disimpulkan sebagai ar-turmeron C
15
H
20
O dengan rumus bangun seperti pada Gambar 4.52.
Gambar 4.52. Rumus bangun ar-turmeron Spektrum massa unknown memberikan puncak ion molekul M
+
dengan mz 216 yang merupakan berat molekul dari C
15
H
22
O. Pelepasan OCH
3
menghasilkan fragmen [C
14
H
17
O]
+
dengan mz 185 dari puncak molekul C
15
H
22
O. Pelepasan C
6
H
8
menghasilkan fragmen [C
8
H
9
]
+
dengan mz 105 . Pelepasan CH
2
menghasilkan fragmen [C
7
H
7
]
+
4.7 Perbedaan Dari Rimpang Induk Kunyit Segar dan Kering Serta
dengan mz 91.
Rimpang Cabang Kunyit Segar dan Kering
Terdapat perbedaan kadar dan komponen minyak atsiri dari rimpang induk kunyit segar dan kering serta rimpang cabang kunyit segar dan kering .
Kadar minyak atsiri tertinggi terdapat pada rimpang induk kunyit kering hal ini menunjukkan bahwa semakin tua umur kunyit semakin meningkat kadar minyak
atsiri Asghari, 2009. Komponen minyak atsiri dari rimpang induk kunyit kering terdapat
kurlon, pada komponen minyak atsiri dari bahan tumbuhan yang lainnya tidak ada. Dari hasil analisis GC-MS terdapat perbedaan komponen penyusun minyak
atsiri yang diperoleh rimpang induk kunyit segar dan kering serta rimpang cabang kunyit segar dan kering dengan minyak atsiri, hal ini dapat disebabkan oleh
perubahan minyak atsiri karena adanya proses reaksi oksidasi. Lamanya bahan tumbuhan terpapar dengan udara juga dapat menyebabkan bahan tumbuhan
mengalami penguapan sehingga terjadi penguapan pada komponen minyak atsiri
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang lebih mudah menguap. Tempat penyimpanan bahan tumbuhan dapat mempengaruhi penyusutan dan komponen dari minyak atsiri Guenther, 1987.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia rimpang cabang kunyit Curcuma
longa L. diperoleh kadar abu total 6,26; kadar abu yang tidak larut dalam
asam 0,99; kadar sari yang larut dalam air 19,14; kadar sari yang larut dalam etanol 15,84 dan kadar air 5,99. Hasil pemeriksaan karakterisasi
simplisia rimpang induk kunyit Curcuma longa L. diperoleh kadar abu total 4,69; kadar abu yang tidak larut dalam asam 2,04; kadar sari yang larut
dalam air 17,28; kadar sari yang larut dalam etanol 14,64 dan kadar air 7,98.
2. Hasil penetapan kadar minyak atsiri dari simplisia rimpang cabang kunyit
dengan alat Stahl diperoleh kadar minyak atsiri sebesar 3,32 vb dan kadar minyak atsiri dari rimpang cabang kunyit segar 0,63 vb. Hasil penetapan
kadar minyak atsiri dari simplisia rimpang induk kunyit dengan alat Stahl diperoleh kadar minyak atsiri sebesar 4,33 vb dan kadar minyak atsiri dari
rimpang induk kunyit segar 1,03 vb.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA