Perbandingan Prestasi Berdasarkan Penambahan Tenaga Kerja Perbandingan Prestasi Berdasarkan Persentase Zakat

58 Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa omzet perusahaan yang satu dengan omzet perusahaan lainnya tidak sama. Kenaikan omzet dapat terjadi karena berbagai upaya, bahkan ada beberapa perusahaan yang tidak mengalami peningkatan omzet sedikit pun. Ini merupakan risiko finansial yang terjadi diluar kendali bagi semua perusahaan akibat rendahnya hasil penjualan. Secara keseluruhan bila dilihat dari persentasenya pengusaha UKM Muslim di Pedesaan lebih berprestasi dibandingkan dengan pengusaha UMK Muslim di Perkotaan.

4.3.2 Perbandingan Prestasi Berdasarkan Penambahan Tenaga Kerja

Analisis tingkat perbandingan prestasi berdasarkan penambahan tenaga kerja diketahui dengan banyaknya pengusaha UKM Muslim yang menjadi responden yang usahanya mengalami penambahan tenaga kerja dalam 2 tahun terakhir ini. Tabel perbandingan persentase penambahan tenaga kerja antara pengusaha Perkotaan dengan pengusaha Pedesaan bila di crosstabkan dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Perbandingan Prestasi Berdasarkan Persentase Penambahan Tenaga Kerja Penambahan Tenaga Kerja Perkotaan Pedesaan Total Tidak terjadi penambahan 37 22 59 Tambah 1-8 orang 13 28 41 Total 50 50 100 Sumber : diolah dari data primer Berdasarkan tabel 4.11 di atas, di Perkotaan terdapat 37 perusahaan yang tidak menambah tenaga kerja pada perusahaan, dan sebanyak 13 perusahaan menambah 1-8 orang tenaga kerja dalam 2 tahun terakhir. Sedangkan di Pedesaan lebih sedikit perusahaan yang tidak menambah tenaga kerja yaitu hanya 22 Universitas Sumatera Utara 59 perusahaan, dan lebih banyak perusahaan yang menambah 1-8 orang tenaga kerja yaitu sebanyak 28 perusahaan dalam 2 tahun terakhir ini. Bila membandingkan prestasi berdasarkan penambahan jumlah tenaga kerja, maka pengusaha UKM Muslim di Pedesaan lebih berprestasi daripada pengusaha UKM Muslim di Perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang tidak menambah tenaga kerja di Perkotaan lebih banyak dibandingkan dengan di Pedesaan, yang dikarenakan pengusaha menganggap bahwa tenaga kerja yang berasal dari keluarga sudah cukup membantu dan menghemat biaya perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan yang menambah tenaga kerja, beranggapan bahwa semakin banyak pihak yang bisa di ajak bekerja sama maka struktur organisasi perusahaan akan tersusun dengan jelas berdasarkan pembagian kerja pada masing-masing pekerja.

4.3.3 Perbandingan Prestasi Berdasarkan Persentase Zakat

Perniagaan Analisis tingkat perbandingan prestasi berdasarkan peningkatan zakat diketahui dengan banyaknya pengusaha UKM Muslim yang menjadi responden yang usahanya mengalami peningkatan zakat dari tahun lalu. Tabel perbandingan persentase peningkatan zakat antara pengusaha Perkotaan dengan pengusaha Pedesaan bila di crosstabkan dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut: Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.12 Perbandingan Prestasi Berdasarkan Persentase Zakat Perniagaan Domisili Peningkatan Omzet Peningkatan Zakat Total 1- 15 6- 10 11- 15 16- 20 21- 25 26- 30 31- 40 41- 50 Tidak Naik Perkotaan 1-15 2 1 1 13 17 16-30 2 2 1 6 11 31-45 46-60 1 2 3 81-100 Tidak Naik 19 19 Sub Total 5 5 2 38 50 Pedesaan 1-15 4 3 9 16 16-30 1 2 1 1 1 12 18 31-45 1 2 1 4 46-60 1 2 3 81-100 1 1 1 3 Tidak Naik 1 1 4 6 Sub Total 6 6 1 1 2 3 2 29 50 Total 11 11 25 1 1 2 3 25 67 100 Sumber : diolah dari data primer Universitas Sumatera Utara 61 Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diketahui jumlah peningkatan zakat perniagaan di Perkotaan terdapat 5 perusahaan yang masing-masing mengalami peningkatan zakat dengan kenaikan sebesar 1-5 dan 6-10 dari tahun lalu. Kemudian 2 perusahaan mengalami peningkatan zakat dengan kenaikan sebesar 16-20, dan sebanyak 38 perusahaan tidak mengalami peningkatan zakat dari tahun lalu. Sedangkan di Pedesaan, terdapat masing-masing 6 perusahaan yang mengalami peningkatan zakat sebesar 1-5 dan 6-10, 3 perusahaan sama-sama mengalami peningkatan sebesar 31-40, kemudian masing-masing 2 perusahaan mengalami peningkatan sebesar 26-30 dan 41-50, masing-masing 1 perusahaan yang mengalami peningkatan sebesar 16-20 dan 21-25, dan sebanyak 29 perusahaan tidak mengalami peningkatan zakat dari tahun lalu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak satupun perusahaan yang berada di Perkotaan mengalami peningkatan zakat dengan kenaikan sebesar 21-25, 26- 30, 31-40, dan 41-50 sementara di Pedesaan mengalami kenaikan pada persentase tersebut. Selain itu perusahaan di Perkotaan lebih banyak yang tidak mengalami peningkatan zakat daripada perusahaan di Pedesaan. Ini berarti pengusaha UKM Muslim di Pedesaan lebih berprestasi dibanding dengan pengusaha UKM Muslim di Perkotaan dengan minimum kenaikan sebesar 1-15 sampai 41-50.

4.3.4 Perbandingan Prestasi Berdasarkan Penambahan Cabang Usaha