Uji Asumsi Multikolinearitas Menguji Model Fit Overall Model Fit Test

54 adalah 0,5338. Diketahui nilai liquidity minimum adalah 0,0008, sedangkan nilai liquidity maksimum adalah 1624,6899. Diketahui nilai rata-rata mean liquidity dari tahun 2011-2013 adalah 25,4561, dan standar deviasinya adalah 195,3610. Diketahui nilai ukuran perusahaan minimum adalah 0,001, sedangkan nilai ukuran perusahaan maksimum adalah 31,3. Diketahui nilai rata-rata mean ukuran perusahaan dari tahun 2011-2013 adalah 3,03403, dan standar deviasinya adalah 5,368031. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Reputasi KAP Reputasi KAP Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid KAP Non The Big Four 49 71.0 71.0 71.0 KAP The Big Four 20 29.0 29.0 100.0 Total 69 100.0 100.0 Sumber: hasil olahan software SPSS 17 Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam kategori KAP Non The Big Four sebanyak 49 perusahaan 71, sementara jumlah perusahaan yang termasuk ke dalam KAP The Big Four sebanyak 20 perusahaan 29.

4.3 Uji Asumsi Multikolinearitas

Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Multikolinearitas merupakan situasi adanya korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Dalam Universitas Sumatera Utara 55 penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi Correlation Matrix Constant X1 X2 X3 X4 Step 1 Constant 1.000 -.913 -.784 .015 .264 X1 -.913 1.000 .636 -.160 -.317 X2 -.784 .636 1.000 -.270 -.402 X3 .015 -.160 -.270 1.000 .100 X4 .264 -.317 -.402 .100 1.000 Sumber: hasil olahan software SPSS 17 Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa korelasi antara DER X1 dan liquidity X2 sebesar 0,636, korelasi antara DER X1 dan ukuran perusahaan X3 sebesar -0,160, dan seterusnya. Dari hasil pengujian pada Tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90 Ghozali, 2006:91. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa lolos dari uji gejala multikolinieritas.

4.4 Menguji Model Fit Overall Model Fit Test

Uji ini digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir Universitas Sumatera Utara 56 block number = 1. Nilai -2log likelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini Tabel 4.4. Tabel 4.4 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Awal Sumber: hasil olahan software SPSS 17 Nilai -2 log likelihood akhir pada block number = 1, dapat dilihat pada Tabel 4.5. Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa -2 log likelihood awal pada block number = 0 , yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 5, memperoleh nilai sebesar 35,875. Kemudian pada Tabel 4.5 dapat dilihat nilai -2 LL akhir dengan block number =1, nilai -2log likelihood pada step 1 iterasi 12 adalah 17,704. Adanya penurunan nilai antara -2LL awal initial-2LL function dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali, 2006. Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu DER, liquidity, ukuran perusahaan, Universitas Sumatera Utara 57 dan reputasi KAP, ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini. Tabel 4.5 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Akhir Sumber: hasil olahan software SPSS 17

4.5 Menguji Kelayakan Model Regresi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS, DEBT TO EQUITY RATIO, KEPEMILIKAN PUBLIK, DAN KUALITAS AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

0 8 82

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 121

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 10

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 12

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 25

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 5

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 7

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 24

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DEBT TO EQUITY RATIO (DER), SOLVABILITAS,DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Property And Real Estate Yang Terdaftar Di

0 0 17