organik yang mudah menguap dan juga untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam suatu campuran.
Ada 2 Jenis kromatografi gas 1.
Kromatografi gas-cair KGC Pada kromatografi ini, fase diam yang digunakan adalah cairan adalah
yang diikatkan pada suatu zat pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam sehingga mekanisme sorpsi-nya adalah partisi.
2. Kromatografi gas-padat
Pada kromatografi ini, digunakan fase diam padatan. Mekanisme sorpsi-nya adalah adsorpsi permukaan Rohman, 2007.
Kromatografi gas digunakan untuk memisahkan komponen campuran kimia dalam suatu bahan berdasarkan perbedaan polaritas campuran. Fase gerak
akan membawa campuran menuju kolom. Campuran dalam fase gerak akan berinteraksi dengan fase diam. Setiap komponen yang terdapat dalam campuran
berinteraksi dengan kecepatan yang berbeda, dimana interaksi komponen dengan fase diam dengan waktu yang paling cepat akan keluar pertama dari kolom dan
yang paling lambat akan keluar paling akhir Eaton, 1998. Bagian utama dari kromatografi gas adalah gas pembawa, sistem injeksi,
kolom, fase diam, suhu dan detektor.
2.5.1.1 Gas pembawa
Gas pembawa harus memenuhi persyaratan antara lain harus inert, murni dan mudah diperoleh. Pemilihan gas pembawa tergantung pada detektor yang
dipakai. Keuntungannya adalah semua gas ini harus tidak reaktif, dapat dibeli dalam keadaan murni dan kering yang dapat dikemas dalam tangki bertekanan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tinggi. Gas pembawa yang sering dipakai adalah Helium He, Argon Ar, Nitrogen N, Hidrogen H dan karbon dioksida CO
2
2.5.1.2 Sistem injeksi
Agusta, 2000.
Sampel yang akan dikromatografi dimasukkan kedalam ruang suntik, melalui gerbang suntik, biasanya berupa lubang yang ditutup septum atau
pemisah karet. Ruang suntik harus dipanaskan tersendiri terpisah dari kolom pada suhu 10-15°C lebih tinggi dari suhu kolom maksimum. Jadi seluruh sampel
akan menguap setelah sampel disuntikkan Rohman, 2007.
2.5.1.3 Kolom
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena didalamnya terdapat fase diam. Ada 2 jenis kolom pada kromatografi gas yaitu
kolom kemas dan kolom kapiler Kolom kemas adalah pipa yang terbuat dari logam, kaca atau plastik
berisi penyangga padat yang inert. Fase diam, berwujud padat maupun cair diserap atau terikat secara kimia pada permukaan penyangga padat tersebut.
Kolom kapiler banyak digunakan untuk menganalisi komponen minyak atsiri. Hal ini disebabkan oleh kelebihan kolom tersebut yang memberikan hasil
analisis dengan daya pisah tinggi dan sekaligus memiliki sensitivitas yang tinggi. Bahan kolom biasanya dari gelas baja tahan karat atau silika. Fase cair berupa
lapisan film dilapiskan pada dinding kolom bagian dalam Agusta, 2000.
2.5.1.4 Fase diam
Fase diam disapukan dalam permukaan medium atau dilapiskan pada dinding kapiler. Fase diam yang umum digunakan pada kolom adalah fase diam
padat dan fase diam cair, akan tetapi pada kolom kapiler lebih banyak digunakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
fase cair yang disebut dengan istilah film thickness. Fase diam dibedakan berdasarkan kepolarannya, yaitu non polar, sedikit polar, semi polar dan sangat
polar. Sifat minyak atsiri yang nonpolar sampai sedikit polar, sebaiknya
digunakan kolom dengan fase diam yang sedikit polar, misalnya CBP-5, CBJ-5, SE-2 dan SE-54. Jika digunakan kolom yang lebih polar, sejumlah puncak yang
dihasilkan menjadi lebar tidak tajam dan sebagian puncaknya membentuk ekor, garis dasarnya tidak rata dan terlihat bergelombang. Bahkan kemungkinan
komponen yang bersifat non polar tidak terdeteksi sama sekali Agusta, 2000.
2.5.1.5 Suhu