Kajian Ekonomi Masing-masing Infrastruktur

bendungan tipe urugan sebesar 819.900 m³. Sehingga biaya Bendungan Jatibarang per m³ ditetapkan sebesar Rp. 726.000,-m³. Biaya bendungan dengan konstruksi beton diambil dari harga pekerjaan beton yang mencakup spillway, terowongan dan pekerjaan beton lainnya, yang memiliki volume sebesar 70.440 m³, dengan biaya sebesar 98,5 milyar. Sehingga biaya konstruksi bendunan beton adalah sebesar Rp. 1.399.000,-m². Luas tanah yang dibutuhkan untuk Waduk Jatibaran adalah sebesar 221 ha dengan biaya sebesar Rp. 181 milyar, sehingga biaya pembebasan tanah per ha ditetapkan sebesar Rp. 817.000,-ha. Berikut ini rekapitulasi biaya satuan secara umum. Tabel 4. 26 Konversi biaya pembangunan dari referensi Waduk Jatibarang No. Nama Pekerjaan Biaya 1. Bendungan tipe timbunan Rp. 726.000,-m³ 2. Bendungan tipe beton Rp. 1.399.000,-m² 3. Pembebasan tanah Rp. 82.000,-m² 4. Pekerjaan Galian dan Buangan Hasil Galian Rp. 75.000,-m³ Waduk Jatibarang, berdasarkan kajian penelusuran banjir di penelitian ini dapat mereduksi debit banjir sebesar 216,61 m³detik dengan biaya total sebesar Rp.776 milyar . Dari segi kajian sosial dan lingkungan, penilaian pekerjaan pembangunan Bendungan Jatibarang adalah sebagai berikut :  Relokasi penduduk : tidak ada, skor : 5  Relokasi tower listrik : tower SUTT skor : 4,5  Relokasi utilitas : kecil, skor : 6,75  Pembuatan infrastruktur baru : tidak ada, skor : 6 Total skor untuk kajian sosial dan lingkungan adalah 27,25

4.5.2 Kajian Ekonomi Masing-masing Infrastruktur

Setelah ditetapkan harga satuan masing-masing, kita dapat menyusun kajian ekonomi dan efektifitas masing-masing infrastruktur, sebagai berikut : 1 Waduk Mundingan Tipe bendungan = bendungan tipe urugan batu Tinggi bendungan = 35 meter Panjang bendungan = 235 meter Volume bendungan = 229.250 m³ Volume waduk = 29,174 juta m³ Luas genangan = 2.244.000 m² Luas Kebutuhan Lahan = 3.047.000 m² Biaya = Rp. 420 milyar Reduksi banjir = 570,79 m³detik Dari segi kajian sosial dan lingkungan, penilaian pekerjaan pembangunan Bendungan Mundingan adalah sebagai berikut :  Relokasi penduduk : tidak ada, skor : 5  Relokasi tower listrik : tower 20 kVA skor : 6  Relokasi utilitas : kecil, skor :6,75  Pembuatan ifrastruktur baru : tidak ada, skor : 6 Total skor untuk kajian sosial dan lingkungan adalah 23,75 2 Waduk Garang Tipe bendungan = bendungan tipe gravitasi beton Tinggi bendungan = 35 meter Panjang bendungan = 235 meter Volume bendungan = 229.250 m³ Volume waduk = 28,92 juta m³ Luas genangan = 855.000 m² Luas Kebutuhan Lahan = 917.000 m² Biaya = Rp. 553 milyar Reduksi banjir = 630,93 m³detik Dari segi kajian sosial dan lingkungan, penilaian pekerjaan pembangunan Bendungan Garang adalah sebagai berikut :  Relokasi penduduk : tidak ada, skor : 5  Relokasi tower listrik : tidak ada skor : 7,5  Relokasi utilitas : kecil, skor :6,75  Pembuatan ifrastruktur baru : tidak ada, skor : 6 Total skor untuk kajian sosial dan lingkungan adalah 25,25 3 Waduk Kripik 1 Tipe bendungan = bendungan tipe urugan batu Tinggi bendungan = 25 meter Panjang bendungan = 390 meter Volume bendungan = 108.750 m³ Volume waduk = 3,24 juta m³ Luas genangan = 539.241 m² Luas Kebutuhan Lahan = 665.484 m² Biaya = Rp. 161,6 milyar Waduk Kripik 2 Tipe bendungan = bendungan tipe urugan batu Tinggi bendungan = 33 meter Panjang bendungan = 220 meter Volume bendungan = 159.720 m³ Volume waduk = 4,81 juta m³ Luas genangan = 89.351 m² Luas Kebutuhan Lahan = 117.540 m² Biaya = Rp. 212,3 milyar Dari kedua waduk tersebut, debit banjir yang tereduksi adalah sebesar 226,64 m³detik dengan total biaya sebesar Rp. 373,9 milyar Dari segi kajian sosial dan lingkungan, penilaian pekerjaan pembangunan Bendungan Kripik 1 dan Kripik 2 adalah sebagai berikut :  Relokasi penduduk : 500 - 1.000 jiwa, skor : 2  Relokasi tower listrik : tower 20 kVA skor : 6  Relokasi utilitas : kecil, skor : 6,75  Pembuatan ifrastruktur baru : tidak ada, skor : 6 Total skor untuk kajian sosial dan lingkungan adalah 20,75 4 Detensi Panjangan Tipe struktur = kolam beton bertulang kedap air dalam bangunan = 7 meter Volume kolam = 85.000 m³ Volume beton = 10.861 m³ Luas genangan = 12.000 m² Luas Kebutuhan Lahan = 100.000 m² Biaya = Rp. 40 milyar Reduksi banjir = 30,39 m³detik Dari segi kajian sosial dan lingkungan, penilaian pekerjaan pembangunan Kolam Detensi adalah sebagai berikut :  Relokasi penduduk : 60 orang, skor : 4  Relokasi tower listrik : 20 kVA, skor : 6  Relokasi utilitas : besar, skor : 2,7  Pembuatan ifrastruktur baru : tidak ada, skor : 6 Total skor untuk kajian sosial dan lingkungan adalah 18,7 5 Pembuatan Tanggul dan Pelebaran Kanal Banjir Volume galian = 525.000 m³ Volume beton = 3.500 m³ Volume bronjong = 20.000 m³ Biaya = Rp. 130 milyar Reduksi banjir = 100,63 m³detik Namun efektifitas skenario ini perlu dikaji lebih dalam terkait dengan masalah sosial yang berujung pada kebutuhan biaya yang lebih besar terkait dengan beberapa jembatan yang perlu ditinggikan akibat peninggian tanggul serta dampak kemacetan lalu lintas yang ditimbulkannya. Dari segi kajian sosial dan lingkungan, penilaian pekerjaan pembangunan Bendungan Garang adalah sebagai berikut :  Relokasi penduduk : 75 jiwa, skor : 4  Relokasi tower listrik : 20 kVA, skor : 6  Relokasi utilitas : peninggian Jembatan Lingkar Utara, skor 1,35  Pembuatan ifrastruktur baru : perlu pembuatan banyak polder, skor : 1,2 Total skor untuk kajian sosial dan lingkungan adalah 12,55 Tabel 4. 27 Penilaian efektifitas masing-masing skenario Dari hasil perhitungan efektifitas ketujuh skenario tersebut di atas, dapat disimpulakan bahwa skenario 6 adalah skenario yang paling efektif dalam mengendalikan banjir di DAS Garang karena setiap 1 milyar biaya yang diinvestasikan dapat menghasilkan peredaman debit sebesar 0,58 m³detik atau lebih besar dari skenario-skenario lainnya.

4.6 Kajian Hubungan antara Luas Genangan dengan Efektifitas Pengendalian