Penelusuran Banjir Skenario 3 Peredaman Banjir pada Masing-masing Skenario

menggunakan HEC-HMS, pada kondisi dengan pengoperasian pintu, debit banjir yang terjadi di Tugu Suharto adalah sebesar 834,50 m³detik sedangkan di muara Banjir Kanal Barat sebesar 803,54 m³detik.

5.1.2 Penelusuran Banjir Skenario 3

Sesuai dengan penjelasan di Bab 3, penelusuran banjir skenario 3 adalah dengan rencana adanya Waduk Kripik 1 dan Waduk Kripik 2 di Sub DAS Kripik. Waduk Kripik terletak di bagian hilir Sub DAS Kripik sedangkan Waduk Kripik 2 di bagian huluinya. Profil kedua waduk tersebut antara lain sebagai berikut : Data Waduk Kripik 1 Nama Waduk : Waduk Kripik 1 Tinggi bendungan : 38 meter Volume waduk : 3,24 m³detik Lebar pelimpah : 5 meter Lebar pelimah darurat : 20 meter Elevasi pelimpah : 56 meter Elevasi pelimpah darurat : 59 meter Luas genangan : 66,55 ha Daerah tangkapan air : 32,73 km² Data Waduk Kripik 2 Nama Waduk : Waduk Kripik 2 Tinggi bendungan : 33 meter Volume waduk : 4,81 m³detik Lebar pelimpah : 12,5 meter Elevasi pelimpah : 266 meter Luas genangan : 117,54 ha Daerah tangkapan air : 13,84 km² a b Gambar 4. 20 Denah Waduk Kripik 1 a dan Waduk Kripik 2 b Debit masukan inflow Waduk Garang berasal dari aliran air dari daerah tangkapannya dan debit keluaran outflow keluar dari pelimpah Waduk Kripik 1 dan 2 yang melimpah secara otomatis tanpa pintu. Pengendalian banjir pada Waduk Kripik 1 dan 2 berupa peredaman debit banjir dengan memanfaatkan luas genangan untuk menampung inflow pada saat banjir terjadi dan mengendalikan outflow melalui sistem pelimpah pada saat yang bersamaan. Perbandingan antara elevasi waduk, luas genangan, volume waduk dan debit keluaran waduk dari spillway terlampir. Gambar 4. 21 Grafik hubungan antara elevasi, luas dan volume genangan Waduk Kripik 1 Gambar 4. 22 Grafik hubungan antara elevasi, luas dan volume genangan Waduk Kripik 2 HEC-HMS Penelusuran Banjir menggunakan perangkat lunak HEC-HMS dilakukan dengan langkah-langkah seperti pada penelusuran banjir kondisi eksisting dengan modifikasi penambahan Waduk Kripik 1 dan Kripik 2 di Sub DAS Kripik. Data Waduk Kripik 1 dan Waduk Kripik 2 yang perlu dimasukkan di dalam model antara lain data hubungan elevasi, volume dan debit keluaran Waduk Kripik 1 dan Waduk Kripik 2 yang terlampir pada daftar lampiran kajian ini. Elevasi mercu spillway untuk Waduk Kripik 1 setinggi 54 meter dan untuk Waduk Kripik 2 setinggi 264 meter. Untuk model dengan pintu, dari hasil penelusuran banjir dengan menggunakan perangkat lunak HEC-HMS debit banjir yang terjadi di beberapa titik kontrol antara lain:  Di Waduk Kripik 2 terjadi peredaman debit puncak banjir dimana semula debit puncak pada kondisi tanpa waduk adalah sebesar 128,99 m³detik menjadi 67,04 m³detik sehingga terjadi peredaman sebesar 61,95 m³detik  Di Waduk Kripik 1 terjadi peredaman debit puncak banjir dimana semula debit puncak pada kondisi tanpa waduk adalah sebesar 247,45 m³detik menjadi 151,81 m³detik sehingga terjadi peredaman sebesar 95,65 m³detik 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 268 268 266 266 264 264 262 262 260 260 258 258 256 256 254 254 252 252 250 250 248 248 246 246 244 244 242 242 240 240 238 238 1 2 3 4 5 6 7 Luas genangan km² Muka air banjir + 268 Elev a si m Volume genangan juta m ³ Muka air normal + 266  Di Kali Pancur, debit banjir yang terjadi sebesar 529,13 m³detik, dengan peredaman debit sebesar 71,17 m³detik dibanding dengan kondisi eksisting  Di Tugu Suharto, debit banjir yang terjadi sebesar 1.159,19 m³detik, dengan peredaman debit sebesar 70,19 m³detik dibanding dengan kondisi eksisting  Di Bendung Simongan, debit banjir yang terjadi sebesar 1.126,14 m³detik, dengan peredaman debit sebesar 33,05 m³detik dibanding dengan kondisi di Tugu Suharto  Di Muara Banjir Kanal Barat, debit banjir yang terjadi sebesar 1.079,50 m³detik, dengan peredaman debit sebesar 46,64 m³detik dibanding dengan kondisi di Bendung Simongan Gambar 4. 23 Permodelan HEC-HMS pada Skenario 3 HEC-RAS Langkah-langkah penelusuran Banjir dengan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS untuk skenario 1 mirip dengan permodelan kondisi eksisiting. Bedanya adalah hidrograf masukan di Tugu Suharto pada 1 menggunakan hidrograf keluaran di Tugu Suharto hasil running dari perangkat lunak HEC- HMS skenario 3. Penelusuran banjir dengan pendekatan hidraulik dilakukan dengan bantuan perangkat lunak HEC-RAS. Dengan menggunakan hidrograf yang didapat dari hasil perhitungan menggunakan HEC-HMS, debit banjir yang terjadi di Tugu Suharto adalah sebesar 1.147,57 m³detik sedangkan di muara Banjir Kanal Barat sebesar 1.089,22 m³detik. a b c Gambar 4. 24 Grafik peredaman banjir pada Waduk Kripik 2 a, Waduk Kripik 1 b dan Hidrograf banjir pada masing-masing titik kontrol 20 40 60 80 100 120 140 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Inflow Outflow 50 100 150 200 250 300 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Inflow Outflow 200 400 600 800 1000 1200 1400 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 Kali Pancur T. Suharto Simongan Muara

4.4.4 Penelusuran Banjir Skenario 4