Profil Pengusaha Perkotaan Vs Pedesaan

38 dan Kabupaten Karo di sebelah Barat, serta berbatasan langsung dengan Kabupaten Serdang Bedagai di sebelah timur. Mayoritas penduduk Kabupaten Deli Serdangberagama Islam. Hal ini dapat dilihat dari persentase jumlah penduduk yang beragama Islam lebih tinggi dibandingkan dengan agama lainnya yaitu sebesar 78,22. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam SDA khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan BPS Kabupaten Deli Serdang, 2013

4.2 Perbandingan Profil dan Deskripsi Responden

4.2.1 Profil Pengusaha Perkotaan Vs Pedesaan

Pada penelitian ini untuk perkotaan mengambil lokasi penelitian di Kota Medan dan untuk pedesaan di Kabupaten Deli Serdang. Jumlah pengusaha UKM Muslim di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang tidak diketahui secara pasti. Berdasarkan data terakhir BPS Kota Medan tahun 2013 penduduk Kota Medan mencapai 2.135.516 jiwa yang terdiri dari 1.053.393 jiwa laki-laki, dan 1.082.123 jiwa perempuan dengan kepadatan penduduk mencapai 8.055 jiwakm 2 BPS Kota Medan, 2013. Jumlah penduduk ini sebagian beragama Islam. Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang tidak sebanyak jumlah penduduk di Kota Medan. Berdasarkan data terakhir pada BPS Kabupaten Deli Serdang tahun 2013, penduduk Kabupaten Deli Serdang berjumlah 1.886.388 jiwa yang terdiri dari 949.270 jiwa laki-laki, dan 937.118 jiwa perempuan dengan kepadatan penduduk 759 jiwakm 2 BPS Kabupaten Deli Serdang, 2013. Sama halnya dengan penduduk di Kota Medan, jumlah penduduk ini sebagian besar Universitas Sumatera Utara 39 juga beragama Islam. Pada penelitian ini, responden yang diambil masing-masing sebanyak 50 orang dari setiap Perkotaan dan Pedesaan. Pada penelitian ini, 100 orang profil pengusaha UKM Muslim yang menjadi responden dapat dilihat melalui data-data yang disajikan berikut ini: 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Data pengusaha UKM Muslim yang menjadi responden dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Perkotaan Pedesaan Total Laki laki Perempuan Laki – laki Perempuan Frekuensi 25 25 27 23 100 Persentase 25 25 27 23 100 Sumber : diolah dari data primer Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa jumlah responden UKM Muslim yang berada di Perkotaan baik laki-laki maupun perempuan sama-sama berjumlah 25 orang atau 25 dari total responden. Disini terlihat tidak adanya perbedaan antara laki-laki dengan perempuan, mereka memiliki peluang yang sama dalam membuka usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Sedangkan responden UKM Muslim yang berada di Pedesaan, laki-laki berjumlah 27 orang atau 27 dan perempuan berjumlah 23 orang atau 23 dari total responden. Memang lebih banyak ditemui pengusaha UKM Muslim laki-laki daripada perempuan karena laki-laki dinilai memiliki tanggung jawab dan keberanian yang besar terhadap resiko yang akan dihadapi dalam menjalani suatu Universitas Sumatera Utara 40 usaha. Namun perbedaan jumlah tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap jalannya usaha dan perekonomian. 2. Data Responden Berdasarkan Umur Dalam penelitian ini umur responden terbagi menjadi 4 kategori yaitu 30 tahun, 30-40 tahun, 41-50 tahun, 50 tahun. Data pengusaha UKM Muslim berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Umur Umur Perkotaan Pedesaan Total Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 30 tahun 6 6 13 13 19 30 - 40 tahun 9 9 13 13 22 41 - 50 tahun 23 23 18 18 41 50 tahun 12 12 6 6 18 Total 50 50 50 50 100 Sumber : diolah dari data primer Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa responden di Perkotaan yang berumur kurang dari 30 tahun hanya berjumlah 6 orang, Responden dengan umur berkisar 30-40 tahun berjumlah 9 orang, responden dengan kisaran umur 41- 50 tahun berjumlah 23 orang, dan responden dengan umur diatas dari 50 tahun berjumlah 12 orang. Jumlah responden ini berbeda dengan jumlah responden yang ada di Pedesaan, banyaknya responden yang berumur kurang dari 30 tahun berjumlah 13 orang, responden dengan kisaran umur 30-40 tahun juga berjumlah Universitas Sumatera Utara 41 13 orang, responden dengan tingkatan umur sekitar 41-50 tahun berjumlah 18 orang dan responden yang berumur diatas 50 tahun hanya berjumlah 6 orang saja, sehingga diperoleh 100 responden dari masing-masing kategori di setiap daerah. Data pada tabel 4.2 menunjukkan terdapat kesamaan diantara responden dari kedua daerah tersebut, persentase jumlah responden tertinggi berada pada responden dengan umur 41-50 tahun. Di Perkotaan sebanyak 23 orang atau 23 dan di Pedesaan sebanyak 18 orang atau 18 dari total responden. Ini menunjukkan bahwa umur 41-50 diyakini telah memiliki pengalaman yang cukup dan keberanian yang kuat untuk menjadi pengusaha UKM. 3. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Tiap-tiap responden yang berada di Perkotaan dan Pedesaan pada penelitian ini memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda yang mempengaruhi kemajuan usaha mereka. Data responden berdasarkan tingkat pendidikan yang pernah ditempuh pengusaha dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Perkotaan Pedesaan Total Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Tamat SDSederajat 3 3 6 6 9 Tamat SMPSederajat 4 4 9 9 13 Tamat SMASederajat 29 29 26 26 55 Tamat D3Sederajat 2 2 2 2 4 Tamat S1 10 10 7 7 17 Tamat Pascasarjana 2 2 2 Total 50 50 50 50 100 Sumber : diolah dari data primer Universitas Sumatera Utara 42 Berdasarkan tabel 4.3 di atas, responden dengan tingkat pendidikan tamat SMASederajat jumlahnya lebih besar dibanding responden dengan tingkat pendidikan lainnya dengan jumlah 29 orang atau 29 dari total responden di Perkotaan dan 26 orang atau 26 dari total responden di Pedesaan. Kemudian responden dengan jumlah terendah terdapat pada tingkat pendidikan tamat Pascasarjana yaitu hanya berjumlah 2 orang atau 2 dari total responden di Perkotaan, sedangkan di Pedesaan sama sekali tidak terdapat responden yang tamat dengan tingkat pendidikan Pascasarjana. Hal ini menunjukkan kebanyakan dari responden menjadi pengusaha karena tidak melanjutkankan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus SMA, ini sangat di sayangkan karena pengusaha yang tamat SMASederajat usahanya akan lambat berkembang akibat dari keterbatasan ilmu untuk memajukan usahanya yang sesuai dengan pasar. Data responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 di bawah ini : Gambar 4.1 Tingkat Pendidikan Pengusaha UKM di Perkotaan 6 8 58 4 20 4 Tamat SDSederajat Tamat SMPSederajat Tamat SMASederajat Tamat D3Sederajat Tamat S1 Tamat Pascasarjana Universitas Sumatera Utara 43 Gambar 4.2 Tingkat Pendidikan Pengusaha UKM di Pedesaan 4. Data Responden Berdasarkan Lamanya Jadi Pengusaha Data responden berdasarkan lamanya para pengusaha UKM Muslim mulai memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha beserta dengan tingkat kepuasan terhadap usahanya dapat dilihat dalam tabel 4.4 dibawah ini, dimana diketahui bahwa responden yang telah menjadi pengusaha lebih dari 14 tahun adalah responden terbanyak dengan jumlah 15 orang untuk Perkotaan dimana 4 orang menyatakan puas terhadap usahanya, yang belum puas sebanyak 11 orang dan tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat puas dengan usahanya. Berbeda dengan Pedesaan, responden terbanyak terdapat pada responden yang telah menjadi pengusaha lebih kurang dari 3 tahun dengan jumlah 13 orang dimana 3 orang menyatakan puas dan 10 orang menyatakan belum puas terhadap usahanya. 12 18 52 4 14 Tamat SDSederajat Tamat SMPSederajat Tamat SMASederajat Tamat D3Sederajat Tamat S1 Tamat Pascasarjana Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Lamanya Jadi Pengusaha dan Kepuasan Responden Terhadap Usahanya Domisili Lama Berusaha Kepuasan Total Belum Puas Puas Sangat Puas Perkotaan 3 tahun 6 6 3-5 tahun 6 1 7 6-8 tahun 5 5 1 11 9-11 tahun 5 4 9 12-14 tahun 2 2 14 tahun 11 4 15 Sub Total 35 14 1 50 Pedesaan 3 tahun 10 3 13 3-5 tahun 4 4 8 6-8 tahun 3 5 1 9 9-11 tahun 3 2 5 12-14 tahun 2 2 4 14 tahun 3 7 1 11 Sub Total 25 23 2 50 Total 60 37 3 100 Sumber : diolah dari data primer Dari semua responden baik di Perkotaan maupun di Pedesaan hanya 3 orang yang menyatakan sangat puas terhadap usahanya dimana 2 orang diantaranya telah menjadi pengusaha selama 6-8 tahun dan 1 orang telah menjadi pengusaha selama lebih dari 14 tahun. Dapat disimpulkan bahwa baik baru ataupun lamanya responden menjadi seorang pengusaha belum tentu semua merasa puas dan sangat puas dengan usahanya. Ini adalah wajar karena manusia memiliki sifat yang selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Tetapi hal ini baik karena pengusaha tersebut cenderung akan terus berusaha melakukan perubahan-perubahan, dan mendorong dirinya agar lebih termotivasi atau memiliki inovasi untuk memajukan usahanya menjadi lebih baik dan dapat lebih bersaing lagi. Universitas Sumatera Utara 45 5. Data Responden Berdasarkan Suku Penduduk Perkotaan dan Pedesaan terdiri dari berbagai suku antara lain suku Batak Toba,Mandailing,dll, Jawa, Melayu, Minang, Aceh, dan berbagai suku lainnya. Pada penelitian ini, pengusaha UKM Muslim di Perkotaan yang menjadi responden berdasarkan suku datanya dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut: Gambar 4.3 Data Responden Berdasarkan Suku di Perkotaan Dari gambar 4.3 di atas, diketahui bahwa pengusaha UKM Muslim di Perkotaan dari suku Jawa merupakan responden terbanyak dengan jumlah persentase 58. Kemudian disusul oleh pengusaha bersuku Batak sebanyak 22. Lalu pengusaha bersuku Melayu danMinang yang sama–sama berjumlah 8. Dan pengusaha dari suku Aceh merupakan responden terendah yang hanya berjumlah 4 dari total responden. Selanjutnya, pengusaha UKM Muslim di Pedesaan yang Frekuensi Persen 10 20 30 40 50 60 Batak Toba, Mandailing, dll Jawa Melayu Minang Aceh 11 29 4 4 2 22 58 8 8 4 Frekuensi Persen Universitas Sumatera Utara 46 menjadi responden berdasarkan suku datanya dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut: Gambar 4.4 Data Responden Berdasarkan Suku di Pedesaan Dari gambar 4.4 di atas, diketahui bahwa responden terbanyak di Pedesaan juga sama seperti responden di Perkotaan yaitu berasal dari suku Jawa dengan jumlah persentase 46. Kemudian disusul oleh pengusaha bersuku Batak sebanyak 30, lalu pengusaha bersuku Minang berjumlah 12, dan pengusaha dari suku Aceh merupakan responden terendah yang hanya berjumlah 4 dari total responden. Adapun suku lain yang terdapat di Pedesaan juga hanya berjumlah 4, dimana pengusaha tersebut berasal dari suku Sunda dan Madura. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah responden bersuku Jawa mendominasi dari keseluruhan jumlah responden yang ada di Perkotaan dan Pedesaan. Hal ini disebabkan karena karakteristik kepribadian orang-orang suku Jawa adalah orang yang selalu berusaha, bekerja keras, pantang 30 46 4 12 4 4 Batak Toba, Mandailing, dll Jawa Melayu Minang Aceh Dan lain-lain Universitas Sumatera Utara 47 menyerah dan tidak mudah putus asa. Meskipun begitu, baik di Perkotaan maupun di Pedesaan tidak ada diskriminasi berusaha berdasarkan suku dan etnis. Hal ini dibuktikan dari banyaknya pengusaha yang berasal dari berbagai suku yang berbeda-beda. 6. Data Responden Berdasarkan PernahTidak Pernah Sekolah Agama Data pengusaha UKM Muslim yang menjadi responden dilihat dari pernahtidak pernah sekolah agama dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan PernahTidak Pernah Sekolah Agama Domisili Pernah Sekolah Agama Tidak Pernah Sekolah Agama Total Total Perkotaan 19 36 55 55 Pedesaan 31 14 45 45 Total 50 50 100 100 Sumber : diolah dari data primer Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dilihat adanya perbedaan antara responden berdasarkan pernahtidak pernah sekolah agama. Di Perkotaan dapat dilihat jumlah tertinggi terdapat pada pengusaha yang tidak pernah sekolah agama yaitu sebanyak 36 orang atau 36 dari total responden. Hal tersebut menunjukkan adanya kemungkinan besar para pengusaha tidak memiliki pengetahuan dalam menjalankan usaha yang sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan di Pedesaan, jumlah tertingi terdapat pada pengusaha yang pernah sekolah agama yaitu sebanyak 31 orang atau 31 dari total responden. Sehingga para pengusaha memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dalam menjalankan usaha sesuai dengan syariat Islam. Universitas Sumatera Utara 48

4.2.2 Profil Perusahaan Perkotaan Vs Pedesaan