Penilaian Status Gizi Status Gizi .1 Pengertian Status Gizi

c. Malnutrisi berat: misalnya marasmus, kwashiorkor, ataupun keduanya. Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk yang diakibatkan oleh kekurangan kalori protein yang berat dan kronis, sering ditemui pada balita. Kwashiorkor adalah defisiensi protein yang disertai dengan defisiensi nutrien lainnya yang biasa dijumpai pada bayi dan balita.

2.1.2.2 Gizi Baik

Keadaan tubuh yang mencerminkan keseimbangan antara konsumsi dan penggunaan gizi oleh tubuh.

2.1.2.3 Overweight

Penimbunan lemak berlebihan pada jaringan subkutan atau jaringan lainnya.

2.1.2.4 Obesitas

Penimbunan lemak yang berlebihan secara merata pada seluruh jaringan. Obesitas biasanya disebabkan oleh masukan energi yang melebihi kebutuhan tubuh dan biasanya disertai kurangnya aktivitas jasmani.

2.1.3 Penilaian Status Gizi

Status gizi dapat ditentukan dengan cara penilaian langsung atau tidak langsung, meliputi: pemeriksaan antropometri, pemeriksaan klinis, pemeriksaan biokimia, dan survei asupan makanan Arisman, 2010. Pemeriksaan dengan antropometri merupakan cara yang lebih praktis karena mudah dilaksanakan. Penilaian antropometri yang penting dilakukan ialah penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan. Pemeriksaan ini penting, terutama pada anak yang berkelas ekonomi dan sosial rendah Arisman, 2010. Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada tulang. Universitas Sumatera Utara Disamping itu pula berat badan dapat dipergunakan sebagai bahan dasar perhitungan dosis obat dan makanan William A., 2010. Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lain dari keadaan sekarang, jika umur diketahui dengan tepat. Di samping itu tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting, karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan quac sitck, faktor umur dapat dikesampingkan William A., 2010. Untuk mengetahui kekurangan ataupun kelebihan gizi, dapat dilakukan penilaian status gizi berupa pengukuran Indeks Massa Tubuh IMT yang juga merupakan salah satu tolak ukur pertumbuhan anak. Menurut Centers of Disease Control CDC, status gizi pada anak terbagi atas gizi baik, malnutrisi ringan, malnutrisi sedang, malnutrisi berat, overweight, dan obesitas. Pengukuran IMT merupakan salah satu pengukuran antropometri untuk mengetahui komposisi tubuh seseorang. IMT digunakan secara luas dengan formula: BB kg IMT = TB m² Batas ambang IMT menurut WHO membedakan antara laki-laki normal 20.1-25.0 dan perempuan normal 18.7-23.8. Tabel 2.1 Kategori Ambang Batas BMIIMT Klasifikasi Interpretasi 16,0 Severe thinness 16,00 – 16,99 Moderate thinness 17,00 – 18,49 Mild thinness 18,50 – 24,99 Normal 25,00 – 29,99 Grade 1 overweight 30,00 – 39,99 Grade 2 overweight ≥ 40,0 Grade 3 overweight Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Pemeriksaan Antropometris