Pendapatan Daerah Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2007-2012

90 91 Belanja Daerah merupakan kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih, yang dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi atau KabupatenKota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Analisis mengenai Belanja Daerah, didasarkan pada kondisi perekonomian yang digambarkan melalui serangkaian asumsi indikator makro ekonomi, juga mengacu pada Kebijakan Pemerintah, serta mempertimbangkan kebijakan Pembiayaan Daerah, yang kemudian diformulasikan sehingga diperoleh angka rata-rata pertumbuhan pengeluaran wajib, dan mengikat, serta prioritas utama. Dari rata-rata tersebut, akan diperoleh tingkat pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama, yang digunakan sebagai gambaran dasar untuk mempehitungkan bagian dari Belanja Daerah yang harus dipenuhi di masa yang akan datang. Selain analisis Pendapatan dan Belanja Daerah, juga dilakukan analisis berkaitan dengan Pembiayaan Daerah yang rumusan pemikiran digambarkan pada gambar berikut. Pembiayaan Daerah yaitu semua penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Dalam menganalisis Pembiayaan Daerah, didasarkan pada kondisi perekonomian di lapangan yang ditunjukkan melalui asumsi indikator makro ekonomi, juga mengacu pada kebijakan penyelesaian kewajiban daerah. Selain itu, juga perlu memperhatikan kebijakan eisiensi Belanja Daerah dan peningkatan Pendapatan Daerah, sebagai komponen pembentuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA. Dari rumusan tersebut, akan diperoleh angka rata-rata pertumbuhan kewajiban kepada pihak ketiga yang belum terselesaikan, serta kegiatan lanjutan yang harus diselesaikan, juga dapat dilihat angka pertumbuhannya sebagai gambaran besaran kewajiban yang harus diselesaikan di masa yang akan datang.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2007-2012

A. Pendapatan Daerah

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dijelaskan bahwa Pendapatan Daerah sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah. Pendapatan Daerah diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah PAD; Dana Perimbangan; dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Untuk dapat melihat perkembangan Pendapatan Daerah secara keseluruhan, terlebih dahulu dilihat asumsi indikator makro ekonomi sebagai gambaran kondisi perekonomian di lapangan, yaitu sebagai berikut. No Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1 Pertumbuhan Ekonomi 6,23 5,02 6,6 6,7 6,5 a Pertanian 0,77 0,34 0,84 0,78 0,8 b Pertambangan dan Penggalian 0,07 -0,21 1,47 4,35 -0,9 c Industri Pengolahan 3,87 0,14 3,61 2,55 2,4 d Listrik, Gas dan Air Bersih 7,32 4,58 4,33 4,7 4,5 e Konstruksi 7,67 6,2 7,08 7,2 6,8 f Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,66 4,01 7,27 7,4 7,2 g Pengangkutan dan Komunikasi 14,86 15,63 14,73 13,8 11,8 h Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 4,21 3,97 4,24 5,28 5,4 i Jasa-jasa 6,05 6,49 6,58 7,05 7,6 2 Inlasi 11,11 2,34 6,21 3,97 4,52 Tabel 3.1. Realisasi Indikator Makro Ekonomi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007 - 2012 Dalam Persen Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta Asumsi Indikator Makro Ekonomi Kebijakan Pemerintah yang Mempengaruhi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Pendidikan Kebijakan Pembiayaan Daerah Tingkat Pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Angka Rata-rata Pertumbuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Pendapatan Daerah Asumsi Indikator Makro Ekonomi Kebijakan Eisiensi Belanja Daerah dan Peningkatan Pendapatan Daerah Kebijakan Penyelesaian Kewajiban Daerah Angka Rata-rata Pertumbuhan Saldo Kas Neraca Daerah dan Rata-rata Pertumbuhan Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan Serta Kegiatan Lanjutan Tingkat Pertumbuhan Saldo Kas Neraca Daerah dan Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan Serta Kegiatan Lanjutan Gambar 3.2. Analisis Proyeksi Belanja Daerah Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Gambar 3.3. Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017

BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan