Latar Belakang - Pendahuluan

36 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017 BAB 1 - Pendahuluan 37 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017

BAB 1 - Pendahuluan

BAB 1 Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI sudah sewajarnya mendorong ilosoi pembangunannya sebagaimana tujuan nasional dengan tetap memperhatikan serta memahami peran dan posisi Jakarta. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 lima tahunan yang memuat target- target pembangunan selama 5 lima tahun untuk mengembangkan potensi serta menangani permasalahan yang ada. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan pada dasarnya harus selaras dengan tujuan nasional, sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Esensi dasar inilah yang dijadikan dasar dalam merencanakan pembangunan, baik pembangunan dalam skala nasional maupun skala daerah. Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI sudah sewajarnya mendorong ilosoi pembangunannya sebagaimana tujuan nasional dengan tetap memperhatikan serta memahami peran dan posisi Jakarta. Adapun peran yang sudah dilaksanakan Provinsi DKI Jakarta selama ini, yaitu sebagai berikut: 1. Ibukota NKRI berdasarkan Undang-undang yang ditetapkan sehingga menjadi pusat pemerintahan; 2. Pusat kegiatan ekonomi regional, nasional dan internasional, dimana hampir 80 kegiatan ekonomi global yang ada di Indonesia berada di Jakarta; 3. Pusat kegiatan politik ASEAN dan salah satu sentra politik Asia-Pasiik tempat beradanya Kedutaan Besar negara sahabat; 4. Pusat kegiatan budaya; 5. Pusat kegiatan ilmu pengetahuan, teknologi dan intelektual; dan 6. Pintu gerbang utama menuju dunia Internasional. Sementara posisi Provinsi DKI Jakarta dalam koridor pembangunan nasional maupun daya saing global dapat dilihat sebagi berikut : 1. Posisi Jakarta dalam MP3EI berada pada Koridor Ekonomi Jawa dengan tema pembangunan “Pendorong Industri dan Jasa Nasional”, dimana Jakarta merupakan salah satu dari 5 lima pusat kegiatan ekonomi selain Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya dengan fokus kegiatan ekonomi utama yaitu makanan- minuman, tekstil, peralatan transportasi, telematika, alutsista dan Jabodetabek area; 2. Posisi Jakarta dalam daya saing global berada pada peringkat 81 dengan skor 44,1 dari 120 kota dunia menurut Economist Intelligence Unit, tahun 2012. Sedangkan Global City Index pada tahun 2012 menempatkan Jakarta pada posisi 54 dari 66 kota dunia berdasarkan tolak ukur aktivitas bisnis, sumber daya manusia, pertukaran informasi, kekayaan budaya dan kondisi politik. Dengan kondisi tersebut, maka pembangunan di wilayah DKI Jakarta mempunyai tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan daerah lain disamping menyimpan potensi yang sangat besar. Untuk menangani tantangan dan permasalahan serta mengembangkan potensi-potensi tersebut, diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terarah, terukur, dapat dicapai, ada target yang akan dicapai dan ada jangka waktu pencapaian target yang jelas SMART = Speciic, Measurable, Attainable, Relevant, Timely dengan memperhatikan 4 empat pilar pembangunan yaitu pilar Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidup yang didukung oleh pilar Aparatur atau Birokrasi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 lima tahunan yang memuat target-target pembangunan selama 5 lima tahun untuk mengembangkan potensi serta menangani permasalahan yang ada. Oleh karena itu, visi dan misi pembangunan daerah dalam RPJMD yang merupakan visi dan misi Gubernur terpilih harus menunjukkan arah pembangunan yang bisa mencerminkan keberhasilan dalam mengembangkan potensi maupun menangani permasalahan-permasalahan tersebut sehingga mampu meningkatkan peran dan posisi Jakarta. Sebagaimana diketahui, Gubernur Provinsi DKI Jakarta periode 2012-2017 telah dilantik pada tanggal 15 Oktober 2012. Dalam menyusun RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, telah dilakukan 5 lima pendekatan, yaitu pendekatan Teknokratik, Partisipatif, Politik, Atas-Bawah top-down dan Bawah-Atas bottom-up yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pendekatan Teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah yang melibatkan para pakar dan tenaga ahli yang sesuai dengan substansi yang dibutuhkan dalam RPJMD; 2. Pendekatan Partisipatif dilaksanakan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan stakeholders dalam forum konsultasi publik dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang untuk mendapatkan aspirasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mewujudkan rasa memiliki dokumen perencanaan pembangunan ini; 3. Pendekatan politik dilakukan melalui penyusunan visi dan misi pembangunan oleh Gubernur terpilih dengan proses pembahasan dilakukan bersama dengan DPRD; 4. Pendekatan atas-bawah top-down dan bawah-atas bottom-up dilaksanakan melalui inventarisasi kebijakan Pemerintah Pusat yang harus diimplementasikan oleh daerah dan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur serta inventarisasi masukan dari Rencana Strategis Satuan Perangkat Kerja daerah Renstra SKPD yang harus diakomodir dalam RPJMD. Dengan dilakukannya 5 lima pendekatan tersebut, maka secara substansi RPJMD ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang peran dan posisi Jakarta, serta tugas dan fungsi Jakarta. 38 RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017 BAB 1 - Pendahuluan