3.6.4 Pola Asuh Orang Tua Meria
Meria merupakan anak ke-empat dari lima bersaudara dikeluarganya. Ia memiliki tiga orang kakak dan seorang adik laki-laki. Didalam keluarganya ia tidak pernah mendapat
larangan yang khusus dari orang tuanya. Meria dantiga orang kakaknya tersebut memiliki ekspresi fashion yang sama yaitu ekspresi fashion androgini. Fashion androgini yang dimana
Meria dan ketiga kakaknya tersebut dapat menggabungkan fashion feminin dan maskulin sekaligus dan menampilkan fashion feminin secara total dalam sehari serta menampilkan
fashion maskulin secara total dalam sehari. Dari kecil Meria mengikuti ekspresi fashion kakak-kakaknya sehingga ia memiliki ekspresi fashion yang sama dengan ketiga kakaknya.
Orang tua dari Meria memberikan kebebasan pada anaknya dari segi fashion. Kebebasan yang dalam arti masih terlihat sopan didepan khalayak umum. Mulai dari kakak
Meria yang pertama sampai Meria yang merupakan anak paling kecil perempuan dan dibawahnya merupakan anak laki-laki tidak ada larangan sama sekali dari orang tuanya untuk
memiliki ekspresi fashion seperti apa. ‘’Aku gak ada dapat larangan dari orang tua ku ya, aku itu kan punya kakak 3 orang
diatas ku mulai dari kakak yang pertama sampai aku gak piernah dilarang yang penting sopan terus aku itu dari kecil suka ngikutin gaya fashionnya kakak ku mereka itu androgini
juga, suka digabungin feminin sama maskulin terus nanti mau feminin dalam sehari atau gak maskulin dalam sehari, ya gitu aja.’’ Meria
Hal tersebut membuktikan bahwa Meria tidak pernah ada larangan dari orang tuanya untuk berpenampilan seperti apa. Orang tua Meria membiarkan anak itu tumbuh dan mengetahui
bagaimana maskulin, feminin dan androgini, hal ini sama dengan Ratna Megawangi dalam bukunya Membiarkan Berbeda halaman 114 bahwa konsep androgini berasumsi bahwa anak
laki-laki dan anak perempuan mempunyai potensi yang sama untuk menjadi maskulin ataupun feminin.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pola asuh orang tua Meria terdapat bahwa anak perempuan dalam keluarga diberikan suatu kebebasan untuk berpenampilan maskulin, feminin dan androgini sehingga
dikeluarga ini potensi anak perempuan itu sama dengan anak laki-laki yang dimana bisa berpenampilan maskulin dan androgini. Yuni yang merupakan teman Meria juga mempunyai
pendapat untuk pola asuh orang tua Meria. ‘’ Pola asuh orang tuanya gak ada yang salah ya toh ini kan cuman sekedar style aja,
lagian orang tuanya ngasih kebebasan gitu untuk dia tampil feminin, maskulin dan androgini kan, kalaupun dia dilarang tampil maskulin atau androgini gitu dan harus feminin pasti dia
gak akan berpenampilan seperti sekarang yang maskulin, feminin sama androgini.’’ Meria Hasil wawancara diatas membuktikan bahwa orang tua dari Meria memberikan suatu
kebebasan yang dimana anaknya dapat berpenampilan secara maskulin, feminin dan androgini. Tidak ada larangan dari orang tua yang menyebabkan Meria masih nyaman dan
berani tampil didepan orang banyak atau umum dengan gaya androgini.
3.6.5 Mulai Menyukai Fashion Androgini