128 129
4.1.19 Keuangan Daerah
Pembangunan Jakarta perlu didukung ketersediaan anggaran yang memadai. Mobilisasi sumber-sumber pendanaan pembangunan tidak saja bergantung pada sumber pembiayaan
konvensional, akan tetapi perlu melihat sumber-sumber pembiayaan non-konvensional. Permasalahan umum dalam pembiayaan pembangunan daerah adalah meningkatkan dan
memobilisasi sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah baik yang konvensional maupun non-konvensional.
Selain itu, DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan daerah lain. Sejalan dengan hal ini,
DKI Jakarta harus mampu menyediakan prasarana dan sarana khusus yang sudah tentu memerlukan dana yang tidak sedikit. Dalam kaitannya dengan hal ini maka permasalahannya
adalah meningkatkan dukungan pendanaan untuk pembiayaan pembangunan dalam kerangka Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tata kelola keuangan daerah perlu terus ditingkatkan terutama untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pengelola keuangan daerah di semua tingkat
pemerintah, mulai dari kelurahan, kecamatan, kotakabupaten administrasi dan provinsi. Selain itu, peningkatan profesionalitas seluruh pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
juga masih perlu mendapat perhatian khusus guna mewujudkan manajemen keuangan DKI Jakarta menjadi lebih akuntabel, efektif, eisien dan transparan serta sesuai standar yang
ditentukan.
4.1.20 Kerjasama Antar Daerah di Jabodetabekjur
Pembangunan DKI Jakarta sangat terkait pemanfaatan sumber daya dengan wilayah sekitarnya. Untuk itu diperlukan kerjasama antar daerah untuk menangani masalah yang
bersifat regional seperti pengelolaan sampah, transportasi, polusi dan banjir. Permasalahan utama kerjasama antar daerah adalah belum optimalnya koordinasi dalam kerangka
kerjasama di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Cianjur Jabodetabekjur. Koordinasi untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan publik seperti transportasi dan
pengelolaan air bersih masih perlu perhatian dari para pemangku kepentingan.
Dalam rangka kerjasama antar daerah di wilayah Jabodetabekjur telah dibentuk Badan Kerjasama Pembangunan BKSP yang memiliki tugas untuk mengkoordinasikan dan
mensinkronkan program kerjasama antar provinsi dan kotakabupaten di dalamnya. Untuk koordinasi BKSP dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus ditingkatkan berpedoman
pada peningkatan pelayanan publik yang terintergrasi dengan pemerintah daerah sekitar.
4.2. Isu-isu Strategis
Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signiikan bagi daerah
dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah isu-isu strategis pembangunan Provinsi DKI Jakarta
dirumuskan berdasarkan permasalahan-permasalahan pembangunan daerah, tantangan dan potensi pembangunan daerah kedepan, yang meliputi aspek isik-lingkungan, sosial-
budaya, ekonomi-keuangan dan legal-kelembagaan.
4.2.1 Pengembangan Sistem Transportasi
Pengembangan sistem transportasi merupakan kebutuhan utama yang perlu diperhatikan dalam pembangunan daerah. Sebagai salah satu kota megapolitan di dunia, Jakarta
menghadapi berbagai permasalahan transportasi akibat meningkatnya aktivitas ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu, perlu pengembangan sistem transportasi terpadu untuk
memperlancar kegiatan produksi, distribusi barang dan jasa serta peningkatan aksesibilitas bagi manusia ataupun barang dan jasa.
Pengembangan sistem transportasi yang mengutamakan pada sistem angkutan umum massal yang bersinergi dengan angkutan darat, sungai dan udara diharapkan mampu
meningkatkan mobilitas penduduk serta barang dan jasa di DKI Jakarta. Selain itu, pengembangan sistem transportasi di DKI Jakarta harus memperhatikan sistem transportasi
wilayah yang lebih luas dan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan barang dari dan ke wilayah Bodetabek yang juga semakin meningkat.
4.2.2 Antisipasi Banjir, Rob, dan Genangan
Banjir, rob, dan genangan merupakan ancaman bencana yang masih dihadapi dan diprioritaskan penanganannya. Bencana tersebut diakibatkan oleh banjir kiriman, hujan lokal,
dan kenaikan muka air laut. Penanganannya masing-masing berbeda namun harus menjadi satu kesatuan strategi. Dalam implementasinya, diperlukan penguatan kelembagaan,
peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pengembangan tata laksana dengan mengefektifkan Masterplan Pengendalian Banjir yang meliputi perbaikan sistem sungai dan
saluran, pintu air, polder, situ dan waduk, proteksi air laut, pengembangan sistem informasi untuk peringatan dini, dan kesiapsiagaan masyarakat. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah daerah sekitar dan masyarakat.
4.2.3 Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kota
Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman kota harus dilakukan secara sistematis dengan menerapkan prinsip-prinsip revitalisasi dalam bentuk perbaikan
lingkungan maupun pembangunan kembali. Dalam memenuhi kebutuhan akan rumah perlu diupayakan pembangunan rumah secara vertikal baik pada kawasan baru maupun pada
kawasan kumuh berat yang pelaksanaannya disesuaikan dengan daya dukung lingkungan setempat. Sedangkan pada kawasan kumuh sedang perlu diupayakan peningkatan kualitas
huniannya serta prasarana sarana lingkungannya.
Sebagai salah satu kota megapolitan di
dunia, Jakarta menghadapi
berbagai permasalahan
transportasi akibat meningkatnya
aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 4 - Analisis Isu-isu Strategis