20
lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan terhadap masyarakat secara keseluruhan”.
Adapun pengertian berdasarkan defenisi di atas adalah menggambarkan corporate social responsibility diarahkan baik dari
pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak internal artinya tangung jawab diarahkan kepada pemegang saham dalam
bentuk profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan sedangkan pihak eksternal yaitu corporate social responsibility berkaitan dengan peran
perusahaan dengan membayar pajak dan penyediaan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan memelihara lingkungan bagi
kepentingan generasi mendatang.
2.1.2.3 Komponen Dasar Corporate Social Responsibility Menurut Hadi 2011,
“Corporate social responsibility dalam
pengungkapannya harus berdasarkan pemahaman dari 3P profit, people, planet , yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba profit,
tetapi juga berfungsi untuk mensejahterakan orang people, dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini planet”.
Pengungkapan corporate social responsibility tidak lagi berpijak pada praktek single bottom line artinya berorientasi pada
kinerja keuangan saja namun harus mengacu pada triple bottom line yaitu perusahaan harus berorientasi pada aktivitas sosial dan
Universitas Sumatera Utara
21
lingkungan tidak hanya berorientasi pada kinerja keuangan saja. Hal tersebut diyakini dapat menjamin keberlanjutan perusahaan dimasa
mendatang. Menurut Prambudi 2006:13, menyebutkan bahwa program
Corporate Social Responsibility CSR dapat dikelompokkan atas tiga
aspek, antara lain: 1 Program Sosial
Program sosial merupakan program perusahaan yang melakukan kegiatan kedermawanan untuk membangun masyarakat dan
meningkatkan taraf hidup manusia.
2 Program Lingkungan Program lingkungan merupakan program perusahaan yang
bertujuan untuk menjaga ekosistem dan lingkungan agar terjaga dari kerusakan dan meminimalisir terjadinya polusi akibat dari
aktivitas perusahaan.
3 Program Ekonomi Program ekonomi merupakan program perusahaan yang
melakukan tindakan untuk terjun langsung di dalam masyarakat untuk membantu memperkuat ketahanan ekonomi dan menjadikan
masyarakat yang tangguh dan mandiri.
2.1.2.3 Signalling Theory
Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut
disebabkan karena terjadinya asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal.
Menurut Brigham dan Houston 2001:39, “teori sinyal yaitu
prilaku manajemen perusahaan dalam memberi petunjuk untuk
Universitas Sumatera Utara
22
investor terkait pada pandangan manajemen pada prospek perusahaan untuk masa mendatang”.
Menurut Retno dan Priantinah 2012:87, “menyatakan teori sinyal yaitu suatu perusahaan melakukan pengungkapan Corporate
Social Responsibility dengan harapan dapat meningkatkan reputasi dan
nilai perusahaan”. Adapun tujuan yang diharapkan yaitu apabila suatu
perusahaan menawarkan penjualan saham baru, maka harga sahamnya akan menurun. Hanya perusahaan yang benar
– benar kuat yang berani menanggung resiko untuk mengalami kesulitan keuangan ketika porsi
hutang perusahaan relatif tinggi. Maka porsi hutang yang tinggi digunakan oleh manajer sebagai sinyal bahwa perusahaan memiliki
kinerja yang handal.
2.1.3 Good Corporate Govarnance GCG 2.1.3.1