2.6 Kajian Efektfitas Pengendalian Banjir
Kajian efektifitas pengendalian banjir bertujuan untuk mengetahui penanganan yang paling efektif dalam mengendalikan banjir di DAS Garang. Efektifitas tersebut
ditinjau dari seberapa besar pengurangan debit puncak banjir pada titik kontrol yaitu di Tugu Suharto, Bendung Simongan dan Muara Banjir Kanal Barat melalui
beberapa skenario yang akan disusun. Di samping itu, efektifitas suatu skenario juga ditinjau dari segi biaya dan dampak lingkungan akibat pelaksanaan skenario
tersebut. Dalam penelitian ini tinjauan efektifitas diuraiakan sebagaimana tersebut di bawah :
Tinjauan besarnya peredaman debit banjir masing-masing skenario Tinjauan besarnya perkiraan biaya yang harus diinvestasikan untuk
pelaksanaan skenario-skenario tersebut Tinjauan besarnya dampak sosial dan lingkungan akibat pelaksaaan
penanganan berdasarkan masing-masing skenario Kajian hubungan antara luas genangan dengan peredaman banjir masing-
masing tampungan Kajian hubungan antara volume tampungan dengan peredaman banjir pada
masing-masing tampungan Kriteria Efektifitas pada penelitian ini menitikberatkan pada beberapa aspek antara
lain sebagai berikut : Aspek fungsi, ditinjau dari segi fungsi infrastruktur yang efektif adalah
infrastruktur yang dapat meredam debit banjir sebesar mungkin
Aspek biaya, ditinjau dari segi pembiayaan infrastruktur yang efektif adalah infrastruktur yang dapat meredam debit banjir sebesar mungkin dengan biaya
yang sekecil mungkin
Aspek sosial, suatu infrastruktur dikatakan efektif bila pembangunannya tidak memberikan dampak sosial yang besar dan luas. Aspek sosial yang
ditinjau pada penelitian ini adalah pembebasan tanah dan relokasi penduduk, relokasi tower PLN, relokasi utilitas serta perlu tidaknya pembuatan
infrastruktur penunjang
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah Sungai Garang, bagian dari DAS Garang dimana sebagian besar wilayahnya terletak di Kota Semarang, sebagian kecil di Kabupaten Semarang.
Obyek yang diteliti adalah dari pertemuan Sungai Garang dan Sungai Kreo, tepatnya di Tugu Suharto, sekitar 9,2 km ke arah hulu dari muara sungai hingga kebagian
paling hulu Sungai Garang yang terletak di Ungaran Kabupaten Semarang. Pengendalian banjir pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a Melalui penyediaan tampungan air di hulu berupa waduk-waduk dan kolam detensi
b Normalisasi Sungai di bagian hilir c Rekomendasi pengaturan tata guna lahan, jika diperlukan
3.2 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melakukan simulasi pengendalian banjir dengan menggunakan kondisi eksisting maupun kondisi rencana berdasarkan skenario-skenario yang telah dibuat,
peneliti terlebih dahulu melakukan kalibrasi dengan membandingkan data yang ada dengan kejadian aktual di lapangan.
Kemudian Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji kapasitas hidrolis kondisi eksisting DAS Garang dan pada kondisi rencana sesuai dengan skenario-skenario
yang akan diteliti pada kegiatan ini. Yang dimaksud kondisi eksisting adalah : Banjir Kanal Barat dan Sungai Garang dari Tugu Suharto hingga Bendung
Simongan telah dinormalisasi melalui kegiatan Integrated Water Resources and Flood Management Project for Semarang
Alur sungai di bagian hulu Tugu Suharto sesuai dengan kondisi eksisting yang telah diukur pada tahun 2010, data berasal dari Balai Besar Wilayah Sungai
Pemali-Juana Waduk Jatibarang telah selesai dibangun melalui kegiatan Integrated Water
Resources and Flood Management Project for Semarang Tata guna lahan yang digunakan adalah tata guna lahan Kota Semarang pada
saat ini dengan menggunakan citra satelit yang dikeluarkan oleh google earth