2.4.1 Persamaan Hidrologis Muskingum-Chunge
Salah  satu  cara  menganalisis  penelusuran  banjir  adalah  dengan menggunakan  metode  Muskingum,  dimana  prinsipnya  adalah  kontinuitas
debit masuk dengan debit keluar. I
– O = St, menjadi I
1
+I
2
2 + O
1
+O
2
2 = S
2
-S
1
Δt, Dimana,
I = debit yang masuk  inflow m³detik
O = debit yang keluar  outflow m³detik
S = volume tampungan m³
t = waktu detik
Stotal = Spersegi + Ssegitiga Spersegi = KO
Ssegitiga = KI-Ox, dimana x adalah koefisien pembagi S = KO + KI-Ox
S = KIx + I-xO
Gambar 2. 7 Konsep Penelusuran Banjir Muskingum-Chunge
2.4.2 Perhitungan Waktu Konsentrasi
Salah satu parameter penting yang dibutuhkan di dalam perhitungan analisis hidrologi dan penelusuran banjir adalah penentuan waktu konsentrasi,  yaitu
waktu  yang  dibutuhkan  suatu  aliran  air  dari  sumber  hingga  mencapai  titik kontrol  yang  dianalisis.  Persamaan  yang  cukup  terkenal  untuk  menghitung
waktu konsentrasi adalah persamaan Kirpich:
tc = 3,97L
0.77
S
-0.385
Sedangkan modifikasi dari persamaan tersebut adalah Pilgrim and Cordery, 1993
tc = 14,6LA
-0.1
S
-0.2
Dimana, tc
= waktu konsentrasi  menit L
= panjang sunga km S
= kemiringan dasar sungai Sumber : Hidrologi, Teori-Permasalahn-Penyelesaian Sri Harto BR, 2000
2.4.3 Persamaan Hidraulik
Penelusuran  secara  hidraulik  didasarkan  pada  persamaan  energi  dan persamaan  momentum  dapat  digunakan  sebagai  pengganti  untuk  metode
hidrologi  menurut  referensi  buku  Hidrolika  Saluran  Terbuka,  Ven  Te Chow. Persamaan ini bersandar pada tiga asumsi :
1  Kerapatan airnya konstan 2  Panjang  sungai  yang  dipengaruhi  oleh  gelombang  banjir  beberapa
Sungai lebih besar kedalaman dibandingkan kedalaman airnya 3  Alirannya secara hakiki berdimensi satu
Persamaan  dasar  yang  digunakan  adalah  yang  sesuai  dengan  penelitian Massau, yaitu
Persamaan dinamis �
� +
� .
�� �
+ 1
. ��
�� =
� − � Persamaan kontinuitas
�. ��
� +
�. �
� +
� ��
= 0 Perubahan total kedalaman yang disebabkan oleh perubahan jarak dan waktu
� � �
+ �
� �� =
� Perubahan total kecepatan yang disebabkan oleh perubahan jarak dan waktu
�� � �
+ ��
�� �� =
�� Dari  keempat  persamaan  di  atas,  dapat  diperoleh  persamaan  dalam
menentukan dydx sebagai berikut:
� �
= −�  � − �  + � . ��
�� − �
. � ��
+ 1
. � ��
. � ��
1 .  �
��
2
− 2
� . �
�� + �
2
− � Dimana,
Q = debit m³detik A = luas penampang saluran m²
v  = kecepatan aliran ms P  = panjang penampang basah m
D  = kedalaman hidrolis m  = AP g  = percepatan gravitasi ms²
So = kemiringan dasar sungai Sf = garis energi
x = jarak m t   = waktu detik
Gambar 2. 8 Peta Sub DAS Garang kuning, Sungai Kreohijau dan Sungai Kripikoranye dan
Banjir Kanal Baratmerah
2.5 Permodelan Penelusuran Banjir