Penyusunan Naskah Akademik Pengembangan dan Pengelolaan Perfilman Jawa Tengah
2015
BAB 1 - PENDAHULUAN 5
lebih banyak secara mandiri. Selain itu, terdapat ketidakjelasan hubungan tata kerja di bidang perfilman.
Untuk itulah, Pemerintah Daerah Provinsi Jateng membuat sebuah kebijakan dalam bentuk peraturan daerah mengenai
Pengembangan dan Pengelolaan Perfilman Jateng, kebijakan ini berlandaskan pada pemahaman bahwa film sebagai simbol
kepribadian dan kearifan lokal yang harus dilestarikan, karena film adalah salah satu bukti sejarah yang dapat dicerna masyarakat
dengan mudah. Pelestarian film sebagai karya cipta manusia bernilai tinggi telah mendapatkan perhatian besar baik dalam skala nasional
maupun internasional. Disamping itu dalam rangka pemanfaatan hasil budaya bangsa tersebut, karya cetak dan karya rekam perlu
dihimpun, disimpan, dipelihara, dan dilestarikan di suatu tempat tertentu sebagai koleksi nasional dan daerah.
Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh kondisi perfilman belumlah maksimal, selain peranan pemerintah yang kurang mendukung dan
belum merata di seluruh KabupatenKota di Jateng. Permasalahanya tentu belum adanya harmonisasi pembangunan perfilman pada level
provinsi dan kabupatenkota. Dalam konteks sosiologis bahwa kondisi perfilman seperti ini sangat dipengaruhi oleh kompetensi dan dedikasi
orang-orang yang bekerja secara kolektif, kemajuan teknologi, dan sumber daya lainnya. Dalam arti bahwa kualitas film sangat
tergantung pada kemampuan si pembuatnya. Kurangnya wadah
Penyusunan Naskah Akademis Pengembangan dan Pengelolaan Perfilman Jawa Tengah
2015
BAB 1 - PENDAHULUAN 6
apresiasi bagi sineas film lokal berbentuk festival di tingkat nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah. Banyak sekali film-film dari
sineas lokal yang tidak punya panggung di tingkat lokal dan nasional, justru memperoleh penghargaan di tingkat internasional.
Beberapa kegiatan pengembangan dan pengelolaan perfilman, meliputi: Pameran Film Dokumenter Semarang; Bhaksos Insan Film
Semarang; Roadshow Film Pekalongan, Kab. Sukoharjo, Kab. Jepara; Bengkel Seni Film I Kab. Klaten; Bengkel Seni Film II Kab. Blora;
Bengkel Seni Film III Tegal; Festival Film Dokumenter Tingkat Jateng Kab. Sukoharjo.
Sementara, perkembangan Perfilman di Jateng sudah merebak ke kalangan pelajar, terbukti beberapa film dokumenter telah di
produksi oleh pelajar di beberapa sekolah, yaitu: SMKN 8 Surakarta Repertoar Dalam Sakit, Jatuh Cinta Pada Pertiwi, Cumi, SMKN 3
Jepara 17 Yang Terlupakan, SMKN 1 Kendal Kreasi Lipatan Jiwa, Dibalik Topeng Barong, SMK Nawa Bhakti Kebumen Cintailah Batik
Indonesia, SMAN Rembang Kado Suket, SMKN 1 Klaten Merapi Naungan Hidup Kami, Maluku di Ambon, Nafas Lurik Pedan,SMK
Tunas Harapan The Girl and the Flowers, SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Sabrina Pembatik Cilik http:www.filmpelajar.
comcategorywilayahjawa-tengah. Kondisi ini masih sangat minim, mengingat jumlah Sekolah Menengah Atas di Jateng sangatlah besar,
artinya pembangunan perfilman dikalangan pelajar pun belumlah