hari. Latar belakang dan cerita kehidupan fashion androgini dari informan kunci peneliti akan diuraikan secara lebih jelas dibawah ini.
3.2.1 Latar Belakang Ayu Lestari
Ayu lestari adalah mahasiswi di jurusan Antropologi Sosial angkatan 2012. Ayu merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara dan ada 1 anak angkat. Anak pertama merupakan
anak angkat yang bernama Frian. Frian diangkat karena ayahnya bekerja sebagai tentara yang jarang berada dirumah ataupun di Medan, sedangkan ibunya sudah tiada atau meninggalkan
ia. Anak kedua yaitu Ayu, anak ketiga yaitu Rian dan anak keempat yaitu Yoan. Frian sekarang sudah bekerja sementara Ayu, Rian dan Yoan masih duduk dibangku
sekolah. Ayu merupakan mahasiswa semester 7 di Antropologi Sosial sementara Rian duduk dibangku kelas 3 SMP dan Yoan duduk dibangku kelas 2 SMP. Dari kelas 3 SD sampai kelas
2 SMP Ayu diasuh oleh neneknya. Ayu diasuh oleh neneknya dikarenakan jarak dari sekolah lebih dekat ke rumah nenek yang berada di Seroja sementara orang tua tinggal di Belawan
yang cukup jauh dari sekolah. Dari SD, SMP, SMA sampai kuliah Ayu mengalami perubahan dalam dirinya termasuk pada fashion sehari-hari.
Pada saat SD ayu memiliki ekspresi fashion dan sifat yang maskulin. Tidak ada sama sekali ekspresi feminin yang ditampilkan. Ayu sering mengenakan celana olahraga ketika
sekolah. SD identik dengan seragam sekolah yang menggunakan rok, tetapi ayu tidak peduli dengan aturan yang ada. Ayu dengan percaya diri mengenakan celana olahraga ketika
sekolah dan rambut gonjes atau cepak yang lebih identik dengan laki-laki. Pada saat jam olahraga Ayu dihukum gurunya untuk memakai rok dan tidak boleh memakai celana
olahraga. Kebiasaan mengenakan celana olahrga membuat Ayu dihukum harus mengenakan rok selama jam olahraga berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
Perubahan secara perlahan ada dan dirasakan Ayu pada saat kelas 6 SD sampai kelas 1 SMP. Rambut yang gonjes atau cepak seperti laki-laki berubah menjadi rambut yang
panjang. Cara berbicara menjadi lebih lembut yang tadinya kasar seperti laki-laki. Pergi ke sekolah sudah mengenakan rok tetapi masih memakai celana olahraga didalamnya.
Perubahan dari maskulin ke feminin itu tidak bertahan lama. Ketika Ayu duduk dibangku kelas 2-3 SMP ia kembali menjadi maskulin karena memiliki banyak teman laki-laki.
Ekspresi fashion Ayu juga maskulin yang identik dengan laki-laki. Ayu selalu menggunakan jaket besar, kaos yang maskulin dan sneakers. Ayu sering menghabiskan
waktu dengan teman laki-laki hingga larut malam bahkan pernah sampai jam 3 pagi. Menghabiskan waktu bersama teman laki-laki dengan cara balapan. Ayu juga sering ikut
balapan apabila balapan tersebut dikhususkan untuk perempuan. Di sekolah Ayu mengambil ekstrakurikuler PMR Palang Merah Remaja ia digabungin dengan anak-anak perempuan
tetapi dia tidak merasa cocok apabila bersama anak perempuan. Ketidak cocokan tersebut membuat Ayu pindah tim atau kelompok dengan anak laki-laki. Selain ikut PMR Ayu juga
mengikuti ekstrakurikuler Lompat Tinggi yang dimana anak laiki-laki lebih banyak mengikutinya.
Pada saat Ayu naik ke kelas 2 SMA ia mengalami perubahan yang dimana ia menjadi feminin. Ayu sudah memakai rok yang panjang dan baju yang panjang ketika sekolah. Sepatu
pansus yang merupakan sepatu kepemilikan atau identik dengan anak perempuan Ayu tidak malu memakainya pada saat ia pergi ke luar rumah. Jaket dan topi yang lebih ke feminin atau
yang memiliki corak feminin juga digunakan Ayu ketika pergi ke sekolah dan menghabiskan waktu bersama teman diluar. Di kelas 2 SMA ini Ayu sampai mengikuti kursus kelas
kepribadian agar ia lebih lembut dan tetap mempertahankan sifat dan ekspresi femininnya.
Universitas Sumatera Utara
Waktu berlalu begitu cepat sehingga Ayu naik kelas menjadi kelas 3 SMA yang dimana dia merasa bahwa ia memiliki sifat dan ekspresi fashion yang androgini. Ekspresi
androgini itu dia rasakan tetap ada sampai sekarang ia sudah berada di semester 7 perkuliahannya. Androgini yang dimana ekspresi fashionnya selalu berganti-ganti yang
terkadang maskulin dan terkadang feminin. Ketika kelas 3 SMA sampai sekarang Ayu tidak segan memakai bedak atau make-up di wajahnya ketika ia ingin tampil secara feminin.
Ekspresi fashion maskulin Ayu juga dibuktikan dengan ketika Ayu pergi ke kampus menggunakan jaket, kemeja, kaos dan sneakers yang bercorak laki-laki atau maskulin.
Ekspresi androgini ini membuat Ayu sering dikatakan sebagai hewan bunglon oleh teman- temannya dikarenakan Ayu selalu berubah-ubah fashionnya. Semester 7 yang sedang ia jalani
dengan mata kuliah PKL 2 ataupun Magang yang membuat ia lebih sering feminin ketimbang maskulin. Lingkungan sekitar juga mempengaruhi Ayu untuk menjadi feminin dan maskulin
dalam penampilannya sehari-hari.
3.2.2 Ekspresi Androgini Ayu