Desain Penelitian Definisi Operasional Populasi dan Sampel Penelitian

38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Menurut Sugiyono 2004 : 30, desain kausal penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen variabel yang dipengaruhi. Maka dari itu, penelitian ini melihat pengaruh atau hubungan sebab akibat dari variabel independen yang terdiri dari debt to equity ratio, liquidity, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP dan variabel dependennya yaitu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

3.2 Definisi Operasional

Walizer dan Wienir berpendapat defenisi operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep defenisi operasional tersebut membantu kita untuk mengklafisikasikan gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari variabel. Operasional merupakan salah satu instrumen dari riset karena merupakan salah satu tahapan dalam proses pengumpulan data. Defenisi dari operasional menjadikan konsep yang masih bersifat abstrak menjadi operasional yang memudahkan pengukuran variabel tersebut. Sebuah defenisi operasional juga bisa dijadikan Universitas Sumatera Utara 39 sebagai batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan penelitian. 3.3 Skala Pengukuran Variabel 3.3.1 Variabel Independen Menurut Sugiyono 2004 : 33, variabel independen atau variabel bebas merupakan “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen”. Untuk masing-masing variabel independen pengukuran yang dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio , liquidity, ukuran perusahaan dan reputasi KAP.

3.3.1.1 Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan salah satu rasio financial leverage yang dapat mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan perusahaan melalui pengelolaan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Debt to equity ratio dalam penelitian ini diukur berdasarkan perbandingan antara total kewajibanhutang dengan total modal sendiri yang dirumuskan sebagai berikut: Total Liabilies Debt to equity Ratio = x 100 Total equity Universitas Sumatera Utara 40

3.3.1.2 Liquidity ratio

Liquidity ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan Hanafi 2004:37. Rasio likuiditas terdiri dari current ratio, quick ratio dan cash ratio. Untuk mengukur tingkat likuiditas dalam penelitian ini menggunakan proksi current ratio karena peneliti ingin melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya. Current ratio dihitung dengan cara membandingkan antara asset lancar dan utang lancar yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat likuiditas maka perusahaan akan memperlihatkan kemampuannya yang cepat dalam melunasi hutangnya, maka dari itu perusahaan akan lebih cepat menyampaikan laporan keuangannya ke publik karena perusahan tidak ada masalah dalam hutang jangka pendek. Curent Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut: Currents assets Curent Ratio = x 100 Current liabilities

3.3.1.3 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah total aktivaasset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas operasional dan inventory cotrolability yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan menunjukkan pencapaian operasi lancar dan pengendalian persediaan. Sedangkan menurut Ferry dan Jones dalam Universitas Sumatera Utara 41 Sugianto, 2001, ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diproksikan dengan total aktiva perusahaan, karena melalui total aktiva perusahaan akan lebih jelas melihat seberapa besar ukuran perusahaan dibandingkan dengan total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dan kreditpun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki profibilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Ukuran perusahaan dapat dirumuskan dengan: SIZE = Total Aktiva

3.3.1.4 Reputasi Kantor Akuntan Publik KAP

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit kepada publik adalah Universitas Sumatera Utara 42 reputasi kantor akuntan publik. Variabel dummy digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel reputasi KAP. Nilai “0” diberikan untuk perusahaan yang tidak berafiliasi dengan KAP The Big Four , sedangkan nilai “1” diberikan untuk perusahaan yang berafiliasi dengan KAP The Big Four.

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel dependen ini dilambangkan dengan Y. Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, maka penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Oleh karena itu, variabel dependen ini diukur berdasarkan tanggal penyampaian laporan keuangan tahunan auditan ke Bapepam yaitu pada batas 90 hari setelah tahun buku berakhir. Variabel dependen atau variabel terikat adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen atau bebas Sugiyono, 2009. Variabel dependen dalam penelitian ini merupakan variabel dummy dan Ghozali 2006 : 128 menyatakan bahwa “variabel dummy atau kualitatif menunjukkan keberadaan presence atau ketidakberadaan obsence dari kualitas atau suatu atribut. Cara mengkuantifikasi variabel kualitatif adalah dengan Universitas Sumatera Utara 43 membentuk variabel artificial dengan nilai “0” untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan nilai “1” untuk perusahaan yang melaporkan dengan tepat waktu.” Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Y Ketepatan waktu perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan tahuan kepada publik pada batas 90 hari setelah tahun buku berakhir. Skala Nominal; Tidak Tepat Waktu = 0 Tepat Waktu = 1 Nominal Debt to equity ratio X1 Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannyatotal hutang dengan modal sendiri yang dimilki perusahaan. Rasio Liquidity X2 Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan. Rasio Ukuran Perusahaan X4 Ukuran perusahaan mencerminkan besar kecilnya perusahaan selama satu periode tertentu dilihat dari besarnya nilai total aktiva. SIZE = Total Aktiva Nominal Reputasi KAP X4 Kapasitas dan kualitas dari kantor akuntan publik KAP yang dapat dinilai dari besar dan reputasi yang terdapat pada kantor akuntan public tersebut. Tidak berafiliasi denga The Big Four = 0, berafiliasi dengan The Big Four = 1 Nominal Universitas Sumatera Utara 44

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin hasil pengukuran ataupun perhitungan kualitatif dan kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sugiono 2002:55 menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang tercatat di BEI tahun 2011-2013. Populasi penelitian sebanyak 47 perusahaan. Hasan 2003:12 mengemukakan bahwa, sampel adalah “bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili penelitian ”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang tercatat di BEI tahun 2011-2013. “Purposive sampling adalah suatu sampling dimana elemen- elemen untuk menjadi anggota sampel berdasarkan pada pertimbangan yang tak acak, biasanya sangat subjektif” Supranto, 2001:34. Pemilihan dan pengumpulan perusahaan sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pendekatan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1. Data Perusahaan Manufaktur sektor Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2013. Universitas Sumatera Utara 45 2. Perusahaan Real Estate dan Property yang mempublikasikan laporan keuangan selama tahun 2011-2013 dan tidak mengalami delisting pada tahun pengamatan. 3. Perusahaan Real Estate dan Property yang memiliki laba positif pada tahun pengamatan. Tabel 3.1 Kriteria Penarikan Sampel No. Kriteria Jumlah Pelanggaran Kriteria Jumlah 1. Data Perusahaan Manufaktur sektor Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI selama tahun 2011-2013. - 45 2. Perusahaan Real Estate dan Property yang mempublikasikan laporan keuangan selama tahun 2011-2013 dan tidak mengalami delisting pada tahun pengamatan. 14 31 3. Perusahaan Real estate dan Property yang memiliki laba positif pada tahun pengamatan. 8 23 Jumlah perusahaan sampel 22 23 Jumlah tahun pengamatan 3 Total sampel selama periode penelitian 69 Sumber: Data diolah penulis 2016 Universitas Sumatera Utara 46 Berdasarkan proses seleksi yang telah dilakukan maka telah didapatkan jumlah sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan adalah sebanyak 23 perusahaan dengan 69 unit analisis.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS, DEBT TO EQUITY RATIO, KEPEMILIKAN PUBLIK, DAN KUALITAS AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

0 8 82

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 121

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 10

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 12

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 25

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 5

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Liquidity, Ukuran Perusahaan dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ke Publik di Indonesia Periode 2011-2013

0 0 7

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 24

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DEBT TO EQUITY RATIO (DER), SOLVABILITAS,DAN KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Property And Real Estate Yang Terdaftar Di

0 0 17