‘’Menurut ku, eksis ya karena penggunannya masih ada sampai sekarang ya, meskipun gak banyak tapi tetap ada dan gak hilang.’’ Kartini Napitu
‘’Aku ya, menurut ku, eksis karena ya lumayan banyak juganya style fashion ini disukai mahasiswa tapi gak semua nya menerapkan fashion androgini ini setiap harinya tapi
ada juga yang menerapkan setiap harinya.’’ Lia ‘’Menurut ku, eksis tapi ya, gak terlalu lah karena gak terlalu banyak perempuan
dikampus ini yang fashionnya androgini tapi ada yang style fashion nya androgini aku lihat jadi ya masih eksis kok karena masih ada yang makai.’’ Meria Napitupulu
‘’Menurut ku, ya gak tau knapa style fashion ini tetap eksis ya, karena ada aja yang aku lihat style fashion nya itu ya androgini jadi menurut ku eksis.’’ Fani Lourdes
Siimanjuntak
Hal di atas ataupun hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa pengguna style androgini di kampus FISIP USU masih tetap ada atau masih tetap eksis. Style androgini ini
tidak akan hilang karena sebagian besar mahasiswi masih mempertahankan style ini dilingkungan kampus. Dari sejarah yang ada style fashion androgini ini masih tetap eksis
sampai sekarang. Style ini selalu menjadi suatu keunikan tersendiri bagi yang menyukainya dan yang memakainya dalam kehidupan sehari-hari.
3.15 Pandangan Dosen Akan Fashion Androgini
Dosen merupakan panggilan atau sebutan yang ditujukan bagi pengajar yang ada dilingkungan kampus. Dosen sama seperti guru yang mempunyai tugas mengajar anak
didiknya. Setiap dosen memiliki cara yang berbeda dalam mendidik mahasiswai nya dan setiap dosen juga mempunyai aturan masing-masing. Aturan-aturan yang biasa diterapkan
oleh seorang dosen mulai dari kedisplinan waktu, kedisplinan tugas dan hal pakaian. Dalam hal pakaian setiap dosen berbeda, ada yang menerapkan suatu aturan harus sopan dengan
menggunakan kemeja dan ada juga dosen memberikan kebebasan pada mahasiswai dalam berpakaian. Dosen yang memiliki aturan pada pakaian biasanya memperhatikan pakaian atau
fashion mahasiswai nya. Pandangan dosen tentang fashion atau pakaian terhadap mahasiswi yang memiliki style androgini tentu berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
Ketua Jurusan dan sebagai dosen dari Departemen Sosiologi yaitu Ibu Lina berpendapat bahwa mahasiswai itu bebas berpenampilan saat kuliah tetapi memiliki aturan
yang dimana bebas itu haruslah sopan. Konsep bebas disini juga harus memperhatikan nilai kesopanan terutama dalam hal berpenampilan. Ibu Lina juga berpendapat bahwa ada
beberapa mahasiswai terutama perempuan tetapi tidak menjadi masalah dikarenakan sudah seperti itu ekspresi fashionnya. Teguran yang diberikan Ibu Lina akan penampilan terhadap
mahasiswai apabila mahasiswai tersebut tidak sopan dalam berpenampilan dan apabila ada seorang laki-laki yang berpenampilan total seperti perempuan dan perempuan berpenampilan
total seperti laki-laki karena hal ini dianggap Ibu Lina tidak sesuai dengan nilai agama yang menentang seperti itu. Ekspresi fashion androgini yang Ibu Lina lihat terdapat feminin dan
maskulin pada mahasiswi membuat mahasiswi itu tidak kehilangan sisi femininnya. ‘’Menurut Ibu, berpenampilan androgini itu tidak masalah asalkan tetap
sopan, mahasiswai bebas berpenampilan tetapi sopan tidak bisa dihilangkan dan dilupakan. Saya biasanya akan menegur mahasiswai saya jika ia berpenampilan itu tidak sopan ya dan
jika ada mahasiswai saya itu misalnya perempuan dia tetapi penampilannya total seperti perempuan dan itu langsung saya tegur karena tidak sejalan lagi dengan nilai agama.
Fashion androgini ini kan masih ada femininnya sehingga tidak kehilangan sisi feminin jika kita misalkan itu perempuan ya. Ibu Lina
Ibu Nita Savitri sebagai dosen di Departemen Antropologi Sosial juga mengungkapkan dan memiliki pendapat akan fashion androgini dikalangan mahasiswai. Ibu
Nita Savitri melihat bahwa tidak masalah dengan fashion mahasiswai. Sama dengan Ibu Lina bahwa sopan dalam hal berpenampilan juga penting bagi Ibu Nita Savitri. Mahasiswai bebas
menampilkan seperti apa fashionnya tetapi tidak melupakan kesopanan akan berpenampilan. Ibu Nita Savitri juga berependapat bahwa ekspresi fashion androgini ini juga akan
berpengaruh pada psikologis sianak atau mahasiswai yang menerapkan fashion androgini tersebut. Psikologis yang dimaksud bahwa ketika anak yang tumbuh dengan fashion
Universitas Sumatera Utara
androgini maka ia akan tumbuh dengan karakter androgini juga. Karakter androgini yang dimana terdapat sifat maskulin yang dimiliki oleh laki-laki dan sifat feminin yang dimiliki
oleh perempuan. Setiap anak yang androgini akan memiliki dua karakter tersebut dan pada saat ia berpenampilan maskulin sifatnya akan maskulin juga dan pada saat ia feminin maka
sifatnya akan feminin juga. ‘’Tidak masalah jika mahasiswai berepenampilan androgini asalkan kesopanan itu
dijaga dan tidak dilupakan karean itu sangat penting. Mahasiswai itu berpenampilan bebas disini kan tapi jangan lupa lagi sopan itu dijunjung tinggi. Fashion androgini itu akan
berpengaruh pada psikologis sianak. Psikologis yang dimaksud itu bahwa karakter sianak akan terdapat maskulin dan feminin karena androgini itu kan ada maskulin dan ada feminin.
Jika sianak tampil secara maskulin maka sifatnya akan maskulin dan ketika ia feminin maka sifatnya akan feminin. Ibu Nita Savitri
Hasil wawancara diatas membuktikan bahwa mahasiswai bebas berpenampilan dan memiliki ekspresi fashion seperti apapun tetapi tidak melupakan kesopanan karena sopan dalam
berpenampilan itu sangat penting. Fashion androgini juga berpengaruh pada psikologis sianak. Sifat maskulin dan sifat feminin pada anak yang menerapkan ekspresi fashion
androgini dalam kehidupan sehari-harinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENDAPAT MAHASISWA FISIP USU TENTANG KEBERADAAN ANDROGINI
4.1 Pengetahuan Mahasiswa Akan Androgini
Pengetahuan adalah suatu informasi yang diketahui oleh seseorang. Pengetahuan mahasiswa ini beragam. Mahasiswa FISIP USU sebagian mengetahui keberadaan androgini
dan apa style androgini dan sebagian juga tidak mengetahui androgini. ‘’Aku tau androgini itu ya, dari gaya atau penampilannya ya terkadang dia maskulin
dan terkadang dia feminin tapi terkadang ada maskulin dan feminin sekaligus yang melekat ditubuhnya.’’ Mei Henriko Sinaga
‘’Aku sering memperhatikan mahasiswa di kampus ini gayanya gaya androgini, maskulin sama feminin secar bersamaan. Feminin dan maskulin uda melekat sama dia dan
gaya fashion nya itu selalu berubah-ubah. Perempuan seperti laki-laki dan laki-laki seperti perempuan. Itu yang ku tau tentang androgini.’’ Anitha Lumbanraja
Ini membuktikan pengetahuan mahasiswa FISIP USU beragam akan androgini. Fashion androgini ini setiap hari atau bahkan selalu ada disekitar kita. Fashion androgini ini
sudah ada sejak adanya konsep feminis. Gaya atau style penampilan seseorang yang menampilkan maskulin dan feminin secara bersamaan pada satu tubuh sudah banyak
diketahui masyarakat luas termasuk mahasiswa tetapi hanya sebagian orang yang mengetahui penampilan seperti itu adalah androgini.
‘’Aku gak tau apa itu androgini tapi setiap hari aku lihat orang yang penampilannya feminin dan maskulin dan setelah dijelaskan aku baru tau itu namanya style androgini.’’
Firmansyah Tarigan Belum ada nya pengetahuan tentang androgini ini diaplikasikan di indonesia dari segi
pendidikan yang membuat sebagian besar masyarakat luas termasuk mahasiswa tidak mengetahui jelas apa itu androgini.
‘’Aku taunya, androgini ini dia fashion nya terkadang maskulin atau tomboy dan terkadang dia feminin atau cewek kali. Aku gak tau banyak karena kan belum terlalu banyak
Universitas Sumatera Utara