dihadapkan pada masalah penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta. Sementara kebutuhan rumah terus meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk dan keluarga baru. Perhitungan kekurangan kebutuhan rumah backlog mencapai 700.000 rumah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir atau
sekitar 70.000 rumah setiap tahunnya.
Pemenuhan kebutuhan rumah dihadapkan pada keterbatasan lahan di wilayah Jakarta. Sehingga penyediaan kebutuhan rumah oleh pemerintah dan swasta lebih banyak dibangun
secara vertikal dibandingkan dengan rumah horizontal yang membutuhkan lahan besar. Namun, penyediaan hunian secara vertikal masih dihadapkan pada adanya kesenjangan
budaya masyarakat yang belum terbiasa tinggal di hunian vertikal.
Permasalahan lainnya terkait kondisi dan kualitas lingkungan adalah permukiman yang kurang sehat dan tertata. Meskipun luas permukiman kumuh cenderung menurun dan
menjadi 5.050 hektar pada tahun 2008, namun peningkatan kualitas lingkungan permukiman perlu terus dilakukan untuk mencegah terjadinya permukiman kumuh baru. Selain itu masih
banyak kawasan permukiman kumuh liar yang menempati lahan publik misalnya sepanjang bantaran sungai, rel kereta api, waduk dan lahan kosong.
4.1.4 Ruang Terbuka Hijau RTH
Ruang terbuka hijau RTH merupakan elemen penting dalam pembangunan kota untuk meningkatkan kualitas ruang kota yang asri, nyaman dan sehat. Ketersediaan RTH di DKI
Jakarta masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam rencana tata ruang. Permasalahan RTH di DKI Jakarta meliputi penyediaan dan penyebaran
dan kualitas RTH publik dan privat di seluruh wilayah serta pengembangan tajuk hijau.
Peningkatan penyediaan RTH publik menghadapi masalah terbatasnya jumlah lahan yang dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau. Upaya yang dilakukan adalah melalui
pembebasan lahan privat yang sudah ditetapkan dalam rencana tata ruang sebagai ruang terbuka hijau, dan mendorong masyarakatprivat untuk meningkatkan luas RTH di lahan milik
mereka. Peran serta masyarakat dalam peningkatan RTH diwujudkan dalam pengembangan tajuk hijau terutama melalui penghijauan lingkungan dan bangunan. Permasalahan lain
dalam adalah belum meratanya penyebaran RTH secara proporsional di wilayah DKI Jakarta.
Selanjutnya untuk waktu ke depan pemangku kepentingan pembangunan daerah di Jakarta harus dapat mendorong penyediaan RTH yang mencukupi dan memadai serta jalur hijau
pada jaringan jalan, sempadan sungai, danau, waduk dan situ, gedung-gedung bertingkat seperti mal, gedung perkantoran, apartemen, hotel, dan fasilitas publik. Di samping itu,
diperlukan upaya identiikasi ruang dan kawasan yang dapat difungsikan kembali dan berpotensi sebagai RTH serta upaya membebaskan lahan milik publik secara bertahap
untuk dimanfaatkan sebagai RTH.
4.1.5 Kemiskinan Kota