102 103
faktor teknis misalnya berkaitan dengan proses pengadaan barang dan jasa, juga faktor eksternal yaitu kondisi perekonomian baik lokal maupun global, sehingga terakumulasi
menjadi sisa anggaran.
C. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Secara garis besar, analisis Pembiayaan Daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap
surplusdeisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan di masa yang akan datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan
daerah.
Tabel berikut menyajikan gambaran realisasi Pembiayaan Daerah tahun 2007 hingga tahun 2012.
3.1.2 Neraca Daerah
Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan
aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Berikut digambarkan perkembangan Neraca Daerah.
No Uraian
Tahun 2008
2009 2010
2011 2012
Pembiayaan Netto 1.181,14 4.005,14 3.438,10 4.581,97 5.615,46
1 penerimaan Pembiayaan
1.364,26 4.446,37 3.748,51 4.911,20 6.470,62
1.1 Penggunaan SiLPA 1.364,36
4.446,37 3.748,51
4.911,20 6.470,62
1.2 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
- -
- 14,88
4,93
2 Pengeluaran Pembiayaan
183,12 441,24
310,41 329,22
855,16
2.1 Pembentukan Dana Cadangan -
70,15 50,04
54,56 73,96
2.2 Penyertaan Modal investasi Pemerintah Daerah
133,33 238,46
80,91 136,78
618,48 2.3 Pembayaran Utang Pokok
49,79 24,68
24,68 11,23
109,32 2.4 Pembayaran Utang Kepada Pihak
Ketiga -
28,22 24,30
120,99 -
2.5 Pembayaran Utang Kepada Pegawai -
18,97 3,48
1,35 -
2.6 Pemberian Pinjaman Daerah -
60,75 127,00
4,32 53,40
Tabel 3.6.
Realisasi Pembiayaan Daerah Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2007-2012 Dalam Miliar Rupiah
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007- 2011 Audited BPK
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012
Unaudited
Tabel 3.7.
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007-2012
Dalam Persen
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tahun 2007-2011
No Uraian
Rata-rata Pertumbuhan 1
Aset 0,65
1.1 Aset Lancar
17,47 1.1.1
Kas 16,60
1.1.2 Piutang
39,87 1.1.3
Persediaan 21,37
1.2 Investasi Jangka Panjang
13,25 1.2.1
Investasi Non Permanen 9,28
1.2.2 Investasi Permanen
13,98
1.3 Aset Tetap
2,54 1.3.1
Tanah 4,61
1.3.2 Peralatan dan Mesin
29,08 1.3.3
Gedung dan bangunan 19,61
1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
2,23 1.3.5
Aset Tetap Lainnya 21,80
1.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan
44,13
1.4 Dana Cadangan
8,49 1.5
Aset Lainnya 34,94
1.5.1 Tagihan Penjualan Angsuran
166,76 1.5.2
Piutang Tuntutan Ganti Rugi 34,75
1.5.3 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
119,08 1.5.4
Aset Tidak Berwujud 16,73
1.5.5 Aset di BP THR Lokasari
2,59 1.5.6
Aset Lain-lain 31,09
2 Kewajiban
36,27 2.1
Kewajiban Jangka Pendek 50,20
2.2 Kewajiban Jangka Panjang
33,97 3
Ekuitas Dana 0,68
3.1 Ekuitas Dana Lancar
16,24 3.2
Ekuitas Dana Investasi 0,94
3.3 Ekuitas Dana Cadangan
8,49 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
0,65
RPJMD Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2013-2017
BAB 3 - Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan