48 49
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017 BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 2 - Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB
2
GAMBARAN UMUM
KONDISI DAERAH
Pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah
secara keseluruhan. Pelaksanaannya mengutamakan keterlibatan seluruh stakeholder pembangunan daerah, dengan memperhatikan posisi geograi dan potensi demograi,
memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta mengoptimalkan faktor- faktor lingkungan strategis lainnya. Pembangunan di Jakarta selama ini telah menunjukkan
pencapaian yang menggembirakan yang ditandai dengan meningkatnya berbagai indikator kesejahteraan masyarakat. Berikut ini disampaikan gambaran umum sebagai berikut :
2.1 Aspek Geograi dan Demograi
2.1.1 Kondisi Geograis
Provinsi DKI Jakarta berada pada posisi geograis antara 106.22’42” dan 106.58’18” Bujur Timur, serta antara 5.19’12” dan 6.23’54” Lintang Selatan dengan keseluruhan luas wilayah
7.659,02 km², meliputi 662,33 km² daratan, termasuk 110 pulau di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dan 6.977,5 km² lautan.
Provinsi DKI Jakarta terbagi dalam lima Kota Administrasi dan satu Kabupaten Administrasi. Kota Administrasi Jakarta Pusat memiliki luas 48,13 km²; Kota Administrasi Jakarta Utara
dengan luas 146,66 km²; Kota Administrasi Jakarta Barat dengan luas 129,54 km²; Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan luas 141,27 km²; dan Kota Administrasi Jakarta Timur
dengan luas 188,03 km², serta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan luas 8,70 km².
Secara administrasi kewilayahan, masing-masing Kota dan Kabupaten Administratif dibagi menjadi beberapa kecamatan. Masing-masing kecamatan tersebut dibagi menjadi beberapa
kelurahan. Kota Administratif Jakarta Pusat terdiri dari 8 delapan Kecamatan, 44 Kelurahan, 394 RW, dan 4.668 RT. Kota Administasi Jakarta Utara terdiri dari 6 enam Kecamatan, 31
Kelurahan, 431 RW, dan 5.072 RT. Selanjutnya Kota Administrasi Jakarta Barat terdiri dari 8 delapan Kecamatan, 56 Kelurahan, 580 RW, dan 6.409 RT. Kota Administrasi Jakarta Selatan
terdiri dari 10 sepuluh Kecamatan, 65 Kelurahan, 576 RW, dan 6.128 RT. Kota Administrasi Jakarta Timur terdiri dari 10 sepuluh Kecamatan, 65 Kelurahan, 700 RW, dan 7.886 RT.
Sedangkan Kabupaten Kepulauan Seribu hanya terdiri dari 2 dua Kecamatan, 6 enam Kelurahan, 24 RW, dan 116 RT.
Berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi DKI
Ibukota Jakarta memiliki batas-batas yaitu sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat, sebelah selatan dengan
Kota Depok Provinsi Jawa Barat; dan sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Provinsi Banten.
2.1.2 Topograi, Geologi, Hidrologi dan Klimatologi
Wilayah Provinsi DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 tujuh meter di atas permukaan laut. Namun, sekitar 40 persen wilayah Jakarta berupa
dataran yang permukaan tanahnya berada 1 - 1,5 meter di bawah muka laut pasang.
Secara geologis, seluruh wilayah Jakarta merupakan dataran aluvial, yang materi tanahnya merupakan endapan hasil pengangkutan aliran permukaan dan air sungai yang mengalir
pada wilayah tersebut. Di samping itu, wilayah Jakarta terdiri dari endapan pleistocene yang terdapat pada kurang lebih 50 meter di bawah permukaan tanah dimana bagian
selatan terdiri atas lapisan aluvial, sedangkan dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 kilometer. Di bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang
tidak tampak pada permukaan tanah karena tertimbun oleh endapan alluvium.
Selain itu, Provinsi DKI Jakarta memiliki wilayah pesisir yang cukup luas, yaitu sekitar 155 km². Wilayah ini membentang dari timur sampai barat sepanjang kurang lebih 35 kilometer,
dan menjorok ke darat antara 4 - 10 kilometer. Wilayah pesisir Jakarta merupakan pantai beriklim panas dengan rata-rata suhu 28,50C dan rata-rata kelembaban 72 persen.
Di samping wilayah pesisir, Provinsi DKI Jakarta juga memiliki pulau-pulau kecil yang terletak di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Pulau-pulau di wilayah ini memiliki luas
beragam, sebanyak 45 persen berukuran kurang dari 5 lima hektar, sebanyak 25 persen memiliki luas antara 5-10 hektar, dan hanya 30 persen yang luasnya lebih dari 10 hektar.
Pulau-pulau memanjang dari utara ke selatan dengan ciri-ciri berpasir putih dan bergosong
Gambar 2.1.
Peta Administrasi Provinsi DKI Jakarta
Sumber : RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030
Pembangunan di Jakarta selama ini
telah menunjukkan pencapaian yang
menggembirakan yang ditandai
dengan meningkatnya
berbagai indikator kesejahteraan
masyarakat.
50 51
karang, iklim tropis panas dan kelembaban berkisar antara 75-99 persen. Dari pulau-pulau kecil tersebut, pulau yang dihuni oleh penduduk hanya berjumlah 11 pulau.
Berdasarkan letaknya Kota Jakarta termasuk dalam kota delta delta city yaitu kota yang berada pada muara sungai. Kota delta umumnya berada di bawah permukaan laut, dan
cukup rentan terhadap perubahan iklim. Kota delta Jakarta dialiri oleh 13 aliran sungai dan dipengaruhi oleh air pasang surut.
Tiga belas sungai yang melewati Jakarta sebagian besar berhulu di daerah Jawa Barat dan bermuara di Teluk Jakarta. Tiga belas sungai tersebut yaitu Kali Mookervart, Kali Angke,
Kali Pesanggrahan, Kali Grogol, Kali Krukut, Kali Baru Barat, Kali Ciliwung, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Baru Timur, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Disamping itu,
sebagai sarana pengendali banjir, telah dibangun 2 dua kanal besar yaitu Kanal Banjir Barat yang memotong Kali Ciliwung dan Kanal Banjir Timur yang memotong Kali Cakung, Kali
Jati Kramat, Kali Buaran, Kali Sunter dan Kali Cipinang. Peta sungai dan kanal yang melewati wilayah DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar berikut.
Keadaan iklim di wilayah Jakarta menurut stasiun pengamatan Jakarta tahun 2011 memiliki suhu udara rata-rata 28,4°C dengan kelembaban udara 74 persen, tekanan udara 1009,6
mbs, arah angin 270 point, kecepatan angin 2 dua millh, penyinaran matahari 45 persen dan curah hujan rata-rata 2.395 mm2.
Secara umum, DKI Jakarta tidak lepas dari dampak fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekuensi maupun intensitas kejadian
cuaca ekstrim. Fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pola kehidupan dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Gambar 2.2.
Peta Tematik Tiga Belas Sungai di Provinsi DKI
Jakarta
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana