Metode Analisis Data Data Penelitian

50 diproksikan dengan kepemilikan manajerial KM. Nilai Perusahaan Y Diproksikan dengan Price Book Value PBV yaitu perbandingan rasio harga pasar terhadap nilai buku. Rasio

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti ini adalah studi dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data, mencatat dan mengkaji data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan dalam periode pengamatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diproleh melalui media internet dengan cara mengunduh laporan keuangan perusahaan perkebunan melalui situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id pada tahun 2011-2014.

3.6 Metode Analisis Data

Data dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas dengan variabel terikat Situmorang, et al., 2007:18. Universitas Sumatera Utara 51 Analisis linear berganda digunakan dalam penelitian ini karena model yang diuji memiliki lebih dari satu variabel independen yang hanya mempengaruhi satu variabel dependen. Berikut adalah model analisis regresi berganda dalam penelitian ini sebagai berikut: Y = a + b1 X1+ b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Keterangan : Y = Nilai perusahaan Price Book Value X 1 = Kinerja keuangan Return On Equity X 2 = Kinerja keuangan Return On Assets X 3 = Pengungkapan Corporate Social Responsibility X 4 = Good Corporate Governance Kepemilikan Manajerial A = Konstanta B = Koefisien regresi yang menunjukkan perubahan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen. e = tingkat kesalahan standar error

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisa statistik menggunakan perangkat lunak statistik. Alat analisis data yang digunakan adalah stastik deskriptif, yakni untuk mendeskripsikan variabel-variabel Universitas Sumatera Utara 52 dalam peneliti ini. Analisis yang digunakan dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Sebelum data di analisis, maka untuk keperluan analisis data tersebut terlebih dahulu di uji asusmsi klasik sebelum pengujian hipotesis.

3.7.1 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali 2006:19, “statistik deskripitif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum, sehingga secara kontekstual dapat lebih mudah di mengerti oleh pembaca”.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan model yang digunakan layak atau tidak layak untuk digunakan, sehingga pelu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uj normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedasitas.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Menurut Erlina 2008:154, “uji normalitas berguna untuk tahap awal dalam metode analisis data”. Jika data normal, gunakan statistik parametrik dan jika data tidak normal gunakan statistik non parametrik atau lakukan treatment agar data normal. Cara yang digunakan untuk melihat apakah data normal atau tidak adalah dengan melakukan analisis grafik dengan melihat grafik histogram dan Universitas Sumatera Utara 53 probability plot dan dengan melakukan analisis statistik. Analisis grafik ini dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan probability plot sedangkan analisis statistik dapat dilakukan dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Menurut Ghozali 2006:111, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu: a. Analisis Grafik Cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat membingungkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Maka metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu: - Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memnuhi asumsi normalitas. - Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan Universitas Sumatera Utara 54 pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis Statistik Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik Kolmogrov - Smirnov K-S. Pedoman dalam pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang akan diolah yaitu: - Jika hasil signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal. - Jika hasil signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.

3.7.2.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Erlina 2008:103, “multikolonieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya”. Dalam hal ini, kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak orthogonal. Variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi di antara sesamanya sama dengan nol. Model regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolonieritas. Multikolonieritas dapat dilihat dari VIF Variance Inflation Factor , jika VIF 10 maka tingkat multikolonieritas dapat ditoleransi. Multikolonieritas dilihat juga melalui TOL Tolerance. Nilai TOL berkebalikan dengan nilai VIF. Tolerance TOL mengukur Universitas Sumatera Utara 55 variabilitas dari variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, multikolonieritas terjadi jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10.

3.7.2.3 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2006:95, “uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t- l sebelumnya”. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson DW. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Hal ini terjadi karena kesalahan penggangu tidak bebas dari observasi lainnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson DW, uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama first order autokorelasi dan mensyaratkan adanya intercept konstanta. Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Metode Durbin-Watson Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi negative No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi positif Tolak 4 – du d 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada korelasi positif atau negative Tidak ditolak du d 4 – dl Sumber : Imam Ghozali 2006:96

3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2006:105, “uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residu satu pengamatan ke pengamatan lainnya”. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis tersebut sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 57 1. Titik- titik tersebar di atas dan bawah atau sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau bawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 3.7.3 Penggujian Hipotesis 3.7.3.1 Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji statistik-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Ghozali, 2006:84. Tahap pengujiannya sebagai berikut: 1. Ho : β = 0, bearti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ha : β = 0, bearti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap dependen secara parsial. 2. Menentukan tingkat signif ikan α yaitu sebesar 5 . 3. Jika profitabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, jika lebih kecil dari 0,05 maka variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara 58

3.7.3.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F table.Ghozali, 2006:84. Tahap pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Ho : 1 = 2 = 3 = 4 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ha : 1 = 2 = 3 = 4 = 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 2. Menentukan besarnya nilai F hitung dan signifikan F Sig F. 3. Menentukan tingkat signifikan α yaitu sebesar 5 . 4. Menganalisis data penelitian yang diolah dengan criteria penggujian sebagai berikut: - Jika nilai sig F ≥ 0,05 maka Ho diterima, artinya variabel bebas secara simultan tiak mempengaruhiu variabel terikat secara signifikan. - Jika nilai sig F ≤ 0,05 maka Ho ditolak, artinya variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Universitas Sumatera Utara 59

3.7.3.3 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R² bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilainya antara 1 sampai 0, jika semakin mendekati maka model semakin baik. Ghozali, 2006:83. Tetapi koefisien tersebut memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap ada tambahan variabel independen maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga dianjurkan untuk menggunakan Adjusted R-Square pada saat mengevaluasi model regresi terbaik karena nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun apabila salah satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Universitas Sumatera Utara 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan dan menganalisis data sekunder yang berupa laporan keuangan yang telah diaudit, laporan auditor independen, dan laporan tahunan perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya data dianalisis dengan mengunakan analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik dengan menggunakan software SPSS versi 17.0. Proses pengolahannya dimulai dengan memasukkan data-data penelitian ke program SPSS sehingga menghasilkan output yang sesuai dengan metode analisis data yang digunakan. Dalam menentukan sampel digunakan metode purposive sampling yaitu dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu agar sampel yang dihasilkan benar- benar representatif. Melalui metode tersebut diperoleh 18 delapan belas perusahaan Perkebunan yang memenuhi kriteria dengan empat tahun periode pengamatan yaitu dari tahun 2011 hingga 2014, sehingga jumlah unit yang dianalisis sebanyak 40 unit analisis 10 x 4. Universitas Sumatera Utara 61 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 129 88

Pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 4 80

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,GOOD CORPORATE Pengaruh Ukuran Perusahaan,Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Peri

0 6 14

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 15

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 12

ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 92

ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 92

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14