64
2012 dan Hilmi dan Ali 2008. 4.
Pengujian regresi logistik dengan menggunakan uji Wald hasil penelitian menunjukkan bukti empiris bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh
negatif dengan nilai probabilitas 0,789 yakni lebih besar dari 0,05 tetapi tidak berpengaruh siginifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Noviandi 2007 dan Hilmi dan Ali 2008.
5. Pengujian regresi logistik dengan menggunakan uji Wald hasil penelitian
menunjukkan bukti empiris bahwa variabel reputasi KAP berpengaruh negatif dengan nilai probabilitas 0,521 yakni lebih besar dari 0,05 tetapi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil
penelitian Hilmi dan Ali 2008 dan Wahyu Adhy Noor 2010
5.2. Keterbatasan Penelitian
Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya :
1. Objek penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur sektor
property dan real estate, sehingga hasil penelitian belum dapat di generalisasi. Dan periode penelitian ini hanya selama 3 tahun 2011-2013.
2. Indikator penelitian ini hanya sebatas menggunakan variabel debt to equity
ratio, liquidity ukuran perusahaan dan reputasi KAP yang mempengaruhi
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
65
5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel-variabel independen
lainnya, seperti struktur kepemilikan, kompleksitas operasi, profitabilitas pengendalian internal, klasifikasi industria, sign of income, dan variabel-
variabel lainnya sehingga hasil penelitian terus berkembang dan mampu memprediksi faktor-faktor yang menyebabkan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah tahun pengamatan
sehingga hasil yang diperoleh dapat menunjukkan kecenderungan tren ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dalam jangka waktu yang
lebih panjang. 3. Penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk menggunakan sektor lain atau
berbagai sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat menunjukkan kecenderungan tren ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Universitas Sumatera Utara
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kepatuhan Compliance Theory
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengenai kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Dan selanjutnya diatur dalam
Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36PM2003 tentang
“Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan
Publik”: Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan
dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya
adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI dan ketentuan akuntansi di bidang pasar
modal yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam.
Peraturan-peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi perusahaan publik
yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam. Hal tersebut sesuai
dengan teori kepatuhan compliance theory. Teori kepatuhan akan mendorong
Universitas Sumatera Utara
14
perusahaan untuk mematuhi peraturan yang berlaku, termasuk dalam peraturan mempublikasikan laporan keuangan secara tepat waktu.
2.1.2 Teori Sinyal Signaling Theory
“Teori pemberian sinyal menyatakan bahwa investor dapat menduga arus kas yang datang dengan mengamati suatu sinyal, seperti jumlah dividen.
Sinyal adalah suatu tindakan manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek
perusahaan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi” Sawir, 2004:118.
“Teori sinyal signaling theory menjelaskan bahwa pada dasarnya laporan keuangan dimanfaatkan perusahaan untuk memberi sinyal positif
maupun negative kepada pemakainya” Sulistyanto, 2008:65. “Secara lebih formal, pengaruh pemberian sinyal berasumsi bahwa terdapat asimetri
ketidakseimbangan informasi antara pihak manajemen dan para pemegang saham” Horne, 2007:253.
Berdasarkan penjelasan diatas, teori sinyal menekankan pada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi
pihak di luar perusahaan. Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, sehingga
pasar akan menentukan mana perusahaan yang berkualitas baik dan mana perusahaan yang berkualitas buruk. Dengan demikian, dalam penelitian ini,
Universitas Sumatera Utara
15
salah satu informasi yang dapat dijadikan sinyal adalah pengumuman yang dilakukan oleh suatu emiten.
Perusahaan yang yakin bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa mendatang akan cenderung mengomunikasikan berita
tersebut kepada para investor. Oleh karena itu, perusahaan yang berkualitas tersebut akan member sinyal dengan cara menyampaikan laporan keuangan
perusahaan secara tepat waktu.
2.2 Ketepatan Waktu Publikasi Pelaporan Keuangan