Pada saat Ayu memakai fashion maskulin dalam kesehariannya tidak terdapat samas sekali sisi feminin dari Ayu. Meskipun Ayu memiliki teman sangat dekat padanya dikampus tetapi
jika ia ingin tampil maskulin ia akan tampil secara maskulin. Ayu tidak pernah memperdulikan meskipun teman dekatnya dikampus tampil secara feminin. Riska yang
merupakan salah satu teman dekat Ayu mempunyai pendapat tersendiri mengenai fashion maskulin Ayu.
‘’ Ayu yang aku lihat pas dia maskulin atau tomboy yang lebih aku kenal dia suka pakai celana jeans yang kayak cowok gitu terus pakai kaos oblong itupun coraknya corak
cowok dan dia pasti gak mau pakai make-up.’’ Riska
Ada perbedaan Ayu ketika tampil dengan fashion feminin dan fashion maskulin. Ayu sama sekali tidak akan memakai make-up pada wajahnya ketika ia tampil dengan secara maskulin,
sementara ketika ia tampil secara feminin Ayu senang memakai make-up.
3.2.5 Pola Asuh Orang Tua Ayu
Pola Asuh orang tua dari Ayu ini agak sedikit berbeda dengan pola suh orang tua lainnya. Pola asuh orang tua Ayu yang dimana orang tua Ayu mendidik dan menjadikan Ayu
sebagai abang sekaligus kakak bagi adik-adiknya. Menjadikan abang sekaligus kakak yang membuat Ayu perlahan-lahan mengerti bagaimana menjadi laki-laki dan bagaimana menjadi
perempuan dan ini juga membuat Ayu memiliki sisi dan penampilan secara maskulin dan feminin.
‘’Aku dibiasain ya jadi abang sekaligus kakak untuk adik ku sehingga aku jadi mau tampil maskulin atau tomboy terus mau juga tampil feminin karena ketika aku jadi abang ya
aku maskulin kan penampilannya tapi pada saat aku jadi kakak aku pasti tampil feminin.’’ Ayu
Pada saat Ayu didalam kandungan yang ketika pas di USG oleh dokter ia merupakan anak laki-laki tetapi berbeda jenis kelamin ketika dilahirkan. Ketika Ayu dilahirkan dengan
Universitas Sumatera Utara
jenis kelamin perempuan sementara ayah dari Ayu sangat menginginkan mempunyai anak laki-laki hal ini juga yang membuat Ayu diperlakukan secara laki-laki terhadap ayahnya.
‘’Waktu aku pas dikandungan aku diUSG kan laki-laki, terus ayah aku uda senang lah karena bakalan punya anak perempuan tapi pas aku lahir ternyata aku perempuan ya
dari situ juga lah aku dibiasain laki-laki, ya jadi adalah sisi laki-laki ku.’’ Ayu
3.2.6 Mulai Menyukai Fashion Androgini
Setiap orang tentu memiliki waktu semenjak kapan dia menyukai atau mencintai sesuatu. Di dalam hal apapun yang setiap orang suka atau cintai pasti memiliki waktu atau
masa tersendiri. Waktu adalah suatu pembuktian bahwa ia pernah menyukai atau mencintai sesuatu. Sesuatu itu berupa hoby, minat, dan bahkan sampai ke dalam hal fashion. Fashion
juga merupakan suatu kesukaan bagi setiap orang. Fashion dapat membuat setiap orang untuk menjadi lebih memperhatikan penampilan diri sendiri. Fashion tidak ada matinya dari
dahulu sampai sekarang. Fashion androgini adalah salah satu fashion yang sudah ada dari dahulu tetapi dimasa
saat ini fashion androgini mulai banyak disukai dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari. Fashion androgini yang banyak diminati oleh kaum perempuan memiliki waktu
semenjak kapan perempuan itu sendiri menyukainya. Waktunya tentu berbeda-beda setiap pemakai ada yang semenjak kecil bahkan ada yang baru menyukainya ketika dewasa.
‘’Aku dari sekolah SMP kelas 3 lah uda bisa menggabungkan fashion maskulin sama feminin jadinya fashion androgini dan aku suka’’ Ayu
‘’Aku tau dari cerita Ayu sama aku dia sukla fashion androgini pas dia SMP .’’ Riska
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil wawancara diatas terbukti bahwa Ayu yang menyukai fashion androgini ketika masih remaja. Rasa suka terhadap fashion androgini berawal pada saat mampu
menggabungkan fashion maskulin dan feminin. Fashion androgini yang mulai disukai semenjak remaja tetap diaplikasikan sampai sekarang dalam kehidupan sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Latar Belakang Fani Lourdes Simanjuntak