56
di Pedesaan masih kekurangan modal usaha serta kurang memiliki wawasan dan kemampuan dalam memasarkan usahanya.
4.3 Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah prestasi dari pengusaha UKM Muslim di Perkotaan dan pengusaha UKM Muslim di Pedesaan,
dengan melakukan studi komparatif dan membandingkan prestasi usaha berdasarkan empat aspek yaitu aspek omzet yang diperoleh berdasarkan
persentase peningkatan omzet dari tahun lalu, aspek tenaga kerja yang diperoleh berdasarkan pertambahan tenaga kerja dari dua tahun terakhir, aspek zakat yang
diperoleh berdasarkan persentase peningkatan zakat dari tahun lalu, dan aspek pengembangan usaha yang diperoleh berdasarkan bagaimana kondisi dari usaha di
tahun ini dan ada atau tidaknya para pengusaha membuka cabang usahanya dalam tiga tahun terakhir.
4.3.1 Perbandingan Prestasi Berdasarkan Persentase
Peningkatan Omzet
Analisis tingkat perbandingan prestasi berdasarkan peningkatan omzet diketahui dengan banyaknya pengusaha UKM Muslim yang menjadi responden
yang usahanya mengalami peningkatan omzet dari tahun lalu. Tabel perbandingan persentase peningktan omzet antara pengusaha Perkotaan dengan pengusaha
Pedesaan bila di crosstabkan dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.10 Perbandingan Prestasi Berdasarkan Persentase Peningkatan Omzet
Peningkatan Omzet Perkotaan
Pedesaan Total
19 6
33 1-15
17 16
29 16-30
11 18
4 31-45
4 6
46-60 3
3 3
81-100 3
25
Total 50
50 100
Sumber : diolah dari data primer
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dari hasil analisis terdapat banyak perbedaan antara jumlah peningkatan persentase omzet di Perkotaan dengan
peningkatan omzet di Pedesaan. Di Perkotaan, pengusaha yang mengalami peningkatan omzet tertinggi terdapat pada peningkatan sebesar 46-60 yaitu
sebanyak 3 perusahaan. Sedangkan di Pedesaan, pengusaha yang mengalami peningkatan omzet tertinggi terdapat pada peningkatan sebesar 81-100 yaitu
sebanyak 3 perusahaan juga. Kemudian pengusaha yang mengalami peningkatan omzet terendah baik di Perkotaan maupun Pedesaan terdapat pada peningkatan
sebesar 1-15 yaitu sebanyak 17 perusahaan di Perkotaan dan 16 perusahaan di Pedesaan. Sedangkan pengusaha yang tidak mengalami peningkatan omzet lebih
banyak terdapat di Perkotaan dengan jumlah persentase sebanyak 19 perusahaan. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah persentase di Pedesaan yang
hanya 6 perusahaan saja.
Universitas Sumatera Utara
58
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa omzet perusahaan yang satu dengan omzet perusahaan lainnya tidak sama. Kenaikan omzet dapat terjadi
karena berbagai upaya, bahkan ada beberapa perusahaan yang tidak mengalami peningkatan omzet sedikit pun. Ini merupakan risiko finansial yang terjadi diluar
kendali bagi semua perusahaan akibat rendahnya hasil penjualan. Secara keseluruhan bila dilihat dari persentasenya pengusaha UKM Muslim di Pedesaan
lebih berprestasi dibandingkan dengan pengusaha UMK Muslim di Perkotaan.
4.3.2 Perbandingan Prestasi Berdasarkan Penambahan Tenaga Kerja